Unit coding rawat jalan di RSUD Provinsi NTB sudah sepenuhnya menggunakan RME dengan web browser pada bulan Juli 2024. Dalam penerapannya ditemukan berbagai permasalahan seperti ketidaksesuaian kode ICD-10 dengan aplikasi INA-CBGs, dari data coding rawat jalan tahun 2024 terdapat 235 kasus. Ketidaksesuaian kode dengan jenis kelamin pasien sebanyak 145 kasus. Proses loading RME yang lama misalnya utuk membuka 1 no rekam medis memerlukan waktu > 10 detik. Fasilitas komputer yang belum maksimal juga menjadi kendala dalam penerapan RME pada unit coding rawat jalan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penerapan rekam medis elektronik pada unit coding rawat jalan di RSUD Provinsi NTB menggunakan metode HOT FIT (Human, Organization, Technology, Fit). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek human sudah mengetahui tata cara penggunaan aplikasi RME dan aplikasi tersebut sudah mudah digunakan, penggunakan ICD untuk kode-kode yang masih ragu saja dan saat mengkode petugas tidak selalu memperhatikan jenis kelamin pasien. Dari aspek organization fasilitas komputer sudah tersedia. Namun, untuk SOP coding pada RME masih dalam proses penyusunan. Dari aspek technology tampilan aplikasi menurut seluruh petugas sederhana dan mudah digunakan. Aplikasi RME pada unit coding di RSUD Provinsi NTB sudah bridging dengan aplikasi e-klaim (Kemenkes) dan aplikasi VEDIKA BPJS Kesehatan (Sistem Verifikasi Digital Klaim), waktu respon aplikasi 80% > 3 detik, dan ada 2 komputer yang memiliki spesifikasi yang kurang.