Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Teknologi

Analisis Kebijakan Pengembangan Industri Kreatif di Kota Bandung Simatupang, Togar Mangihut; Yudoko, Gatot; Handayati, Yuanita; Pascasuseno, Agung; Permadi, Krishna; Listiani, Wanda
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 8, No 1 2009
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5385.274 KB)

Abstract

Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berfokus pada kreasi dan eksploitasi karya kepemilikan intelektual seperti seni, film, permainan atau desain fashion, dan termasuk layanan kreatif antar perusahaan seperti iklan. Industri kreatif ini bersumber dari ide, seni dan teknologi yang dikelola untuk menciptakan kemakmuran. Sedangkan ekonomi yang bersumber pada kegiatan ekonomi dari industry kreatif dinamakan ekonomi kreatif. Dalam ekonomi kreatif, pemerintah (regulator) dan perusahaan (operator) memerlukan suatu paradigm tersendiri dalam penentuan kebijakan dan manajemen. Kota bandung dikenal sebagai kota seni yang masyarakatnya memiliki kreativitas yang tinggi, baik dalam hal rancangan busana yang unik, hingga kreasi makanan yang selalu mengalami perkembangan terbaru. Oleh karena itu terdapat keinginan untuk menjadikan Kota Bandung sebagai ikon kota kreatif di Indonesia. Dari hasil metode wawancara yang dilakukan kepada seluruh informan kunci, semua informan mempunyai kesamaan pandangan bahwa Bandung memiliki potensi sebagai kota kreatif. Umumnya potensi ini dilihat dari potensi sumber daya manusia di Bandung yang ditunjang oleh banyaknya institusi pendidikan dan tempat untuk menimba ilmu. Usulan perangkat kebijakan mengenai pengembangan Bandung sebagai kota kreatif yang ditemukan dari hasil analisis dan pengumpulan data menunjukan bahwa semua sebenarnya sudah terdapat instrumen-instrumen kebijakan yang bisa digunakan untuk menyokong industri kreatif. Hanya saja penerapan dari kebijakan tersebutlah yang sering kali tidak memuaskan. Salah satu usulan yang perlu dicermati adalah program jangka panjang yang membutuhkan komitmen dari semua pihak agar program berkesinambungan penegakan hokum dan sosialisasi juga menjadi kebijakan yang dapat mengefektifkan kebijakan lain. Kebijakan yang hampir selalu disebutkan oleh informan adalah penyediaan ruang public, infrastruktur dan hak paten. Katakunci:industri kreatif, kebijakan, kota kreatif, Kota Bandung
Production Plan for Wafer Stick Department Using Linear Programming Yudoko, Gatot; Mirzanti, Isti R
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 8, No 3 2009
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.256 KB)

Abstract

Wafer Stick Department of a company located in Bekasi, Indonesia, produces 18 kinds of cookies daily to serve both domestic and foreign markets. All these products had the same production processes, namely warehousing of raw materials, mixing, drying, and packing. This department had its own production plan and would like to know whether the existing plan was a good plan or not. The purpose of this paper is to propose linear programming as a technique that can be used to formulate daily production plan for the Wafer Stick Department. In this paper, we compare the maximum profit obtained by the linear programming to that of the existing plan. The comparison was based on a five week schedule.Observations to the plant, especially at the Wafer Stick Department, interviews with the production planner of the Wafer Stick Department as well as the Marketing Department, and the collection of the required data were used to characterize parameters of the linear programming, namely profit contribution of each product, machine capacity, technological coefficients representing resource usage for producing each type of product in each machine, and other necessary requirements. We used WinQSB to solve our linear programming model which resulted in a feasible and optimal solution with a total profit for the five weeks 2.47 billion rupiahs and this is 0.73 billion rupiahs higher than the use of the existing production schedule.Keywords: production planning, linear programming, wafer stic
Integrated municipal solid waste planning and management ( IMSWPM ) in developing countries : The Feasibility analysis of a Case Study in the Municipality of Bandung Yudoko, Gatot
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 4, No 1 2005
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7068.294 KB)

