p-Index From 2020 - 2025
6.811
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Linguistika ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Linguistica Jurnal Sains Materi Indonesia Jurnal Akuntansi Muhammadiyah BAHAS JURNAL TEKNIK SIPIL Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Hukum Islam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum AGROLAND: The Agricultural Sciences Journal Jurnal Pendidikan Islam Indonesian Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi qolamuna : Jurnal studi islam Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial JURNAL SERAMBI ILMU Journal of English for Academic and Specific Purposes (JEASP) TAZKIR: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman Benchmarking: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam At-Tafkir BJRA (Bongaya Journal of Research in Accounting) Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah JURNAL GLOBAL EDUKASI Edumaspul: Jurnal Pendidikan Jurnal Agritechno Jurnal Hukum Ekonomi Syariah The Indonesian Journal of Accounting Research Jurnal Perikanan Pantura Asian Journal of Science Education Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences English Education: English Journal for Teaching and Learning Istidlal: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam Jutsi: Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Meukuta Alam : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Al-Khidmah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat JURNAL PENDIDIKAN IPS Proceedings of International Conference on Multidiciplinary Research Jurnal Ekonomi dan Bisnis GROWTH (JEBG) TAMWIL: Jurnal Ekonomi Islam Jurnal Integrasi Ilmu Syariah (Jisrah) Jurnal Prointegrita Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan SI-MEN (AKUNTANSI & MANAJEMEN) STIES Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Islam Jurnal Pendidikan Islam Indonesia SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Medical and Health Journal Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Al Ushuliy Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya JALC : Journal of Applied Linguistics and Studies of Cultural Jurnal Medika Veterinaria SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner

GAMBARAN LUAS PERMUKAAN VILI USUS IKAN LELE LOKAL (Clarias batrachus) JANTAN DEWASA viola erian; Zainuddin Zainuddin; Ummu Balqis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 3 (2018): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.102 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i3.7834

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas permukaan vili usus ikan lele lokal (Clarias batrachus) jantan dewasa. Bagian yang diambil adalah usus bagian proksimal, medial dan distal yang berasal dari tiga ekor lele lokal dan diamati menggunakan metode histologi eksplorasi. Sampel kemudian dibuat menjadi preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah luas permukaan vili usus normal ikan lele lokal (Clarias batrachus) jantan dewasa, yang kemudian diuji dengan rumus Sakamoto dkk. (2000). Luas permukaan vili pada masing-masing bagian usus adalah: usus proksimal 497,19 ± 8,41 (10¯³ mm²); usus medial 270,13 ± 5,81 (10¯³ mm²); dan usus distal 186,70 ± 1,44 (10¯³ mm²). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa luas permukaan vili usus ikan lele lokal di bagian proksimal lebih luas dibandingkan dengan bagian medial dan distal.ABSTRACTThis study was aimed to determine villi surface area of adult male local catfish (Clarias batrachus). The proximal, middle, and distal intestine was taken from three local catfishes and observed using exploratory histology method. Then, the sample was made into a histologic preparation with hematoxylin-eosin (HE) staining. The parameters were observed in this study is the surface area of the normal intestinal villi adult male local catfish (Clarias batrachus), then calculated with Sakamoto et al. (2000) formula. The surface area of the villi in each intestines section is: proximal intestine 497.19 ± 8.41 (10¯³ mm²); middle intestine 270.13 ± 5.81 (10¯³ mm²); and distal intestine 186.70 ± 1.44 (10¯³ mm²). The results showed that proximal intestine surface area of adult male local catfish is wider than middle and distal..
MORFOLOGI DAN HISTOLOGIS ESOFAGUS, LAMBUNG DAN USUS BELUT (Monopterus albus) (Morphological and Histological Esophagus, Stomach and Intestines of Eel (Monopterus albus)) febri ramadana; zainuddin zainuddin; cut dahlia iskandar; dian masyitha; winaruddin winaruddin; ummu balqis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2783.781 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.7616

