Akma Listiana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

PARITAS, PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA AKSEPTOR KB Novi Eniastina Jasa; Akma Listiana; Risneni Risneni
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.5243

Abstract

Introduction : Long Term Contraceptive Method (MKJP) is a contraceptive method used to delay, space out pregnancy, and stop fertility that is used in the long term, which includes IUD (Intra Uterine Device), Implant (KB) and tubectomy. The MKJP failure rate is reported to be 0.2 per thousand users, while the non MKJP method is reported to be more than 10 per thousand users. From this, it can be seen that the MKJP method is more effective in preventing pregnancy in its users. The purpose of this study was to determine the relationship between parity, employment and education with the selection of Long-term Contraceptive Methods (MKJP) at PMB Rosbiatul.Method : The research design is correlational descriptive with a cross sectional approach. The population in this study were all MKJP and Non MKJP family planning acceptors who visited PMB Rosbiatul with a total of 194 respondents. The sampling technique in this study is total sampling where the entire population is used as a research sample, namely as many as 194 respondents. The variables in this study were parity, occupation and education with the selection of the MKJP Contraceptive Device. The measuring instrument used is a data collection format in the form of a checklist. This research was carried out from January to August in 2021. The data analysis used was quantitative analysis carried out through univariate analysis to see the distribution of each variable, bivariate analysis using Chi Square.Results : Of the 194 family planning acceptors, 82 people (42.3%) used the Long-Term Contraception Method (MKJP) and 112 people (57.7%) used the Non-MKJP Contraception Method. From 194 there were 123 multiparous (63.4%), and 71 primiparous (36.6%). From 194 people, 69 respondents (35.6%) worked and 125 people (64.4%) did not work. From 194 people, there are 133 respondents (68.6%) with higher education and 61 respondents (31.4%) with low education. From the results of the study, it is known that there is a relationship between the selection of the MKJP KB with maternal education with a p value of 0.002, there is a relationship between the selection of the MKJP KB with the mother's occupation, with a p value of 0.003, and there is a relationship between the selection of the MKJP KB with maternal parity with a p value. value 0.003.Conclusion :  The conclusion of the study is that there is a significant relationship between parity, education and mother's occupation with the choice of long-term contraceptive method (MKJP). Suggestion : Health workers are expected to be able to provide counseling and information about Long-Term Contraceptive Methods (MKJP) for effectiveness in preventing or spacing pregnancies. Keywords : parity, employment, education, MKJP ABSTRAK Latar Belakang: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang digunakan dalam jangka panjang, yang meliputi IUD (Intra Uterine Device) , Implant (susuk KB) dan tubektomi. Angka kegagalan MKJP dilaporkan sebesar 0,2 perseribu pengguna, sedangkan metode non MKJP dilaporkan terjadi lebih dari 10 perseribu pengguna. Dari hal tersebut terlihat bahwa metode MKJP lebih efektif untuk dapat mencegah terjadinya kehamilan pada penggunanya.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan paritas, pekerjaan dan pendidikan dengan pemilihan Metode Kontrasepsi jangka Panjang  (MKJP)  di PMB Rosbiatul.Metode Penelitian: Design penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua akseptor KB MKJP dan Non MKJP yang mengunjungi PMB Rosbiatul dengan jumlah 194 responden. Tekhnik pengambilan sample pada penelitian ini adalah total sampling dimana seluruh populasi di jadikan sample penelitian yaitu sebanyak 194 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah paritas, pekerjaan dan pendidikan dengan pemilihan Alat Kontrasepsi MKJP. Alat ukur yang digunakan adalah format pengumpulan data berupa checklist.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Agustus pada tahun 2021. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dilakukan melalui analisis univariat untuk melihat distribusi masing-masing variabel, analisis bivariate menggunakan Chi Square.Hasil penelitian: Dari 194 akseptor KB sebanyak 82 orang ( 42,3%) menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan sebanyak 112 orang (57,7%) menggunakan Metode Kontrasepsi Non MKJP. Dari 194 ada 123 multipara (63,4%), dan 71 0rang primipara (36,6%). Dari 194 orang sebesar 69 responden (35,6%) bekerja dan 125 orang (64,4%) tidak bekerja. Dari 194 orang terdapat 133 responden (68,6%) pendidikan tinggi dan 61 responden (31,4%) pendidikan rendah. Dari  hasil penelitian diketahui terdapat hubungan antara pemilihan KB MKJP dengan pendidikan ibu dengan nilai p.value 0,002, terdapat hubungan antara pemilihan KB MKJP dengan pekerjaan ibu, dengan nilai p value 0,003, dan terdapat hubungan antara pemilihan KB MKJP dengan paritas ibu dengan nilai p.value 0,003.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara paritas, pendidikan dan pekerjaan ibu dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).Saran: Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan konseling serta informasi tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) untuk efektifitas dalam mencegah atau menjarangkan kehamilan Kata Kunci: paritas, pekerjaan, pendidikan, MKJP
Parity, Age Related To The Incidence Of Anemia In Pregnant Women Novi Eniastina Jasa; Akma Listiana
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 3 (2023): Volume 9 No. 3 Juli 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i3.10646