Abstract

This paper is the second of two parts. In this part, the results of the analysis and evaluation of the proposed framework on integrated municipal solid wastem planning and management (IMSWPM) in developing countries in the Municipality of Bandung are presented. Feasibility analysis for IMSWPM in was hindered by difficulties in quantifying benefits and requirements. In general, our analysis indicated that waste reduction initiatives will be feasible if strong political commitment from the government and funds for conducting public education are available. Source separation initiatives will be feasible if PDK-Bandung is willing to adapt its collection and transportation operation system in particular the collection vehicles. The scheme for employing both local community organizations and the municipal cleansing enterprise in service provision is feasible because it has been implemented and enforced by a municipal law. The feasibility of the proposed arrangement for sorting and recycling centres will be determined by the willingness of the municipal government of Kotamadya Bandung and PDK-Bandung to provide land and to acknowledge waste pickers’ involvement. The feasibility of composting initiatives at household, community and municipal levels will depend upon the availability of funds to create and develop markets for compost. Sanitary landfill as a safe disposal option is feasible if additional revenue can be provided for PDK-Bandung. The use of incineration, meanwhile, seems currently infeasible. The sustainability of IMSWPM in the City of Bandung will be determined by several critical factors, such as stakeholders’ agreement on the common interest(s) such as vision and mission, availability of sufficient resources ( experts, money, support) capability of stakeholders in overcoming barriers to the implementation of IMSWPM, availability of enforcement mechanisms, and existing opportunies for the adoption and implementation of IMSWPM.
Strategi operasi tim supply chain management dengan pendekatan value-based management: studi kasus perusahaan minyak dan gas bumi Yudoko, Gatot; Susanto, Sony
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 9, No 1 2010
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.851 KB)

Abstract

Sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dalam bisnis eksplorasi minyak dan gas bumi di Indonesia memiliki sebuah unit organisasi yang disebut Tim SCM (Supply Chain Management) yang bertanggung  jawab  dalam  menjamin pasokan  barang-barang  sediaan  untuk  proyek-proyek dan kegiatan operasi harian. Masalah yang sedang dihadapi oleh tim ini adalah makin meningkatnya jumlah barang sediaan untuk item-item MRO (Maintenance, Repair and Operations), item-item untuk PCI (Project Common Items), item-item untuk DC (Direct Charged), dan  item-item yang lambat bergerak (slow-moving items). Di samping itu, juga terjadi kekurangan pasokan pada beberapa item MRO dan PCI.  Makalah  ini  bertujuan  merancang  strategi operasi  bagi  Tim  SCM  dengan  menggunakan pendekatan value-based  management.  Metode  penelitian  yang digunakan  untuk  memecahkan masalah  terdiri  dari  empat tahap,  yaitu  identifikasi  akar masalah (root  causes), penentuan  tujuan kinerja, penentuan kebijakan yang relevan, dan penyusunan matriks strategi operasi. Hasil analisis menunjukkan lima akar masalah, dan diusulkan 10 kebijakan manajemen rantai pasok.Kata kunci: inventory, supply chain management, value-based management, strategi operasi
Strategi operasi industri kecil yang berkeunggulan kompetitif ( kasus pengusaha sepatu sentra industri kecil cibaduyut bandung) , Widjajani; Yudoko, Gatot
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 9, No 2 2010
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.551 KB)

Abstract

Industri Kecil di Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu perlu diupayakan usaha-usaha untuk mengarahkan mereka untuk menjadi usaha yang berhasil. Usaha yang berhasil ialah yang mampu bersaing dan unggul diantara para pesaingnya, atau yang disebut sebagai berkeunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif suatu usaha merupakan hasil dari strategi yang dijalankan dalam mengelola usahanya tersebut. Salah satu strategi utama yang berperan penting dalam menentukan keunggulan kompetitif suatu usaha ialah strategi operasi. Oleh karena itu mengetahui strategi operasi yang dijalankan oleh industri kecil yang berkeunggulan kompetitif merupakan suatu hal yang bernilai untuk dapat dipelajari baik oleh wirausahawan maupun akademisi. Penelitian ini meneliti mengenai strategi operasi dari industri kecil yang berhasil di Sentra Industri Kecil Sepatu Cibaduyut Bandung. Hasil dari penelitian ini merupakan strategi operasi dan dijalankan yang diarahkan dari prioritas kompetitifnya.Kata kunci: strategi operasi, industri kecil, keunggulan kompetitif
Decision Analysis of Airbrake Midterm Production Planning at the Machining Department, PT 'X' Bandung Yudoko, Gatot; Diaz, lqsan
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 8, No 2 2009
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2370.648 KB)