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan histologis esofagus, lambung dan usus belut (Monopterus albus). Pengamatan dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis menggunakan tiga ekor belut. Secara makroskopis belut diamati dan diukur panjang tubuh, berat tubuh dan panjang saluran pencernaan. Esofagus, lambung dan usus dibuat menjadi preparat histologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) dan diamati di bawah mikroskop. Rata-rata panjang total tubuh belut 43,6 cm, berat tubuh rata-rata 53,9 g dan panjang saluran pencernaan rata-rata 23 cm yang merupakan belut dalam fase interseks. Esofagus terdapat di bagian belakang rongga mulut berbentuk tabung panjang yang menyempit dibagian ujungnya. Lambung terdiri dari bagian kardiak, fundus dan pilorus. Usus terbagi menjadi menjadi dua segmen yaitu usus proksimal dan distal. Histologis esofagus, lambung dan usus sama seperti ikan umumnya terdiri dari empat lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis dan tunika serosa. Tunika mukosa esofagus terdapat sel goblet berukuran besar. Lambung memiliki tunika muskularis yang tebal. Tunika mukosa usus memiliki lipatan vili panjang menuju lumen. Tunika mukosa esofagus belut berbeda dengan ikan umumnya yaitu terdiri dari epitel silindris selapis. (This research aimed to study the morphological and histological of esophagus, stomach, and intestine of eel (Monopterus albus). The observations were done macroscopic and microscopic by using three eels. Macroscopic the eel was observed and measured the body length, the body weight and the length of the gastrointestinal tract. The esophagus, stomach, and intestine were made into histologic preparations using Hematoxylin-Eosin (HE) staining and observed under a microscope. The average total length of the eel body was 43.6 cm, the mean body weight was 53.9 g and the average gastrointestinal length was 23 cm which was indicated the eel in the intersex phase. The esophagus was located at the back of the long tubular cavity narrowed at the end. The stomach consisted of cardiac, fundus and pylorus. The intestine was divided into two segments the proximal and distal colon. The Histology of esophagus, stomach, and intestine was similar with histology of fish that generally consist of four layers, i.e. mucosal tunica, submucosal tunica, muscular tunic and serous tunica. There was a large goblet cell in the tunica mucosa of the esophagus. The stomach had a thick muscularis tunica. The tunica mucosa of intestine had a long fold of villi to the lumen. Tunica mucosa of eel’s esophagus was different from the fish that generally consist of a cylindrical epithelial layer.)
STRUKTUR HISTOLOGI KULIT IKAN GABUS (Channa striata) (The Histology of Skin’s Snakehead Fish (Channa striata)) Desi Andriani; Dian Masyitha; Zainuddin Zainuddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3338

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi kulit ikan gabus. Sampel yang digunakan adalah kulit bagian dorsal dan abdomen dan diamati dengan metode histologi eksplorasi. Pengamatan dilakukan setelah pembuatan preparat histologi yang diwarnai dengan Hematoksilin-eosin (HE) dan Masson trichrome. Hasil penelitian menunjukkan struktur histologi kulit ikan gabus terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel pipih, sel mukus, club cell, dan sel pigmen. Dermis terdiri dari stratum spongiosum dan stratum compactum. Hipodermis terdiri dari sel lemak, serabut kolagen, dan pembuluh darah. Epidermis bagian dorsal pada kulit ikan gabus memiliki sel mukus dan sel pigmen yang lebih banyak daripada bagian abdomen, serabut kolagen lebih banyak ditemukan pada dermis bagian dorsal daripada bagian abdomen dan jariangan lemak lebih banyak ditemukan pada hipodermis bagian abdomen daripada bagian dorsal.ABSTRACTThis research aimed was to know the histology skin of snakehead fish. The samples were came form dorsal and abdomen of skin and observed by histology method of exploration. The observation of the histology was conducted after the made of histology preparation which was stained  by Haematoksilin-Eosin (HE) and Masson trichrome. The result showed that structure of skin snakehead fish consisted three stratums which epidermis, dermis, and hypodermis .Epidermis consisted of squamous epithelium  cells, mucus cells, club cells, and pigment cells. Dermis consisted of stratum spongiosum and stratum compactum. Hypodermis consisted of  fat cells, collagen, and blood vessel. The dorsal epidermis of snakehead fish had more mucus cells and pigment cells than abdomen epidermis, collagen was more prevalent in dorsal dermis than in the abdomen and the fat tissue was more common in the abdomen hypodermis than the dorsal hypodermis.
Studi Histologis Usus Besar Sapi Aceh (Histological Study of Large Intestine of Aceh Cattle) resti aulia putri; Dian Masyitha; zainuddin zainuddin; fitriani Fitriani; Nazaruddin Nazaruddin; Fadli A Gani; Ummu Balqis
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.188 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.10812