Abstract

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu, kematian ibu merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian dunia. Menurut WHO (2017)  43,9 % kematian ibu berkaitan dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut. Di Indonesia Kejadian anemia atau kekurangan darah pada ibu hamil masih tergolong tinggi, yaitu sebanyak 48,9%. Kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia dan menunjukkan angka mendekati masalah kesehatan masyarakat berat (severe public health problem) dengan batas prevalensi anemia lebih dari 40%. Dampak anemia pada ibu hamil dapat diamati dari besarnya angkat kesakitan dan kematian maternal, peningkatan angka kesakitan dan kematian janin, serta peningkatan resiko terjadinya berat badan lahir rendah (Kementerian Kesehatan, 2022).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan usia dan paritas ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di PMB Wirahayu Panjang.Metode Penelitian: Design penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengunjungi PMB Wirahayu pada bulan juli-desember tahun 2022 dengan jumlah 221 responden. Tekhnik pengambilan sample pada penelitian ini adalah total sampling dimana        seluruh populasi di jadikan sample penelitian yaitu sebanyak 221 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah usia dan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Alat ukur yang digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari rekam medik Pemeriksaan ANC pada ibu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Agustus pada tahun 2021. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dilakukan melalui analisis univariat untuk melihat distribusi masing-masing variabel, analisis bivariate menggunakan Chi Square.Hasil penelitian: jumlah ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 48 orang (21,7%) dari total 221 orang ibu yang sedang hamil di PMB Wirahayu, dengan kehamilan multiparitas yang mengalami anemia sebanyak 13 %, dan dengan umur beresiko yaitu <20 tahun dan >35 tahun yang mengalami anemia adalah sebanyak 92,5%. Pada Analisa terdapat korelasi yang signifikan antara paritas dan usia pada ibu terhadap kejadian anemia dalam kehamilan.Kesimpulan: Terdapat korelasi yang kuat antara anemia dalam kehamilan dengan paritas dan usia ibu.Saran: Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan  berupa konseling terhadap dampak  anemia dalam kehamilan, memberikan motivasi yang kuat agar ibu hamil memahami petingnya zat besi dalam kehamilan dengan selalu berupaya mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan teratur dalam mengkonsumsi tablet tambah darah dalam kehamilan. Kata Kunci: paritas, usia, anemia ABSTRACT Introduction : The Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator to see the success of maternal health efforts, maternal mortality is a health problem that is of global concern. According to WHO (2015) 41.8% of maternal deaths related to anemia in pregnancy are caused by iron deficiency and acute bleeding. In Indonesia, the incidence of anemia or lack of blood in pregnant women is still relatively high, namely as much as 48.9%. This condition indicates that anemia is quite high in Indonesia and indicates that the rate is close to a serious public health problem with an anemia prevalence limit of more than 40%. The impact of anemia on pregnant women can be observed from the magnitude of maternal morbidity and mortality, increased fetal morbidity and mortality, and the increased risk of low birth weight (Kementerian Kesehatan, 2022).The purpose of this study was to determine the relationship between the age and parity of third trimester pregnant women with the incidence of anemia at PMB Wirahayu Panjang.Method : The research design is a correlational descriptive with a cross sectional approach. The population in this study were all pregnant women who visited PMB Wirahayu in July-December 2022 with a total of 221 respondents. The sampling technique in this study was total sampling where the entire population was used as the research sample, namely 221 respondents. The variables in this study were age and parity with the incidence of anemia in pregnant women. The measuring tool used is secondary data obtained from medical records of ANC examination on mothers. This research was conducted from January to August in 2021. The data analysis used was quantitative analysis carried out through univariate analysis to see the distribution of each variable, bivariate analysis using Chi Square.The results: the number of pregnant women who experienced anemia was 48 people (21.7%) out of a total of 221 pregnant women at PMB Wirahayu, with multiparity pregnancies who experienced anemia as much as 13%, and with a risk of <20 years and > 35 years who experience anemia is as much as 92.5%. In the analysis, there is a significant correlation between parity and maternal age on the incidence of anemia in pregnancy.Conclusion: There is a strong correlation between anemia in pregnancy with parity and maternal age.Suggestion: Health workers are expected to be able to provide services in the form of counseling on the impact of anemia in pregnancy, provide strong motivation so that pregnant women understand the importance of iron during pregnancy by always trying to consume foods with balanced nutrition and regularly taking blood-boosting tablets during pregnancy . Keywords: parity, age, anemia 
The Influence Of Health Education Using Video Education Media On Increasing Adolescent Women's Knowledge About Anemia Listiana, Akma; Jasa, Novi Eniastina
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i4.12610

