Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)

Hubungan Perilaku Penggunaan Gadget di saat Pandemi dengan Loneliness pada Dewasa Awal di Bali Rafly Madia Waskita Tambunan; Agnes Utari Hanum Ayuningtias; Yashinta Levy Septiarly
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 2 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.935 KB)

Abstract

                                             Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku penggunaan gadget dengan loneliness pada dewasa awal di bali. Penelitian terdahulu ditemukan bahwa masa dewasa awal rentan mengalami kesepian disaat pandemi yang disebabkan karena adanya isolasi sosial atau karantina. Pandemi juga memaksa seluruh kegiatan pekerjaan dan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan gadget hal tersebut dapat memberikan dampak kepada perilaku penggunaan gadget mereka yang dilakukan secara berlebihan. Penelitian ini mengukur perilaku penggunaan gadget dengan menggunakan alat ukur yang telah dibuat oleh peneliti dan pengukuran loneliness menggunakan alat ukur UCLA Loneliness Scale yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 111 partisipan yang dalam masa dewasa awal dan menggunakan gadget. Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antar perilaku penggunaan gadget dengan loneliness(sig= 0.777>0.05). Peneliti berasumsi bahwa tidak adanya hubungan antar variabel disebabkan karena adanya faktor lain yang tidak ditelili dalam penelitian ini yang dapat berhubungan dengan terjadinya loneliness di kalangan partisipan.Kata kunci: Perilaku penggunaan gadget, dewasa awal, loneliness                                             Abstract The study aims to know relation behaviour the use of the gadgets with loneliness in early adulthood in Bali. Previous study found that the early adulthood susceptible experienced lonely when pandemics caused as social isolation or quarantine. Pandemic was also force the whole job activities and learning process conducted by gadgets and this things impacted to the behaviour the use of gadget done too much. This study measured behaviour of the use of gadget by using instrument that has been made by researcher and loneliness measurements use UCLA Loneliness Scale which has been adapted into Bahasa Indonesia. Sample in this study was 111 participants who were on early adulthood and used gadget. The result showed that there was no relation between use gadget and behaviour the use of gadget and loneliness (sig=0.777>0.05). Researcher assume that there was no variable cause of other factors that was no searched in this study that could be loneliness on participants.Keywords: Gadget use behavior, loneliness, early adulthood
Hubungan Resiliensi dan Burnout syndrome pada Perawat Rumah Sakit Umum Bali Royal Made Prabhanika Rahayu Dharmeswari; I Rai Hardika; Agnes Utari Hanum Ayuningtias
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 2 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.82 KB)

Abstract

                                                 Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara resiliensi perawat RSU Bali Royal dan burnout syndrome yang dialaminya. Secara lebih spesifik, penelitian ini mengkaji dinamika hubungan antara resiliensi yang dimiliki perawat dan burnout syndrome yang mereka alami selama bekerja sejak sebelum hingga selama pandemi Covid-19. Burnout syndrome dan resiliensi diukur dengan skala psikologi Maslach Burnout Inventory (Human Service Survey) dan Resilience Quotient yang sudah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Sampel penelitian adalah 115 perawat RSU Bali Royal berusia di atas 21 tahun dan bertugas aktif. Hasil analisa regresi menunjukkan bahwa resiliensi berkorelasi secara positif terhadap burnout syndrome (sig= 0,00 < 0,05). Resiliensi yang berlebihan membuat perawat tetap bertahan dan bekerja melebihi batas kemampuannya di masa pandemi yang sudah berlangsung selama 2 tahun dan tidak diketahui kapan akan berakhir.Kata kunci: Burnout syndrome, perawat, resiliensi, RSU Bali Royal                                               Abstract The aim of this study was to determine the relationship between resilience of nurses and their burnout syndrome. Specifically, this study examined the dynamic of resilience and burnout syndrome of nurse who have been on duty during the pandemic. Burnout syndrome and resilience was measured using Maslach Burnout Inventory Human Service Survey and Resilience Quotient. Research sample was 115 nurses above 21 years old and actively working at BROS. Regression analysis results showed that resilience was positively correlated with burnout syndrome (sig= 0,00<0,05). Excessive level of resilience led nurses to sustain and overwork beyond their capacity during the pandemic which had been going on for 2 years and still unknown of when it would end.Keywords: Bali Royal Hospital, burnout syndrome, nurse, resilience
Hubungan Resiliensi dan Burnout syndrome pada Perawat Rumah Sakit Umum Bali Royal Made Prabhanika Rahayu Dharmeswari; I Rai Hardika; Agnes Utari Hanum Ayuningtias
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v1i2.2334