Abstract

ABSTRAKSapi aceh merupakan rumpun sapi asli Indonesia yang mempunyai keseragaman bentuk, fisik, dan komposisi genetik serta kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan, sehingga perlu dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan keunggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur histologis usus besar sapi aceh. Sampel penelitian diambil dari tiga ekor sapi aceh yang telah dewasa kelamin dan berjenis kelamin jantan yang dipotong di Rumah Potong Hewan Lambaro, Aceh Besar. Terhadap sampel penelitian dilakukan proses mikroteknik untuk selanjutnya dilakukan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Pengamatan terhadap struktur histologi menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan struktur histologi sekum, kolon, dan rektum sapi aceh tersusun atas empat lapisan, yaitu tunika mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. Tunika mukosa sekum, kolon, dan rektum tersusun oleh epitel silindris selapis, sel Goblet, kelenjar Lieberkuhn, limfosit, jaringan ikat longgar, fibroblas, dan otot polos. Ketebalan mukosa sekum yaitu (419±12 µm), kolon (749±13 µm), dan rektum (1308±10 µm). Tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar, fibroblas, sel lemak, pembuluh darah dan nodus limfatikus dengan ketebalan sekum (943±13 µm), kolon (744±10 µm), dan rektum (2076±10 µm). Tunika muskularis tersusun oleh otot polos transversal dan longitudinal, plexus saraf mientericus, dan jaringan ikat, dengan ketebalan masing masing yaitu sekum (2579±19 µm), kolon (2380±16 µm), dan rektum (4748±19 µm). Tunika serosa merupakan lapisan paling luar dari usus besar yang terdiri dari sel lemak, pembuluh darah, dan jaringan ikat dengan ketebalan sekum (1621±13 µm), kolon (331±18 µm), dan rektum (1639±9 µm). Dapat disimpulkan, bahwa struktur histologi sekum, kolon, dan rektum sapi aceh memiliki lapisan yang sama, namun memiliki ketebalan yang berbeda pada tiap lapisan, ketebalan lapisan berhubungan dengan fungsi dan letak dari usus besar, dimana rektum memiliki ketebalan lapisan yang lebih tebal dibandingkan sekum, dan kolon.Kata kunci : Histologi, usus besar, sapi acehABSTRACT               Aceh cattles were the pure bred Indonesian cattle that have uniformity in shape, physical and genetic composition and good adaptability to environmental limitations, so they need to be protected, preserved and developed. The aims of this research was to study the histological structure of the large intestine in aceh cattle. The samples were collected from three male aceh cattle in Lambaro abbatoir, Aceh Besar. The samples were processed by microtechnique and Hematoksilin-eosin dyning. Microscopic analysis was performed using binocular microscope. The results showed that the histological structure of cecum, colon, and rectum of the aceh cattle was composed of four layers, which were  tunica mucosa, submucosa, muscularis, and serosa. The mucosa of cecum, colon, and rectum is composed of ephitelium simple columnar cell, Goblet cell, Lieberkuhn gland, connective tissue, fibroblast, and smooth muscles. The mucosal thickness of cecum was (419± 12μm), colon (749±13 μm), and rectum (1308±10 μm). The submucosal tunica was composed of connective tissue, fibroblast, adipose cells, blood vecells, and lymph nodes. The submucosal thickness of cecum was  (943±13 μm), colon (744±10 μm), and  rectum (2076±10 μm). The muscularis tunica was composed of transversal and longitudinal smooth muscles, mientericus nerve plexus and connective tissue, the muscularis thickness of cecum was (2570±19 μm), colon (2380±16μm), and rectum (4748±19 μm). Tunica serous was composed of adipose cells, blood vecell, and connective tissue. The  serous thickness of cecum was (1621±13 μm), colon (331±18 μm), and rectum (1639±9 μm). It can be concluded that the histological structure of the cecum, colon, and rectum had the same layer, but different in thicknesses of each layer, the thickness of the intestinal layer is related to the function and location of the large intestine, which the rectum has the thicker layer than the cecum and colon.Keyword: Histology, large intestine, aceh cattle
GAMBARAN HISTOLOGI SISTEM RESPIRASI IKAN GABUS (Channa striata) (Histological Respiratory System of Snakehead (Channa striata)) Sedrisa Lidya Pertiwi; Zainuddin Zainuddin; Erdiansyah Rahmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.498 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3310

