Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal)

Evaluation of Momentum Male Sterilization Service Effectiveness as an Attempt to Reach MURI Record Winarni, Endah; Dawam, Muhammad
Kesmas Vol. 11, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencapaian Program KB di Sumatera Utara kurang menggembirakan. Total Fertility Rate Sumatera Utara (3,0) lebih tinggi dibandingkan nasional (2,6); dan prevalensi kontrasepsi (55,9 %) lebih rendah dibandingkan nasional (61,9%). Sebagai salah satu strategi peningkatan kesertaan KB, pelayanan momentum sterilisasi pria dikhawatirkan tidak memenuhi standar pelayanan karena dikaitkan dengan rekor MURI. Evaluasi ini bertujuan untuk menjelaskan kualitas pelaksanaan pelayanan dan kepuasan akseptor sterilisasi pria. Evaluasi bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara potong lintang terhadap petugas KB, calon akseptor dan akseptor yang mendapat tindakan sterilisasi pada pelayanan momentum di 13 fasilitas kesehatan di Kota Medan, Sumatera Utara pada 23-24 Oktober 2012. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap pengelola KB kecamatan dan desa. Data kuantitatif dikumpulkan provider di tempat pelayanan dengan menggunakan angket mengenai calon akseptor, dan kuesioner berstruktur terhadap sub sampel akseptor sterilisasi pria. Hasil menunjukkan relatif lancar persiapan, penggerakan, KIE, pelayanan sterilisasi pria dan pencatatan pelaporannya. Pelaksanaan pelayanan sterilisasi pria berhasil melayanai 1379 dari target 2001 target calon akseptor, sehingga mendapatkan REKOR MURI. Hampir semua peserta sterilisasi pria merasa puas terhadap pelayanan dari petugas medis dan petugas KB. Family Planning (FP) program achievement in North Sumatera Province is less encouraging. Total fertility rate in North Sumatera (3.0) is higher than the national (2.6) and contraceptive prevalence (55.9%) is lower than the national (61.4%). As one strategy to increase FP participation, momentum sterilization service was feared not to meet the medical care standard because related to Indonesian Record Museum. This evaluation aimed to explain service quality and satisfaction among male sterilization acceptors. Both qualitative and quantitative evaluation were done cross sectionally against FP officers, prospectives and acceptors who received medical procedure during momentum service performed in 13 health facilities in Medan City, North Sumatera on October 23 to 24, 2012. Qualitative data were obtained through in-depth interview towards subdistrict and village FP managers. Quantitative data regarding prospective acceptors and a structured questionnaire to subsample of male sterilization acceptors were collected by the provider at the service location. Results showed the relatively smooth preparation, mobilization, Information, Education and Communication, male sterilization services and its reporting records. Implementation of male sterilization service had served 1379 of 2001 prospective acceptors targetted, so the national record was achieved. Almost all respondents were satisfied with the services provided both by FP and medical officers.
Family Planning Information, Education and Communication with Contaceptive Use Winarni, Endah; Dawam, Muhammad
Kesmas Vol. 11, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) berperan penting dalam meningkatkan pencapaian prevalensi kesertaan Keluarga Berencana (KB). Namun, prevalensi KB di Indonesia selama satu dekade terakhir (2002-2012) tidak meningkat secara signifikan, walaupun pelbagai kegiatan KIE KB telah dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor sosio ekonomi demografi yang berkaitan dengan KIE KB, pelbagai unsur KIE yang berkaitan dengan pemakaian KB, dan unsur KIE yang berpengaruh terhadap pemakaian KB. Analisis menggunakan sumber data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 dengan unit analisis perempuan berstatus kawin usia 15-49 tahun. Jumlah sampel yang dianalisis 33.465 perempuan berstatus kawin. Analisis menggunakan odds ratio atau rasio kecenderungan antara perempuan yang memperoleh KIE KB terhadap perempuan tidak mendapatkan akses KIE KB dalam hubungannya dengan pemakaian KB. Temuan bahwa pemberian KIE KB, baik media maupun petugas, merupakan faktor penting dalam pemakaian KB. KIE melalui televisi dan poster/pamflet memiliki hubungan bermakna dengan pemakaian KB (OR 1,6 dan 1,3). Petugas medis, petugas KB dan tokoh informal di masyarakat berperan penting dalam penyampaian informasi KB dan pemakaian KB (OR 2,2; 1,4; dan 1,2). Sejalan dengan hasil tersebut, kunjungan petugas KB dan petugas kesehatan menjelaskan KB kepada klien di fasilitas kesehatan berpengaruh secara bermakna ke pemakaian KB (OR 1,5 dan 2,6). Family Planning Information, Education, Communication (FP IEC) takes an important role in improving achievement of prevalence of Family Planning participation. However, contraceptive use prevalence in Indonesia within the last decade (2002-2012) did not significantly increase, although many FP IEC activities had been performed. This study aimed to determine socioeconomic demographic factors related to FP IEC, any IEC elements related to contraceptive use and IEC elements affecting on contraceptive use. Analysis used Indonesia Demographic and Health Survey 2012 as data source with analysis unit namely married women aged 15-49 years. Samples were 33,465 married women. Analysis used odds ratio (OR) between women receiving FP IEC toward women not getting access to FP IEC related to contraceptive use. This study found that FP IEC, both media and officers were important factors in contraceptive use. IEC through television and poster/flyer had a significant relation with contraceptive use (OR 1.6 and 1.3). Medical officers, FP officers and informal figures in community played an important role in FP information and contraceptive use (OR 2.2; 1.4; and 1.2). In line with results, visits of FP officers and medical officers informing contraception to clients at healthcare facilities significantly affected on contraceptive use (OR 1.5 and 2.6).