Abstract

                                                 Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara resiliensi perawat RSU Bali Royal dan burnout syndrome yang dialaminya. Secara lebih spesifik, penelitian ini mengkaji dinamika hubungan antara resiliensi yang dimiliki perawat dan burnout syndrome yang mereka alami selama bekerja sejak sebelum hingga selama pandemi Covid-19. Burnout syndrome dan resiliensi diukur dengan skala psikologi Maslach Burnout Inventory (Human Service Survey) dan Resilience Quotient yang sudah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Sampel penelitian adalah 115 perawat RSU Bali Royal berusia di atas 21 tahun dan bertugas aktif. Hasil analisa regresi menunjukkan bahwa resiliensi berkorelasi secara positif terhadap burnout syndrome (sig= 0,00 < 0,05). Resiliensi yang berlebihan membuat perawat tetap bertahan dan bekerja melebihi batas kemampuannya di masa pandemi yang sudah berlangsung selama 2 tahun dan tidak diketahui kapan akan berakhir.Kata kunci: Burnout syndrome, perawat, resiliensi, RSU Bali Royal                                               Abstract The aim of this study was to determine the relationship between resilience of nurses and their burnout syndrome. Specifically, this study examined the dynamic of resilience and burnout syndrome of nurse who have been on duty during the pandemic. Burnout syndrome and resilience was measured using Maslach Burnout Inventory Human Service Survey and Resilience Quotient. Research sample was 115 nurses above 21 years old and actively working at BROS. Regression analysis results showed that resilience was positively correlated with burnout syndrome (sig= 0,00<0,05). Excessive level of resilience led nurses to sustain and overwork beyond their capacity during the pandemic which had been going on for 2 years and still unknown of when it would end.Keywords: Bali Royal Hospital, burnout syndrome, nurse, resilience
Hubungan Perilaku Penggunaan Gadget di saat Pandemi dengan Loneliness pada Dewasa Awal di Bali Rafly Madia Waskita Tambunan; Agnes Utari Hanum Ayuningtias; Yashinta Levy Septiarly
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v1i2.2337

Abstract

                                             Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku penggunaan gadget dengan loneliness pada dewasa awal di bali. Penelitian terdahulu ditemukan bahwa masa dewasa awal rentan mengalami kesepian disaat pandemi yang disebabkan karena adanya isolasi sosial atau karantina. Pandemi juga memaksa seluruh kegiatan pekerjaan dan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan gadget hal tersebut dapat memberikan dampak kepada perilaku penggunaan gadget mereka yang dilakukan secara berlebihan. Penelitian ini mengukur perilaku penggunaan gadget dengan menggunakan alat ukur yang telah dibuat oleh peneliti dan pengukuran loneliness menggunakan alat ukur UCLA Loneliness Scale yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 111 partisipan yang dalam masa dewasa awal dan menggunakan gadget. Hasil analisa penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antar perilaku penggunaan gadget dengan loneliness(sig= 0.777>0.05). Peneliti berasumsi bahwa tidak adanya hubungan antar variabel disebabkan karena adanya faktor lain yang tidak ditelili dalam penelitian ini yang dapat berhubungan dengan terjadinya loneliness di kalangan partisipan.Kata kunci: Perilaku penggunaan gadget, dewasa awal, loneliness                                             Abstract The study aims to know relation behaviour the use of the gadgets with loneliness in early adulthood in Bali. Previous study found that the early adulthood susceptible experienced lonely when pandemics caused as social isolation or quarantine. Pandemic was also force the whole job activities and learning process conducted by gadgets and this things impacted to the behaviour the use of gadget done too much. This study measured behaviour of the use of gadget by using instrument that has been made by researcher and loneliness measurements use UCLA Loneliness Scale which has been adapted into Bahasa Indonesia. Sample in this study was 111 participants who were on early adulthood and used gadget. The result showed that there was no relation between use gadget and behaviour the use of gadget and loneliness (sig=0.777>0.05). Researcher assume that there was no variable cause of other factors that was no searched in this study that could be loneliness on participants.Keywords: Gadget use behavior, loneliness, early adulthood
Eksplorasi Dukungan Sosial Keluarga Asal yang Diterima Oleh Perempuan Bali yang Nyerod Dewi, Anak Agung Cintya Laksmi; Ayuningtias, Agnes Utari Hanum; Hardika, I Rai
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 3 No. 3 (2024): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v3i3.3528

