Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Guru (JPG)

TRADISI SORONG SERAH DALAM MEMBENTUK CIVIC CULTURE PADA MASYARAKAT TALIWANG KABUPATEN SUMBAWA BARAT Rahmi Novianti; M. Zubair; Sawaludin; Lalu Sumardi
JPG: Jurnal Pendidikan Guru Vol. 6 No. 1 (2025): JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpg.v6i1.17929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tradisi sorong serah dan bagaimana tradisi sorong serah dalam membentuk civic culture pada masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu proses pelaksanaan tradisi sorong serah terdiri dari tahap persiapan, tahap persiapan bahan atau barang hantaran, tahap pelaksanaan dan tahap pnutupan. Terdapat beberapa cara pada tradisi sorong serah dalam membentuk civic culture diantaranya yaitu melalui 1) penguatan solidaritas sosial, 2) membangun masyarakat yang dapat terlibat aktif dalam pelaksanaan tradisi, 3) menanamkan nilai – nilai kewarganegaraan dan 4) melakukan pelestarian tradisi oleh masyarakat dan pemerintah. Adapun nilai – nilai yang terkandung dalam tradisi sorong serah sebagai civic culture diantaranya yaitu : nilai demokratis, nilai religi (keagamaan), nilai kebersamaan, nilai gotong royong, dan nilai toleransi. Dalam melestarikan tradisi sorong serah ini dibutuhkan peran masyarakat dan pemerintah, diantaranya peran masyarakat yaitu tradisi sorong serah harus selalu digunakan sebagai salah satu rangkaian perkawinan adat suku Samawa dan memperkenalkan tradisi ini ke anak cucu mereka. Peran pemerintah membentuk Lembaga Adat Tanah Samawa.
Upaya Guru PPKn dalam Menanamkan Sikap Peduli Sosial Siswa MTs Raudlatul Ulum Batu Jangkih Ayuni Astira; Lalu Sumardi; Edy Kurniawansyah; Sawaludin
JPG: Jurnal Pendidikan Guru Vol. 6 No. 2 (2025): JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpg.v6i2.19325

Abstract

Tujuan penelitian : 1) Mengetahui upaya guru PPKn dalam menanamkan sikap peduli sosial siswa di MTs Raudlatul Ulum Batu Jangkih. 2) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru PPKn dalam menanamkan sikap peduli sosial siswa di MTs Raudlatul Ulum Batu Jangkih. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptiif, jenis studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa guru PPKn di MTs Raudlatul Ulum Batu Jangkih melakukan upaya dalam menanamkan sikap peduli sosial dengan mendidik siswa di dalam kelas maupun di luar kelas  yaitu dengan memberi keteladanan, pembiasaan, memberi teguran serta mendidik siswa melalui kegiatan-kegiatan sosial yang ada di sekolah maupun di masyarakat. Kesimpulannya, bahwa upaya yang dilakukan oleh Guru PPKn sudah baik, terbukti dari sikap maupun perilaku positif yang ditunjukkan oleh siswa pada saat menjalaankan kegiatan-kegiatan tersebut. Faktor pendukung dan penghambat berasal dari dalam (internal) dan luar (eksternal). Kedua hal tersebut mempengaruhi usahanya dalam menanamkan sikap peduli sosial siswa.
IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) DALAM PEMBENTUKAN CIVIC SKILLS (Studi di SMP Negeri 4 Selong) Surachman, Dyah Fortuna; Lalu Sumardi; Sawaludin
JPG: Jurnal Pendidikan Guru Vol. 6 No. 3 (2025): JPG: Jurnal Pendidikan Guru
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpg.v6i3.20638

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kegiatan P5 yang dilaksanakan oleh SMPN 4 Selong dan bagaimana kegiatan P5 tersebut dapat membentuk keterampilan kewarganegaraan (Civic Skills) peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kegiatan P5 yang dilaksanakan oleh SMPN 4 Selong pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 memiliki tema Suara Demokrasi dan topik Pemilihan Ketua OSIS, dengan bentuk kegiatan antara lain: 1) pengenalan konsep demokrasi melalui diskusi, presentasi, simulasi, permainan, observasi, dan survey lapangan; 2) penyusunan alur pemilihan pengurus OSIS melalui diskusi dan musyawarah mufakat; 3) debat dan kampanye kandidat OSIS; dan 4) aksi pemilihan ketua OSIS; 2) Kegiatan P5 Suara Demokrasi di SMPN 4 Selong dapat mengembangkan seluruh keterampilan civic skills peserta didik melalui proses berikut: a) Kompetensi mengidentifikasi, terbentuk melalui kegiatan telaah materi studi kasus, permainan dengar pendapat, diskusi mengenai nilai-nilai dalam komunitas demokratis, observasi keberagaman dan survey penerapan demokrasi di sekolah; b) Kompetensi menggambarkan, terbentuk melalui kegiatan simulasi yakni bermain peran tentang kasus stereotip; c) Kompetensi menjelaskan, terbentuk melalui kegiatan presentasi dan kampanye oleh kandidat/paslon ketua OSIS; d) Kompetensi menganalisis, terbentuk melalui kegiatan diskusi mengenai dampak keberagaman, sikap stereotip dan prasangka, serta pengembangan alur pemilihan pengurus OSIS; e) Kompetensi mengambil pendapat; f) Kompetensi mengevaluasi pendapat; dan g) Kompetensi mempertahankan pendapat, terbentuk melalui kegiatan diskusi kelompok, diskusi kelas, dan debat antar kandidat OSIS; h) Kompetensi berinteraksi, terbentuk melalui kegiatan diskusi dan kolaborasi antar anggota kelompok serta diskusi kelas; i) Kompetensi memantau/memonitor, berkembang melalui pantauan peserta didik selama proses debat dan kampanye dan penggalian informasi peserta didik terhadap seluruh kandidat saat masa tenang; dan j) Kompetensi mempengaruhi proses politik, terbentuk melalui kegiatan pemilihan umum ketua OSIS dan keikutsertaan peserta didik dengan menjadi saksi dalam perhitungan suara.