Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Fitopatologi Indonesia

Antifungal and Antibacterial Activity of Essential Oils of Kaffir Citrus Fruit Peel Extract Against Important Pathogens of Citrus Plants Triasih, Unun; Ikarini, Imro’ah; Widyaningsih, Sri; Wicaksono, Rudi Cahyo
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 19 No 6 (2023): November 2023
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.19.6.246-252

Abstract

Penyakit utama tanaman jeruk yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri dapat menghambat pertumbuhan tanaman sehingga berdampak terhadap penurunan produksi tanaman. Pengendalian yang diterapkan selama ini kebanyakan menggunakan pestisida kimia sintetis yang berpotensi memberi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan. Minyak atsiri dari kulit buah jeruk purut (Citrus hystric) mempunyai kandungan senyawa yang berpotensi dalam menghambat pertumbuhan patogen pada tanaman jeruk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antifungal dan antibakteri minyak atsiri kulit buah jeruk purut pada lima konsentrasi 0.5%, 1%, 2%, 3%, dan 5% terhadap patogen tanaman jeruk, yaitu Colletotrichum gloeosporioides, Fusarium oxysporum, dan Xanthomonas axonopodis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua konsentrasi minyak atsiri yang diujikan mempunyai daya hambat kategori rendah terhadap F. oxysporum, dan kategori sedang terhadap C. gloeosporioides. Pengujian terhadap X. axonopodis menunjukkan daya hambat kategori kuat untuk konsentrasi 3% dan 5%. Minyak atsiri kulit buah jeruk purut berpotensi sebagai antifungal dan antibakteri pada tanaman jeruk dan dapat digunakan sebagai teknologi alternatif pengendalian yang ramah lingkungan dan aman.
Comparison of Two Huanglongbing Detection Methods in Samples with Different Symptom Severity: Perbandingan Dua Metode Deteksi Huanglongbing pada Sampel dengan Tingkat Keparahan Gejala yang Berbeda Sariasih, Yenny; Subandiyah, Siti; Widyaningsih, Sri; Khurshid, Tahir; Mo, Jianhua; Donovan, Nerida
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 20 No. 4 (2024): Juli 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.4.174-186

Abstract

Perbandingan Dua Metode Deteksi Huanglongbing pada Sampel dengan Tingkat Keparahan Gejala yang Berbeda Huanglongbing atau citrus greening di Asia disebabkan oleh patogen Candidatus Liberibacter asiaticus (CLas) merupakan salah satu penyakit jeruk yang paling menghancurkan di seluruh dunia. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab penurunan produksi jeruk di Indonesia. Gejala huanglongbing pada tanaman jeruk di lapangan dan rumah kaca ternyata memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi CLas pada beberapa jenis jeruk berdasarkan gejala pada daun menggunakan PCR konvensional dan real-time (qPCR). Tiga pasang primer digunakan dalam penelitian ini, sepasang Las606/LSS untuk PCR konvensional dan dua pasang untuk qPCR, yaitu Las931/LSS dan Lj900F/Lj900R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blotchy mottle adalah gejala huanglongbing yang paling mudah dideteksi dan ditemukan di kebun dan rumah kaca. Pasangan primer Lj900F/Lj900R lebih cocok untuk mendeteksi patogen CLas menggunakan qPCR daripada Las606/LSS berdasarkan kurva leleh dan Ct value yang muncul. Deteksi qPCR lebih akurat dan sensitif bahkan dengan konsentrasi DNA yang lebih sedikit. Batas bawah Ct value sampel daun sehat ialah 34.08. Daun jeruk dinyatakan positif jika Ct value kurang dari 34.08. Ct value berdasarkan tingkat keparahan atau dengan skoring antara HLB daun simtomatik dari lapangan dan rumah kaca menunjukkan perbedaan yang cukup besar, yaitu Ct value sampel simtomatik dari lapangan lebih rendah daripada sampel rumah kaca.