Abstract

Pendahuluan: Data WHO (2015) menunjukkan bahwa 41,8% kematian ibu berhubungan dengan anemia pada kehamilan, dimana penyebab anemia adalah kekurangan zat besi sehingga menyebabkan perdarahan akut (Yankes Kementerian Kesehatan, 2022). Upaya pencegahan anemia pada remaja putri sangatlah penting, karena ketika perempuan sudah menderita anemia sejak remaja maka akan banyak resiko yang dihadapi pada saat hamil seperti aborsi, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, rahim tidak dapat berkontraksi. benar, pendarahan setelah melahirkan yang dapat mengakibatkan kematian (Alifah safira Amperatmako, 2022).Tujuan penelitian ini Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media edukasi video terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang anemia di SMPIT/SMAIT Al-Firdaus Kemiling.Metode: dimana desain penelitian adalah one group pretest-posttest tanpa kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri SMPIT/SMAIT Al-Firdaus tahun 2023 yang berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh populasi yang dijadikan sampel penelitian yaitu 30 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang anemia. Alat ukur yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan angket yang diberikan kepada siswi SMPIT dan SMAIT Al-Firdaus pretest dan posttest. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2023. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji colmogrof-smimof dan hasilnya data tidak berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji Wilcoxon untuk membuktikan hipotesis penelitianHasil: Rata-rata skor pengetahuan remaja putri sebelum diberikan edukasi pencegahan anemia menggunakan media video adalah 66,57 dan setelah diberikan video pengetahuan meningkat menjadi rata-rata 85,63. Dari hasil pengolahan data Asymp Sig (2 tailed) lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh video animasi yang diberikan pada remaja putri terhadap peningkatan pengetahuan tentang pencegahan anemia.Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian video animasi pencegahan anemia terhadap pengetahuan remaja. Dengan adanya video, remaja terbantu untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat sehingga pengetahuan tentang anemia pada remaja semakin meningkat.Saran : Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat melakukan sosialisasi kepada remaja dengan cara mengunjungi sekolah-sekolah agar seluruh remaja dapat terpapar informasi tentang pencegahan anemia sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku remaja sehari-hari, sehingga dapat membantu mereka. kegiatan menjadi lebih kreatif dan inovatif. Kata kunci pendidikan kesehatan, pengetahuan remaja, anemia ABSTRACT Introduction: WHO data (2015) shows that 41.8% of maternal deaths are related to anemia in pregnancy, where the cause of anemia is iron deficiency, which causes acute bleeding (Yankes Ministry of Health, 2022). Efforts to prevent anemia in adolescent girls are very important, because when women have suffered from anemia since they were teenagers, they will face many risks during pregnancy such as abortion, giving birth to babies with low birth weight, the uterus not being able to contract properly, bleeding after delivery which can result in death (Alifah safira Amperatmako, 2022).The purpose of this study The purpose of this study to determine the effect of health education using video educational media on increasing teenagers' knowledge about anemia at SMPIT/SMAIT Al-Firdaus Kemiling.Method: where the research design is one group pretest-posttest without control. The population in this study were all young women at SMPIT/SMAIT Al-Firdaus in 2023 with a total of 30 respondents. The sampling technique in this research was total sampling of the entire population used as a research sample, namely 30 respondents. The variable in this study is the knowledge of young women about anemia. The measuring instrument used is primary data using a questionnaire given to female students at SMPIT and SMAIT Al-Firdaus pretest and posttest. This research was carried out from September to October 2023. Data analysis was carried out using the colmogrof-smimof test and the results were that the data was not normally distributed, then the Wilcoxon test was carried out to prove the research hypothesisThe results: The average knowledge score of young women before being given anemia prevention education using video media was 66.57 and after being given the video knowledge increased to an average of 85.63. From the data processing results, Asymp Sig (2 tailed) is smaller than 0.05, so there is an influence on the animated video given to young women on increasing knowledge about preventing anemia.Conclusion: The conclusion of this research is that there is an effect of providing anemia prevention animation videos on teenagers' knowledge. With videos, teenagers are helped to get complete and accurate information so that knowledge about anemia in teenagers improves.Suggestion: It is hoped that health workers can carry out outreach to teenagers by visiting schools so that all teenagers can be exposed to information about preventing anemia so that it is hoped that there will be changes in the daily behavior of teenagers, which will help their activities to be more creative and innovative. Keywords health education, adolescent knowledge, anemia 
Breastfeeding Practices During The First 1000 Days And Their Long-Term Association With Stunting In Children Under Five: A Systematic Literature Review Widyantari, Kadek Yuke; Fatriani, Rully; Sari, Nirma Lidia; listiana, Akma
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 7 (2025): Volume 11, Nomor 7 Juli 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i7.21055