Abstract

PT 'X' Bandung is a state-owned companies and one of its products is vehicle. One of the important subassemblies of the vehicle is the airbrake. This paper is aimed finding and selecting feasible midterm production plan alternatives for the Machining Department for the production of air brake for the upcoming scheduled three consecutive periods, namely period 1 (12 days), period 2 (12 days), and period 3 (27 days) using decision-making methodology base on Hayes et al., consisting of evaluating the existing capacity to meet orders, defining alternatives for meeting those likely orders, performing financial analysis of each alternative, assessing key criteria or key issues for each alternative, and selecting and defending the alternative to be pursued. We calculated that the existing capacity was insufficient to meet the orders, and therefore,we developed four alternatives. The first alternative was trying to meet the demand using the available resources by accepting the lateness in which penalty costs would have to be calculated based on the contract agreement. The second alternative was adding capacity through overtime and in this regard the overtime costs would be calculated. The Thrid alternative was adding capacity by purchasing new machines in which capital required would be calculated. And the last alternative was a mix of overtime and the addition of new machines and the related costs would be calculated as well. The alternative with the least cost would be selected. Based on our analysis using two criteria, namely compliance to schedule and costs, we conclude that the last alternative is the best production plan for the company in meeting the demand of airbrake for the upcoming three periods.Keywords: midterm production planning, decision making methodology, airbrake
Integrated municipal solid waste planning and management ( IMSWPM ) in developing countries : A Conceptual Framework Yudoko, Gatot
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 3, No 2 2004
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3769.684 KB)

Abstract

Problems of municipal solid waste planning and management (MSWPM) in developing countries are multiple and interrelated. The nature of these problems has three major implications. First, the conventional approach with its focus on collection, transportation, and disposal activities and its primary goal of technical efficiency in service provision in no longer appreciate. Second, involvement and participation from various actors other than the local waste authorities is called for. Partnership of stakeholdes in MSWPM are necessary. Third, the increasingly complex issues associated with MSWPM and the inability of the conventional approach to deal with them lead to the necessity of an integrated approach to MSWPM in developing countries. This paper is the first of two parts. In this part, a conceptual of an integrated solid waste planning and management (IMSWPM) for developing countries is formulated. Any integrated approach to resources and environmental planning and management embodies two basic dimensions: substantive and procedural. The former can be characterized by four main attributes: holistic, inter-connective, goal oriented, and strategic. Thus, the proposed framework suggests that integrated municipal solid waste planning and management is holistic when it takes into account various perspectives, such as public and environmental health, physical, technical, social/cultural, economical/financial, institutional and managerial, political, and legal; inter-connective as it is based on interactions among four main components: activities, actor (stakeholders), option, and aspects (perspectives); goal oriented through the identification of common goals among stakeholders; and strategic when it identifies key issues associated with taste generation, source separation,service provision, composting, sorting and recycling, and safe disposal. Keywords: municipal solid waste management, development, conceptual framework
A Literature Review on Integrated Resource Management ( IRM ) Yudoko, Gatot
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 5, No 1 2006
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.525 KB)