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui histologis sistem respirasi ikan gabus (Channa striata). Organ yang diambil adalah insang dan labirin yang berasal dari lima ekor ikan gabus yang diamati dengan metode histologi eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insang terdiri dari lengkung insang dan filamen insang, lengkung insang tersusun atas gerigi insang (gill rakers), epitel mukosa, membran basal, submukosa, tulang, jaringan lemak, dan pembuluh darah. Filamen insang terdiri dari lamela primer dan lamela sekunder, lamela primer tersusun atas tulang rawan yang dibungkus oleh perikondrium, central venous sinus dan sel klorida, sedangkan pada lamela sekunder terdapat sel epitelium pipih, sel mukus, sel pilar dan eritrosit. Labirin terdiri dari tunika mukosa dan tunika submukosa.ABSTRACT This study aims to determine the histologic respiratory system (Channa striata). The organs that was taken are gills and labyrinth that comes from five snakehead, observed by histology method of exploration . The result showed that  gill consists of gill’s arch and gill’s filament, gill’s arch consists of gill rakers, mucosa epithel, basal membrane, sub mucosa, bone, fat tissue, and vein. Gill’s filament consists of primary lamella and secondary lamella, primary lamella consists of cartilage that coated by pericondrium, central venous sinus, and chloride cells. Secondary lamella consists of epithelium cells, mucus cells, pillar cells, and eritrosit. Labyrinth consists of tunica mucosa and tunica submucosa.
JUMLAH SEL GOBLET PADA USUS PROKSIMAL DAN USUS DISTAL BELUT SAWAH (Monopterus albus) (Quantity of Goblet cells in proxsimal and distal intestine of rice field eel (Monopterus albus)) Hastitin Nel Kamta; Dian Masyitha; Zainuddin Zainuddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 2 (2018): FEBRUARI - APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.23 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i2.7658

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah sel Goblet pada usus proksimal dan usus distal belut sawah (Monopterus albus). Penelitian ini menggunakan lima usus belut sawah yang berasal dari Desa Alur dua, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa. Bagian yang diambil adalah usus proksimal dan distal yang berasal dari lima ekor belut sawah dan diamati menggunakan metode histologi eksplorasi. Sampel kemudian dibuat menjadi preparat histologi dan diwarnai dengan pewarnaan periodic acid-schiff (PAS). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah jumlah sel Goblet pada setiap 1000 sel absorptif usus proksimal dan usus distal belut sawah. Data penghitungan sel Goblet dianalisis menggunakan uji T. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan jumlah sel Goblet pada usus proksimal dan usus distal belut sawah dengan jumlah sel Goblet pada usus proksimal lebih banyak daripada jumlah sel Goblet pada usus distal. (This study aims to determine the number of Goblet cells in proxsimal and distal intestine of rice field eel (Monopterus albus). This study uses five rice field eel intestines that come from Alur dua village, Langsa Baro District, Langsa City. The samples for this study were proxsimal and distal part of intestine from five rice field eel and observed using histological methods of exploration. The samples were than made into histological preparation stained with periodic acid-Schiff (PAS). The parameters in this study was the number of Goblet cells in each 1000 absorbtive cells of  proxsimal and distal part of intestine rice field eel. Goblet cells counting data were analyzed using T-test. The result from the study concluded that there are differences in the number and distribution of Goblet cells in the intestine of rice field eel with the number of Goblet cells much more in proxsimal intestine).
JUMLAH SEL GOBLET DAN KELENJAR LIBERKUHN PADA USUS HALUS SAPI ACEH (The Amount Of Goblet Cells And Liberkuhn Glands Of Small Intestine Of Aceh Cattle) sariati latif; dian masyithah; zainuddin zainuddin; fitriani Fitriani; ummu balqis; cut dahlia iskandar; cut nila thasmi
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.817 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.11086

