Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal

Dekomposisi serasah daun mangrove Rhizophora apiculata di Desa Bagan Asahan, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara Sari, Kusuma Widya; Yunasfi, Yunasfi; Suryanti, Ani
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 2 (October, 2017)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v4i2.308

Abstract

Mangrove menghasilkan serasah yang akan mengalami proses dekomposisi yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber hara bagi tanaman dan juga merupakan sumber makanan bagi ikan serta invertebrata yang penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dekomposisi serasah daun R. apiculata dan mengetahui kandungan unsur hara karbon (C), nitrogen (N) dan fosfor (P) pada serasah daun Rhizophora apiculata yang dilepas selama proses dekomposisi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2017 di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Penentuan stasiun penelitian menggunakan metode purposive sampling pada tiga stasiun dengan penentuan stasiun berdasarkan pengamatan ketersediaan jenis mangrove R. apiculata. Hasil penelitian menunjukkan laju dekomposisi serasah daun R. apiculata pada hari ke-90 yaitu pada stasiun I bernilai 13,04 stasiun II bernilai 11,42 dan stasiun III bernilai 10,24. Kandungan unsur hara karbon selama proses dekomposisi 90 hari yaitu stasiun I sebesar 16,24 %, stasiun II sebesar 15,29% dan stasiun III sebesar 15,42 %. Unsur hara nitrogen yang terdekomposisi pada hari ke 90 yaitu stasiun I sebesar 2,69%, stasiun II sebesar 2,57 % dan stasiun III sebesar 2,75%. Kandungan unsur hara fosfor selama proses dekomposisi 90 hari yaitu stasiun I 0,02 %, stasiun II 0,02 % dan stasiun III 0,01 %.Mangroves produced litter that will undergo decomposition process which used as a source of nutrients for plants and also source of food for fish and important invertebrates. The purpose of this research is to measure the decomposition of Rhizophora apiculata leaf litter and to know the content of carbon (C), nitrogen (N) and phosphorus (P) nutrient in leaf litter of R. apiculata released during the decomposition process. The research was conducted from February to May 2017 in Bagan Asahan Village, Tanjungbalai District, Asahan Regency, North Sumatera Province. The method of this research used purposive sampling and determined three stations sampling based on observation of availability R. apiculata mangrove species. The result showed that decomposition rate of R. apiculata leaf on the 90 day at station I was 13,04, station II was 11,42, and station III was 10,24. The content of carbon nutrients during the 90 day decomposition process in station I was 16.24%, station II was 15.29% and station III was 15.42%. Nitrogen nutrient elements decomposed on the 90 day were station I was 2.69%, station II was 2.57% and station III was 2.75%. Phosphorus nutrient content during 90 day decomposition process was 0,02% for station I, 0,02% for station II and 0,01% for station III.
Kelimpahan dan pola pertumbuhan kepiting bakau (Scylla serrata) di hutan mangrove Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Provinsi Sumatera Utara Siringoringo, Yenni Ningsih; Desrita, Desrita; Yunasfi, Yunasfi
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 4: No. 1 (April, 2017)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v4i1.320

Abstract

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu spesies kunci dalam ekosistem mangrove yang memegang peranan yang sangat penting. Hutan mangrove yang ada di Kelurahan Belawan Sicanang sudah banyak mengalami konversi lahan seperti tambak dan pemukiman. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas habitat dan penurunan populasi untuk sumberdaya kepiting bakau akibat terjadinya kerusakan daerah asuhan dan mencari makan biota ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekologi mangrove, untuk mengetahui kelimpahan kepiting bakau (Scylla serrata), untuk mengetahui pertumbuhan kepiting bakau (Scylla serrata) di Hutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara. Penelitian berlangsung pada Mei - Juni 2016. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi adalah purposive sampling dan dibagi menjadi 3 stasiun berdasarkan aktivitas yang berbeda. Struktur populasi kepiting bakau (Scylla serrata) ditinjau dari kelimpahan kepiting bakau (Scylla serrata), hubungan lebar karapas dengan bobot tubuh, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi. Kualitas habitat kepiting bakau (Scylla serrata) dilihat dari kualitas air, tekstur substrat, C-organik, dan pasang surut. Hasil menunjukkan bahwa kelimpahan kepiting bakau (Scylla serrata) 16300 - 17000 ind/ha, dengan pola pertumbuhan allometrik negatif (b<3), faktor kondisi berkisar antara 0 - 1 yang tergolong ke dalam pipih atau tidak gemuk. Kualitas air dan substrat yang dikaji termasuk ke dalam kualitas air yang menunjang kehidupan kepiting bakau (Scylla serrata), tekstur substrat yaitu lempung berpasir dan lempung liat berpasir, serta C-organik < 1% tergolong sangat rendah, dimana tipe pasang surutnya adalah mixed prevailing semidiurnal.Mangrove crab (Scylla serrata) is one of the keystone species in the mangrove ecosystem, which had a very important role. Mangrove forests existed in Village Belawan Sicanang have been many experienced land conversion as embankment and settlements. These conditions led to degradation in habitat quality and population decline for mangrove crab due to the occurrence of the damage to the nursery ground and the feeding ground. The research aimed to determine abundance mangrove crabs and to determine the growth of mangrove crab. The research took place in May - June 2016. The method used in the determination of the location is purposive sampling and divided into 3 stations based on different activities. The mangrove crab population structure in terms of the abundance of mangrove crab, carapace width relation with body weight, growth pattern, and factor condition. The quality habitat mangrove crab viewed the water quality, the substrate texture, C-organic, and tides. The results showed that the growth pattern was negative allometric (b < 3), factor condition ranges between 0 - 1 which classified into flat or not fat. The water quality and substrate were assessed included in the water quality that supported life mangrove crab, the substrate texture was sandy loam and sandy clay loam, C-organic classified < 1% was very low, the type of tides was mixed semidiurnal prevailing.
Struktur komunitas biologi di Danau Pondok Lapan, Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara Muhtadi, Ahmad; Yunasfi, Yunasfi; Rais, F. F.; Azmi, N.; Ariska, D.
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.339