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih bertahan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Praktik menyusui selama 1000 Hari Pertama Kehidupan telah diidentifikasi sebagai faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan linear, meskipun hasil penelitian sebelumnya menunjukkan temuan yang beragam.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematis bukti terkini mengenai hubungan antara praktik menyusui selama 1000 HPK dengan risiko stunting pada anak di bawah usia lima tahun.Metode: Tinjauan literatur sistematis dilakukan mengikuti pedoman PRISMA. Pencarian dilakukan pada database PubMed, ScienceDirect, dan ProQuest, dengan batasan tahun terbit 2020–2025. Seleksi artikel menggunakan kerangka PICOS, dan penilaian kualitas menggunakan instrumen dari Joanna Briggs Institute.Hasil: Sebanyak 12 artikel memenuhi kriteria inklusi. ASI eksklusif secara konsisten dikaitkan dengan penurunan risiko stunting. Inisiasi menyusui dini bersifat protektif, sementara menyusui lebih dari 12 bulan pada keluarga berpenghasilan rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko stunting akibat rendahnya keberagaman makanan. MP-ASI yang tidak memadai, berat badan lahir rendah, dan infeksi berulang turut memperburuk risiko.Kesimpulan: Praktik menyusui yang optimal selama 1000 HPK sangat penting untuk mencegah stunting. Keberhasilan menyusui perlu didukung oleh pendidikan ibu, pemberian MP-ASI yang sesuai, serta intervensi multifaktorial.Saran: Diperlukan program edukasi yang berkelanjutan bagi ibu mengenai praktik menyusui dan pemberian MP-ASI yang tepat, serta kebijakan yang mendukung intervensi lintas sektor untuk menanggulangi faktor risiko stunting secara komprehensif. Kata Kunci: menyusui, stunting, 1000 hari, MP-ASI, nutrisi dini, pertumbuhan anak ABSTRACT Background: Stunting remains a persistent public health issue in low- and middle-income countries, with long-term consequences for children's physical and cognitive development. Breastfeeding during the first 1000 days has been identified as a critical factor influencing linear growth, though previous studies have yielded mixed findings.Objective: This study aims to systematically review recent evidence on the relationship between breastfeeding practices during the first 1000 days and the risk of stunting among children under five.Methods: A systematic literature review was conducted using the PRISMA framework. Articles were retrieved from PubMed, ScienceDirect, and ProQuest, limited to studies published between 2020 and 2025. The PICOS model guided the inclusion criteria, and the Joanna Briggs Institute checklist was used for quality appraisal.Results: Twelve articles met the inclusion criteria. Exclusive breastfeeding was consistently associated with reduced stunting risk. Early initiation of breastfeeding had a protective effect, whereas prolonged breastfeeding beyond 12 months in poor households increased stunting risk, likely due to poor dietary diversity. Inadequate complementary feeding, low birth weight, and recurrent infections further compounded the risk.Conclusion: Optimal breastfeeding during the first 1000 days significantly reduces the risk of stunting. However, successful breastfeeding requires maternal education, appropriate complementary feeding, and multifactorial interventions.Suggestion: Sustainable maternal education programs and integrated policy support are essential to promote optimal feeding practices. Multisectoral interventions addressing nutrition, healthcare access, food security, and sanitation are recommended to effectively reduce stunting rates in vulnerable populations. Keywords: breastfeeding, stunting, 1000 days, complementary feeding, early nutrition, child growth
Implementation Of Complementary Pelvic Rocking Care To Reduce Lower Back Pain In 3rd Trimester Pregnant Women Jasa, Novi Eniastina; Listiana, Akma
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 5 (2024): Volume 10,No.5 Mei 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i5.15083

