Asam urat yang kadarnya melampaui nilai batas normal dalam darah seseorang akan mengakibatkan hiperurisemia. Penyakit ini tergolong kedalam penyakit metabolik yang merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi cukup tinggi baik di Negara maju ataupun Negara berkembang. Penggunaan obat-obatan atau agen hipourisemia secara terus menerus dalam mengatasi masalah hiperurisemia menimbulkan banyak efek samping, hal tersebut mengakibatkan masyarakat beralih kepada pengobatan alternatif atau tradisional dengan cara memanfaatkan esktrak tanaman daun tempuyung (Sonchus Arvensis) dikarenakan kandungan senyawa metabolit sekundernya yaitu Flavonoid yang memiliki kemampuan dalam menghambat aktivitas enzim xantin oksidase yang mengkonversi xantin menjadi asam urat. Tujuan : Mengetahui lebih lanjut mengenai potensi daun tempuyung sebagai agen anti hiperurisemia. Metode : Studi literatur dari berbagai jurnal baik nasional ataupun internasional, dimana studi literatur dilakukan dengan cara membaca, memahami dan mereview literatur dari berbagai macam sumber yang digunakan. Hasil : Ekstrak daun tempuyung memiliki kemampuan dalam menghambat kerja enzim xantin oksidase. Kesimpulan : Ekstrak daun tempuyung (Sonchus Arvensis) memiliki potensi sebagai agen anti hiperurisemia. Hal tersebut dikarenakan kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun tempuyung yaitu Flavonoid yang memiliki kemampuan dalam menghambat kerja enzim xantin oksidase dalam mengkonversi xantin menjadi asam urat sehingga asam urat dalam darah seseorang dapat ditekan kadarnya