Abstract

Danau Pondok Lapan (DPL) adalah sebuah danau buatan yang terdapat di Kabupaten Langkat. Danau ini berfungsi sebagai sumber air, irigasi, resapan air tanah bagi masyarakat sekitar, pengendali banjir, dan kegiatan pemancingan ikan. Sampai saat ini data-data tentang danau tersebut sangatlah terbatas. Data-data terkait sumberdaya yang terdapat di danau sangat diperlukan untuk pengelolaan yang lebih tepat. Diantara beberapa data yang dimaksud adalah organisme penyusun danau. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi biologis DPL dengan melihat keragaman jenis dan struktur komunitas nekton, benthos dan plankton di perairan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari - April 2015. Hasil pencacahan plankton di DPL ditemukan 52 jenis dari 10 kelas. Ada 6 kelas dari kelompok pitoplankton dan 4 kelas dari kelompok zooplankton. Jumlah genus paling banyak ditemukan jenis fitoplankton dan zooplankton masing-masing dari kelas Chlorophyceae berjumlah 18 genus dan dari kelas Cladocera sebesar 5 genus. Nekton yang ditemukan terdapat 2 kelas yaitu Actinopterygii dan Malacostrata.Terdapat 5 Ordo nekton yang ditemukan, yaitu 4 ordo dari jenis ikan dan 1 ordo dari jenis udang. Benthos yang ditemukan hanya 3 jenis dari kelas gastropoda, yaitu Bithynia tentaculata, Pomacea canaliculata dan Campeloma decisum. Struktur komunitas plankton, nekton dan benthos relatif tidak stabil serta ada kecenderungan didominansi oleh jenis tertentu.Pondok Lapan Lake (PLL) is an artificial lake located in Langkat regency. The lake its function as source of water, irrigation, catchment area, flood control, and fishing activities. Until recently data about this lake, are limited. The data related to the resource contained in the lake is very necessary for a more appropriate management. Among some of these data are organisms that inhabit the lake. This research aims to study the biological conditions of PLL to see the diversity and community structure of nekton, benthos and plankton. Sampling was conducted in February - April 2015. PLL enumeration results in the plankton found 52 species of 10 classes. There are 6 classes of groups pitoplankton and 4 classes of zooplankton groups. Nekton found there are 7 types of two classes, namely Actinopterygii and Malacostrata. Benthos found only 3 species of gastropod class, namely Bithynia tentaculata, Pomacea canaliculata and Campeloma decisum. Community structure benthos, nekton and plankton are relatively unstable and there is a trend happening dominance by a particular type
Pola pengelolaan ekowisata mangrove di Pantai Bali Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara Sitohang, Pesta Saulina; Yunasfi, Yunasfi; Muhtadi, Ahmad
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 2: No. 2 (October, 2015)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v2i2.343

Abstract

Pantai Bali terletak di Batu Bara dengan luas sekitar 637,22 ha dengan luas kawasan pesisir sekitar 30,6% dari total area. Penelitian ini bertujuan untuk inventarisasi sarana dan prasarana pendukung di Pantai Bali dan membuat pola pengelolaan ekowisata mangrove di Pantai Bali. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling untuk wawancara. Konsep manajemen ekowisata Pantai Bali sepenuhnya bergantung kepada pemerintah daerah dan memberikan izin kepada publik sebagai pengelola.Bali Beach is a located in Batu Bara with an area of approximately 637.22 ha which is a coastal area about 30.6% of the total area. This study aims to inventory of facilities and supporting infrastructurein Bali Beach and create patterns of mangrove ecotourism management at Bali Beach. This research was conducted in March to April 2014.  Research method used was purposive sampling for interviews. The oncept of Bali Beach ecotourism management entirely to local governments and gives permission to public as the manager.