Abstract

Latar Belakang : Kehamilan adalah periode unik dalam kehidupan yang terkait dengan perubahan hormonal dan fisiologis lainnya pada seorang wanita hamil, yang dapat memicu atau mengubah jalannya gangguan neurologis dan kejiwaan. Fenomena nyeri pada bagian punggung ibu hamil adalah salah satu keluhan yang paling sering dilaporkan di kalangan ibu hamil dan diperlukan upaya alternatif yaitu pelvic rocking exercise untuk mengurangi keluhan.Tujuan : Studi kasus ini memiliki tujuan guna memberi asuhan kebidanan komplementer pada ibu hamil trimester tiga dengan melakukan  pelvic rocking exercise untuk mengurangi keluhan nyeri punggung bawah  di PMB “W” Bandar Lampung.Metode penelitian : Desain penelitian mempergunakan desain deskriptif memakai pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan tanggal 20 februari – 13 maret 2023. Subjek penelitian merupakan Ny. N berumur 29 tahun. Alat ukur yang dipakai adalah format pengkajian. Subyek dilakukan pevic rocking exercise 1 kali dalam seminggu selama 3 minggu. Penelitian mempergunakan data primer. Subjek kasus sudah dimintai informed consent guna mengikuti penelitian.Hasil Penelitian : Dalam studi kasus ini didapatkan hasil bahwa ibu mengalami nyeri pada punggung saat datang ke PMB, bidan mengajarkan Teknik latihan pelvic rocking serta memberikan edukasi pada ibu tentang postur tubuh yang benar, didapatkan perubahan yang dirasakan oleh ibu nyeri pada punggung semakin berkurang dan intensitas yang jarang.Kesimpulan yang didapatkan bahwa ada pengurangan nyeri punggung pada ibu setelah diberikan latihan pelvic rocking .Saran : Pada studi kasus tentang pelvic rocking ini dapat dijadikan acuan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan di PMB dalam menangani keluhan nyeri punggang pada ibu hamil. Penelitian juga dapat dilakukan berdasarkan studi kasus ini. Kata Kunci : Nyeri punggung bawah, Ibu hamil trimester III, pelvic Rocking ABSTRACT Introduction : Pregnancy is a unique period in life associated with hormonal and other physiological changes in a pregnant woman, which can trigger or alter the course of neurological and psychiatric disorders. The phenomenon of pain in the back of pregnant women is one of the most frequently reported complaints among pregnant women and alternative efforts are needed, namely pelvic rocking exercise, to reduce complaints.The Purpose : This case study aims to provide complementary midwifery care to pregnant women in the third trimester by carrying out pelvic rocking exercises to reduce complaints of lower back pain at PMB "W" Bandar Lampung. Method : The research design uses a descriptive design using a case study approach. The research was carried out on 20 February – 13 March 2023. The research subject was Mrs. N is 29 years old. The measuring tool used is the assessment format. Subjects performed pevic rocking exercise 1 times a week for  weeks. The research uses primary data. Case subjects have been asked for informed consent to participate in the research. In this case study. The results : showed that the mother experienced back pain when she came to the PMB. The midwife taught pelvic rocking exercise techniques and provided education to the mother about correct body posture. Conclusion was that there was a reduction in back pain in mothers after being given pelvic rocking exercises. Suggestion: This case study about pelvic rocking can be used as a reference for health workers, especially midwives at PMB, in handling complaints of back pain in pregnant women. Research can also be conducted based on these case studies. Keywords : Lower back pain, third trimester pregnant women, pelvic rocking