Abstract

ABSTRAKSel Goblet dan kelenjar Liberkuhn berfungsi mensekresikan mukus untuk melumasi dan melindungi mukosa usus dari kerusakan yang disebabkan oleh makan, sekresi pencernaan dan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah sel goblet dan kelenjar liberkuhn pada usus halus (duodenum, jejunum dan ileum) sapi aceh. Sampel penelitian diambil dari 3 ekor sapi aceh yang telah dewasa dan berjenis kelamin jantan yang dipotong di Rumah Potong Hewan Lambaro Aceh Besar. Terhadap sampel penelitian dilakukan proses mikroteknik untuk selanjutnya dilakukan pewarnaan Hematoksilin-eosin (HE). Data jumlah sel Goblet dan kelenjar Liberkuhn dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilanjukan dengan uji Duncan. Jumlah Sel Goblet pada duodenum, jejunum, dan ileum sapi aceh menunjukkan perbedaan sangat nyata (p0,01) dan kelenjar Liberkuhn pada duodenum, jejunum, dan ileum menunjukkan perbedaan sangat nyata (p0,01). Rata-rata dan simpangan baku baku jumlah sel Goblet pada duodenum 25,53±1,30; jejunum 17,06±0,41; dan ileum 35,46±4,57. Rata-rata dan simpangan baku jumlah kelenjar Liberkuhn pada duodenum 29,06±1,55; jejunum 21,33±0.64; dan ileum 38,40±4,21. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah sel Goblet pada duodenum, jejunum, dan ileum sapi aceh berbeda sangat nyata (p0,01). Jumlah kelenjar Liberkuhn pada duodenum, jejunum, dan ileum sapi aceh berbeda sangat nyata (p0,01). Sel Goblet dan kelenjar Liberkuhn lebih banyak pada ileum, kemudian duodenum dan jejunum. Ketebalan tunika mukosa dan fungsi dari usus berpengaruh terhadap jumlah sel Goblet dan kelenjar Liberkuhn.Kata kunci : Sel Goblet, kelenjar Liberkuhn, usus halus, sapi aceh ABSTRACTGoblet cells dan Liberkuhn glands were secreted mucous use lubricate and protect intestine mucosal from damage caused by food, digestive secretions, and microorganisms.  This research was to determine the amount of goblet cells and liberkuhn glands in the small intestine (duodenum, jejunum, and ileum) of Aceh cattle. The samples were collected from three male Aceh cattle in Lambaro abbatoir, Aceh Besar. The samples were procesed by microtechnique and hematoksilin eosin dyning. Data on the amount of Goblet cells and Liberkuhn glands were analyzed using ANOVA test and followed by Duncan test. The amount of Goblet cells in the duodenum, jejunum, and ileum showed very significant differences (p0.01) and the Liberkuhn gland in the duodenum, jejunum, and ileum showed very significant differences (p0.01). The average and standard deviation of the amount of Goblet cells in the duodenum was 25.53±1.30; jejunum 17.06±0.41; and ileum 35.46±4.57. The average and standard deviation of the amount of Liberkuhn glands in the duodenum is 29.06±1.55; jejunum 21.33±0.64; and ileum 38.40±4.21. From the results of the study it can be concluded that the amount of Goblet cells in the duodenum, jejunum, and ileum of Aceh cattle were very different (p0.01). Liberkuhn glands in the duodenum, jejunum, and ileum of Aceh cattle were very different (p0.01). Goblet cells and Liberkuhn glands were more in ileum, then duodenum and jejunum. The thickness of the mucosa tunica and the function of the intestine affect the amount of Goblet cells and Liberkuhn glands.Keywords : Goblet cells, Lieberkuhn glands, small intestine, aceh cattle
Gambaran Histopatologi Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Terpapar Parasit Dactylogyrus sp Langga Mora; Muttaqien Muttaqien; Zainuddin Zainuddin; M Nur Salim; Winaruddin Winaruddin; M Jalaluddin; Etriwati Etriwati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.18964

