Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : E-Jurnal Medika Udayana

PREVALENSI KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI RSUP SANGLAH PADA TAHUN 2018 Alvin Rauwelio; Yuliana .; I Nyoman Gede Wardana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P12

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia, seseorang dikatakan lansia apabila telah menginjak usia lebih dari sama dengan 60 tahun. Kejadian jatuh sering terjadi pada lansia dan dapat memberikan dampak yang mempengaruhi kualitas kehidupan dari lansia yang bersangkutan. Komplikasi yang tersering adalah fraktur. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik mengenai kejadian jatuh pada lansia dan karakteristik fraktur akibat kejadian jatuh pada lansia. Jenis penelitian ini berupa penelitian cross sectional deskriptif. Penelitian ini dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar dan berlangsung dari Mei – Agustus 2019. Dalam menentukan sampel, penelitian ini menggunakan metode teknik total sampling yang mana menggunakan rekam medis sebagai sumber informasi dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak dua puluh satu. Dari 21 sampel, pendataan dilakukan melalui 5 variabel, berupa jenis kelamin, usia, riwayat penyakit, fraktur dan lokasi fraktur. Hasil penelitian menunjukkan dari kedua puluh satu kasus jatuh pada lansia terdiri dari 5 pria dan 16 wanita dan kejadian jatuh banyak terjadi pada rentang usia 75 tahun keatas, yaitu sebesar 9 kasus. Umumnya, lansia yang mengalami kejadian jatuh memiliki riwayat penyakit yang secara umum sama, yaitu diabetes, anemia dan hipertensi. Selain itu, penyakit paru obstruktif kronik, gagal ginjal kronik, stroke, malnutrisi dan sarkopenia juga ditemukan pada beberapa sampel. Dari 21 lansia yang mengalami jatuh, 6 lansia mengalami fraktur dan semuanya berjenis kelamin perempuan. Apabila ditinjau dari lokasinya, lokasi fraktur yang terbanyak pada tulang femur, yaitu sebanyak 5 kasus. Selain itu ada pula fraktur pada lokasi radius sebanyak 1 kasus. Kata Kunci: Lansia, Jatuh, Fraktur
KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN DIABETES MELITUS DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2017-2018 Adinda Ratih Savitri; Muliani .; Yuliana .
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P11

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang bersifat kronis yang menyebabkan penurunan imunitas tubuh sehingga penderitanya mudah terserang infeksi termasuk tuberkulosis paru. Angka kejadian TB paru mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya kejadian diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai karakteristik penderita tuberkulosis paru dengan diabetes melitus di Kabupaten Badung tahun 2017-2018. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional dengan rancangan potong lintang. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan sampel penelitian adalah data seluruh penderita TB paru dengan diabetes melitus di Kabupaten Badung tahun 2017-2018 berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, hasil pemeriksaan sputum TB, durasi penyakit diabetes melitus serta daerah tempat tinggal. Hasil penelitian menunjukkan dari 99 penderita tuberkulosis paru dengan diabetes melitus di Kabupaten Badung tahun 2017-2018, kasus tuberkulosis paru dengan diabetes melitus paling banyak ditemukan pada kelompok rentang usia 50-59 tahun (33,3%), dan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (66,7%). Sebagian besar penderita tuberkulosis paru dengan diabetes melitus di Kabupaten Badung tahun 2017-2018 ditemukan berprofesi sebagai pegawai swasta (44,4%). Lebih dari setengah sampel penelitian mendapatkan hasil pemeriksaan sputum TB yaitu BTA positif (62,6%). Durasi penyakit diabetes melitus pada penderita TB paru disertai diabetes melitus paling banyak ditemukan dengan durasi penyakit 4-5 tahun (27,3%) dan banyak ditemukan bertempat tinggal di Kecamatan Mengwi. Kata kunci : Karakteristik, Tuberkulosis Paru, Diabetes Melitus
Efektivitas Dan Keamanan Penggunaan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs Pada Pasien Osteoartritis: A Systematic Review Albertus Imanuel Krisna Sandyawan; Yuliana .; Muliani .; I Nyoman Gede Wardana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i10.P12

Abstract

Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) merupakan terapi farmakologis pilihan pertama dalam penanganan osteoartritis. Penggunaan NSAIDs seringkali dikaitkan dengan munculnya komplikasi pada pasien, terutama komplikasi kardiovaskuler, dan pencernaan. Systematic review ini akan membahas lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan NSAIDs dalam penanganan osteoartritis. Pencarian literatur dilakukan pada database PubMed, ScienceDirect, dan CENTRAL. Pencarian dilakukan pada jurnal yang diterbitkan dari t a h u n 2015 hingga 2020 yang berfokus pada evaluasi efektivitas dan keamanan penggunaan NSAIDs pada pasien osteoartritis. Dalam tinjauan ini terdapat delapan studi yang relevan dengan penelitian ini. Semua studi yang diinklusi merupakan randomized controlled trials. Terdapat 26.229 partisipan dalam penelitian ini. tiga studi meneliti penggunaan NSAIDs topikal, lima studi meneliti penggunaan obat oral. Efektivitas diukur menggunakan skala nyeri, dan tingkat keamanan diukur dengan melihat angka kejadian efek samping. Hasil penelitian menunjukkan pada pasien yang menerima NSAIDs terdapat penurunan skala nyeri. Beberapa efek samping muncul pada pasien yang menggunakan NSAIDs, namun dalam pemakaian jangka pendek (?12 minggu) tidak ditemukan efek samping yang serius. Penggunaan NSAIDs topikal lebih dianjurkan karena tidak menimbulkan efek samping sistemik yang serius. Penggunaan NSAIDs efektif dan aman untuk digunakan sebagai pengobatan osteoartritis. Disarankan menggunakan NSAIDs topikal sebagai pilihan terapi farmakologis lini pertama dalam menangani pasien osteoartritis, karena menimbulkan efek samping yang minimal namun tetap memberikan efek yang serupa dengan obat oral.