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial keluarga asal yang diterima oleh perempuan Bali yang nyerod, bagaimana bentuk dukunganya dan apa dampaknya. Pendekatan dalam penelitian ini adalah fenomenologi dengan subjek perempuan Bali yang menikah Nyerod dalam rentang usia 25 – 35 tahun. Metode pengambilan data yang dilakukan adalah dengan wawancara subjek dan informan. Bentuk analisa yang digunakan adalah dengan pengkategorian data, pengelompokan sesuai tema dan membuat narasi dari hasik yang di dapat. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga sekitar perempuan Bali tersebut dengan diberikannya dorongan dan juga nasihat sehingga perempuan Bali yang nyerod tersebut berani mengambil keputusan dan rela meninggalkan kastanya dan dampak setelah menikah tersebut hanya berdampak pada psikologis perempuan Bali. Pasalnya perempuan Bali tersebut merasa sedih ketika nyerod dan harus rela menerima keadaan yang tidak seperti dahulu sebelum nyerod, namun setelah subjek menerima keadaan yang sudah ia alami lalu mendapatkan dukungan dari keluarga yang membuat perempuan Bali tersebut mendaptakan jalan untuk mengambil keputusan menikah dengan laki – laki yang ia pilih untuk menjadi pendamping hidupnya.
Hubungan antara Pet Attachment dengan Psychological Well-Being pada Masyarakat Bali yang Memelihara Hewan Anjing Hambarsika, I Gusti Ayu Made Evania; Ayuningtias, Agnes Utari Hanum; Hardika, I Rai
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i1.2482

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pet attachment dengan psychological well-being masyarakat Bali yang memiliki hewan peliharaan anjing. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif, alat ukur pet attachment dan psychological well-being diukur dengan skala Lexington Attachment to Pets Scale dan Six- Dimensional Psychological Well-being Scale yang sudah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Sampel penelitian berjumlah 349 orang masyarakat Bali yang memeliharan hewan peliharaan anjing, berusia 18-40 tahun dan beragama Hindu. Hasil analisa korelasi menujukan bahwa pet attachment berkorelasi secara positif terhadap psychological well-being (sig= 0.00 < 0.05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.799. Meningkatnya pet attachment seperti peningkatan terhadap kualitas hidup, gaya hidup yang sehat dan sumber kenyamanan maka akan ada peningkatan juga terhadap psychologocal well-being pemilik hewan peliharaan anjing.
Fenomena Childfree Dalam Perspektif Generasi Z Lastika, Innocentia Armabella; Ayuningtias, Agnes Utari Hanum; Dewi, Ni Nyoman Ari Indra
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 3 No. 2 (2024): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v3i2.3144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fenomena childfree marak terjadi di kalangan generasi z, bagaimana perspektif generasi z terhadap fenomena childfree di Indonesia, dan mengetahui alasan-alasan yang mendasari generasi z sudah berpikiran untuk melakukan childfree. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi dengan subjek generasi z kelahiran 1997-2012. Metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara pada narasumber dan informan. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah fenomena childfree memang tengah berkembang di kalangan generasi z dilihat dari berbagai macam konten bertemakan childfree yang bertebaran di media sosial dan pengaruh budaya asing dari luar negeri. Beberapa alasan yang menjadi latar belakang mengapa generasi z berpikiran untuk childfree adalah ekonomi, trauma masa lalu, dan belum siap baik secara psikis maupun fisik