Abstract

This paper is aimed at outlining a literature review on integrated resource management (IRM). The literature review highlight IRM from three views, namely conceptual perspective, methodological perspective, and implementation perspective. Our critical discussion of IRM leads us to a conclusion that considering the various applications of IRM, we propose that it is time to change the label of IRM into IREM (Integrated resource and environmental management). We also propose that further work on IREM could be directed on developing an alternative analytical framework based on the cycle of management processes as well as developing a more operational framework to implement IREM.
PEMBANGUNAN MODEL KONSEPTUAL PEMILIHAN MODA ANGKUT PETI KEMAS RUTE BANDUNG – JAKARTA DENGAN PENDEKATAN GROUNDED THEORY Natalia, Natalia; Yudoko, Gatot
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi mempunyai peran strategis dalam menunjang pertumbuhan perekonomian. Secara umum, transportasi angkutan barang di Indonesia tergolong tidak efisien dan berbiaya tinggi. Keberadaan Terminal Peti Kemas Bandung (TPKB) diharapkan mampu memaksimalkan peranan angkutan barang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian Bandung dan wilayah sekitarnya. Penelitian sebelumnya mengungkapkan dengan variabel penelitian waktu tempuh perjalanan, ketepatan waktu pelayanan, keamanan barang dari kerusakan dan kapasitas moda yang tersedia mampu mewakili 81,5% tingkat kebenaran modelnya. Masih terdapat 18,5% variabel-variabel penelitian yang belum terungkap. Penelitian ini bertujuan membangun model konseptual dengan menggunakan metode grounded theory untuk mengungkap pemahaman mengenai faktor-faktor kontekstual yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan barang antara kereta api dan truk. Analisis dikaji berdasarkan konteks fenomena pemilihan moda angkutan barang pada responden perusahaan tekstil dan garmen wilayah Bandung dan sekitarnya dengan sudut pandang strategi operasi. Tahapan analisis menggunakan metode grounded theory yang diawali dengan pengkodean terbuka, lalu pengkodean aksial dan pengkodean selektif, dan dibentuklah model konseptual penelitian.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan moda angkutan barang rute Bandung-Jakarta adalah waktu, biaya, kepercayaan, kualitas, kehandalan dan fleksibilitas. Dengan ini disarankan untuk mengembangkan hipotesis dan instrumen pengumpulan data pada model konseptual, sehingga model dapat diuji pada kasus terminal peti kemas dengan kasus serupa.
Penggunaan Soft System Methodology dan Grounded Theory dalam Membangun Teori pada Penelitian Proses Strategi (Strategy Process Research) , Widjajani; Djajadiningrat, Surna Tjahja; Lubis, Hari; Yudoko, Gatot
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 8, No 1 2009
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu subbidang dalam penelitian Manajemen Strategi ialah penelitian proses strategi (strategy process research) yang dapat menjelaskan bagaimana perusahaan mencapai dan memelihara posisi melalui tindakan-tindakan yang deliberate dan trial-and-eror. Penelitian proses strategi memerlukan sederet metoda-metoda yang lebih mendalam misalnya dengan metode penelitian Grounded Theory yang dapat menghasilkan suatu teori. Dalam penurunan teori pada metode penelitian Grounded Theory menggunakan aturan pengkodean dengan maksud menganalisis data menjadi model-model konseptual. Proses pemodelan di dalam Grounded Theory kemudian dapat diperkuat dan distrukturkan dengan menggunakan Soft System Methodology sehingga mempermudah dalam proses analisis data dalam membentuk teori. Keywords:Grounded Theory, Soft System Methodology, strategy process research
Co-Authors Abimanyu, Cristian Agung Pascasuseno Agus Suwarto Agus, Anna Amalyah Aji Nugraha Pratama Alberto, Richard Ananto Veryadesa, Ananto Andini, Trisnawati Anugrah Wangsa, Airin Ardiansyah, Pandu Zea Ariawan, Yona Arie Rachmadi Djunaedi Armanda Putra, Mochammad Ravi Astrid Hapsari Ningrum, Astrid Hapsari Aya Ishigaki Azizah, Mutiara Alena Bartholomeus Dewantoro Bayu Ananta Perwira, Bayu Ananta Benny Pahala Hutahaean Candrasmurti, Awindya Cashiwan, Cashiwan Daniel Happy Putra Dewi, Nurlaela Kumala Dewi, Nurlaela Kumala Dian Ekawati Eidelweijs A Putri Eko Agus Prasetio ES Heru Praptono, ES Heru Fadila Rusman, Denia Firmansyah Arifin, Firmansyah Firra Astria Noezar Fortranansi Firdaus, Devin Grimaldi, Gemma Hari Lubis Heru Purboyo Hidayat Putro Imaniya**, Taliya Imaniya, Taliya Isti R Mirzanti Jasmine, Tamara Latifah Kembaren, Pennoh Philips Kenji Koido Khisbulloh, Wijaya Kiyoshi Dowaki Krishna Permadi Krisna Uvala Hardi Kurniawan, Muslim El Hakim Kurniawan, Muslim El Hakim Kusnadi, Asana Kusuma Anuraga, Hilarius Yuda Kusumawardani, Farah Almira Lesmana, Haris Lestari, Ayu Gema Limowa, Agung lqsan Diaz Mariany W Lidia Miharja, Miming Miharja, Miming Miming Miharja Mudya, Dinda Ratna Muhamad Ibnu Fauzi Muhammad Hanafi Muhammad, Firdaus Yusri Mulyono*, Nurbudi Mursyid Hasan Basri Nafila, Revina Nida Natalia, Natalia Nur Budi Mulyono Nurlaela Kumala Dewi Parcelino Prabowo, Rommy Paseru, Alvito Tirano Permana, Tirta Wisnu Pradono, Pradono Pratiwi, Ratna Endah Prilandita, Niken Putra, Anar Arsyid Wali Masâ??ud Reyhan Zachary, Reyhan Rima Beladina Subekti, Rima Beladina Ruhaiya, Fikka Sanusi, Dudu Anwar Satria Yoelis Wardhana, Satria Yoelis Sony Susanto Stepanus Ady Triwidodo Sudarso Kaderi Wiryono Sulyani, Agnesia Candra Suprapto, Juny Surna Tjahja Djajadiningrat Surya Ibrahim Irsyam Sylviana Maya Damayanti Takeshi Arai Tatag Muttaqin Togar M Simatupang Wahyu Wirawan Wanda Listiani Widjajani Widjajani Yuanita Handayati Zahara, Dhenok Puspita