Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya fenomena penggunaan diksi unsur kias dalam kalimat cerpen dan penyampaian pesan cerita secara implisit. Unsur kias dianalis dengan tinjauan hermeneutika. Rumusan masalah ini ialah bagaimana pemaknaan dan penafsiran unsur kias dalam kalimat pada cerpen Kompas.Id yang dianalisis dengan tinjauan hermeneutika? Penyediaan data penelitian ini menggunakan metode baca dan teknik catat. Wujud data penelitian ini ialah kalimat yang mengandung unsur kias. Sumber data penelitian ini iala cerpen “Binar yang Memudar dari Matanya”, “Lelaki Harum Lahang”, dan “Matinya Serai dan Ruku-Ruku Ibu”. Ketiga cerpen ini ialah cerpen terbitan Kompas.Id edisi bulan Oktober 2022. Data penelitian ini dianalisis menggunakan metode agih dan metode padan referensial dengan teknik bagi unsur langsung (BUL). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga belas makna unsur kias yang menggunakan diksi realitas alam (Natural Symbol), lima belas makna unsur kias yang menggunakan diksi khusus (Private Symbol), dan satu makna unsur kias yang menggunakan diksi umum (Blank Symbol). Adapun penafsiran unsur kias dalam kalimat pada cerpen dengan tinjauan hermeneutika ditemukan potret sosial, seperti masalah korupsi yang ada di pemerintah daerah, stereotipe seorang sarjana harus bekerja di kantor pemerintah atau perusahaan tertentu, dan gambaran masa penjajahan yang merugikan suatu bangsa.