Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK)

Evaluasi Cost Center dengan Metode Activity Based Cost System dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi pada PT. Indomitra Sedaya Djanegara, H. Moermahadi Soerja; Ritawati, Ritawati
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode activity based cost system ( ABC System ) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif lain dalam perhitungan harga pokok produksi. Karena ABC System dapat melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang melalui pengelolaan aktivitas. Aktivitas merupakan bagian dari proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam memuasi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian perusahaan harus mampu mengidentifikasi dan membedakan antara aktivitas penambah nilai ( value added activity ) dan aktivitas yang tidak menambah nilai ( non value added activity ) bagi pelanggan. Dengan perusahaan dapat membedakan aktivitas penambah nilai dan aktivitas yang tidak menambah nilai ini diharapkan perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai bagi pelanggan tersebut sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk – produk dengan biaya yang serendah mungkin dan perusahaan mampu bertahan dalam persaingan. Keywords: Cost Center; Metode Activity Based Cost System
Pengaruh Tingkat Kecelakaan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Djanegara, H. Moermahadi Soerja; Nuruzzaman, Muhammad
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 8, No 2 (2006): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja dalam menekan angka kecelakaan guna meningkatkan produktivitas karyawan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh hasil bahwa kecelakaan kerja mempunyai pengaruh yang negatif terhadap produktivitas kerja karyawan, dikarenakan dari perhitungan korelasi menunjukkan r = -0,96 atau 96% dan setelah dicocokkan ke dalam tabel interpretasi r nilai korelasi tersebut masuk kedalam golongan sangat kuat. Dengan adanya program keselamatan kerja, angka kecelakaan kerja yang terjadi pada perusahaan dapat ditekan, dan produksi meningkat. Dengan meningkatnya produksi, ini menunjukkan bahwa produktifitas kerja karyawan yang semakin tinggi atau meningkat. Keywords: Produktivitas Kerja; Keselamatan Kerja
Analisis Keterkaitan Rasio Keuangan Daerah Dalam Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Setda Kabupaten Bogor) Djanegara, Moermahadi Soerja; Wakhyudi, Wakhyudi
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 9, No 2 (2007): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The change in the system from a centralized government to a decentralized one, brings about consequences for a change of approach used in local financial management, especially in the areas of fiscal management. Financial balance policy between the central government and local governments, namely, by implementing fiscal decentralization policy. Fiscal decentralization is expected to encourage the participation, initiative, and creativity of local governments and communities to build their own neighborhood. The purpose of this study was to evaluate the performance of local governments within the framework of fiscal decentralization. Several rules have been set by the central government on local government performance evaluation as stipulated in the Regional Government Performance Accountability Report or called LAKIP. However, measuring and evaluating the performance of the government may not merely based on the basis of LAKIP but also on regional financial ratios, as in Bogor district government local revenue and expenditure budget (APBD). Regional financial ratios used are the ratio of independence (fiscal autonomy), the ratio of effectiveness and efficiency ratios, debt service coverage ratio, the ratio of activity, and growth ratios. The results of the calculation of financial ratios of Bogor Regency (Kabupaten Bogor) government budget for the 2003-2006 fiscal year show the local independence and low local growth. However, Bogor Regency government is effective and efficient in using its income. The results of the evaluation in this study indicate that Bogor Regency government is still very dependent to central government to finance them in their activities. This condition shows that the welfare of the people is still low. Even though in the LAKIP, Bogor Regency Government explained that they have been effective and efficient in managing finances, but the number of funds in the budget balance with the central government increases every year. By optimizing the human resources of the local government in accordance to their own skills along with the improvement in evaluating every single working unit, it is expected that each unit may, as the result, improve the government performance in years to come.
Evaluasi Penerapan Akuntansi Imbalan Kerja Dalam Kaitannya Dengan Penyajian Laporan Keuangan Studi Kasus pada PT. Astra Agro Lestari Djanegara, Moermahadi Soerja; Rosita, Siti Ita
Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK) Vol 10, No 2 (2008): Jurnal Ilmiah Kesatuan
Publisher : STIE Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan evaluasi penerapan akuntansi imbalan kerja dalam kaitannya penyajian laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di PT Astra Agro Lestari, Tbk yang berlokasi di jalan Pulo Ayang Blok OR no. 1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. PT Astra Agro Lestari, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan industri kelapa sawit dan karet. Hasil evaluasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Jumlah estimasi penyisihan yang diakui pada neraca perusahaan jumlahnya pada akhir tahun 2008 jumlahnya cukup signifikan yaitu sebesar Rp 140.313.000.000. Sedangkan beban yang diakui pada tahun 2008 jumlahnya meningkat cukup tinggi yaitu sebesar 91 % dari Rp 33.659.000.000,- pada tahun 2007 menjadi Rp 64.379.000.000,- pada tahun 2008. Namun tidak diketahui bagaimana dan berapa jumlah beban penyisihan imbalan kerja yang dialokasikan masing-masing ke harga pokok penjualan dan ke dalam beban usaha.