Abstract

ABSTRAK Dactylogyrus sp merupakan ektoparasit yang banyak menginfeksi dan sering menyebabkan munculnya penyakit pada sebagian besar ikan budidaya yang hidup di air payau, ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk salah satu ikan yang mudah terserang penyakit tersebut. Infeksi yang ditimbulkan dapat mengakibatkan perubahan makroskopis dan mikroskopis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kerusakan insang secara histopatologi akibat infeksi parasit Dactylogyrus sp. Penelitian ini menggunakan metode natif sebagai identifikasi adanya parasit Dactylogyrus sp dan perubahan  histopatologi dilakukan pembuatan preparat histopatologi dan diamati secara mikroskopis. Sampel yang digunakan sebanyak 4 ekor ikan nila, 1 sebagai kontrol dan 3 sebagai sampel pengamatan yang positif terinfeksi parasit Dactylogyrus sp. Analisis data hasil pemeriksaan histopatologi ditemukan hiperplasia sekunder, fusi lamela sekunder, vakuola, dan telangiektasis. Kesimpulan dalam penelitian ini ditemukan adanya perubahan histopatologi pada insang ikan nila yang terpapar Dactylogyrus sp. ABSTRACT             Dactylogyrus sp is an ectoparasite that infects a lot and often causes disease in most cultured fish that live in brackish water, tilapia (Oreochromis niloticus) is one of the fish that is susceptible to this disease. The infection caused can result in macroscopic and microscopic changes. The purpose of this study was to determine histopathological gill damage caused by infection with the parasit Dactylogyrus sp. This study used the native method and histopathological changes were made and histopathological preparations were made and observed microscopically. The samples used were 4 tilapia, 1 as control and 3 as observation samples that were positively affected with the parasit Dactylogyrus . sp. Analysis of the data from histopathological examination found secondary hyperplasia, fusion of secondary lamellae, vacuoles, and telangiectasias. The conclusion in this study found histopathological changes in the gills of tilapia exposed to Dactylogyrus sp.
Struktur Histologi dan Histomorfometri Jantung Kalkun Meleagris gallopavo pada Tingkat Umur Yang Berbeda (Histological Structure and Histomorphometry of Turkey Heart Meleagris gallopavo at Different Age Levels) Reza Perdana Putra; Erdiansyah Rahmi; Dian Masyitha; Zainuddin Zainuddin; Sri Wahyuni; M Nur Salim
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 3 (2022): MEI-JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i3.18087

Abstract

ABSTRAK            Jantung adalah organ sirkulasi utama yang memiliki peranan penting dalam menyuplai darah keseluruh tubuh. Jantung unggas mempunyai empat ruang yang terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel, setiap ruang memiliki tiga lapisan dinding yang terdiri dari; epikardium, miokardium dan endokardium. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang struktur histologi dan histomorfometri jantung kalkun pada tingkat umur yang berbeda. Sampel penelitian dibagi menjadi tiga kelompok umur (8, 16 dan 24 minggu) dan masing-masing kelompok berjumlah enam jantung kalkun. Jantung kemudian diproses hingga menjadi sediaan histologi dengan ketebalan 5 µm, selanjutnya diwarnai menggunakan pewarnaan Haematoxylin-Eosin (HE). Kemudian dilakukan pengukuran ketebalan dinding epikardium ventrikel kanan dan kiri, miokardium ventrikel kanan dan kiri serta endokardium ventrikel kanan dan kiri. Hasil penelitian didapatkan bahwa struktur histologi jantung kalkun tidak berbeda antar kelompok perlakuan. Rataan ketebalan epikardium kanan pada minggu ke-8, 16 dan 24 secara berturut-turut adalah 177,91±40.57 µm, 838,59±223,05 µm, 1306,96±91,37 µm. ketebalan miokardium kanan pada minggu ke-8, 16 dan 24 secara berturut-turut adalah 1245,55±78,93 µm, 1866,21±257,13 µm, 2465,98±285,82 µm. ketebalan endokardium kanan pada minggu ke-8, 16 dan 24 secara berturut-turut adalah 19,01±1,58 µm, 28,16±5,33 µm, 26,57±2,19 µm. ketebalan epikardium kiri pada minggu ke-8, 16 dan 24 secara berturut-turut adalah 636,31±423,61 µm, 737,19±244,58 µm, 927,43±321,2 µm. ketebalan miokardium kiri pada minggu ke-8, 16 dan 24 secara berturut-turut adalah 5304,99±764,52 µm, 6429,6±685,49 µm, 8334,3±1166,86 µm. ketebalan endokardium kiri pada minggu ke-8, 16 dan 24 secara berturut-turut adalah 31,92±17,36 µm, 37,06±12,53 µm, 49,78±5,16 µm. Data histomorfometri yang telah di analisis menunjukkan bahwa hasil pengukuran ketebalan lapisan dinding jantung pada setiap kelompok umur ialah berbeda nyata (P0,05). Dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah umur hewan maka ketebalan dinding akan semakin bertambah. Kata Kunci : Jantung, kalkun (Meleagris gallopavo), histologi, histomorfometri ABSTRACT            The heart is the main circulatory organ that has an important role in supplying blood throughout the body. The avian heart has four chambers consisting of two atria and two ventricles, each chamber has three layers of walls consisting of; epicardium, myocardium and endocardium. This study aimed to obtain information about the histological structure and histomorphometry of the turkey heart at different age levels. The study sample was divided into three age groups (8, 16 and 24 weeks) and each group consisted of six turkey hearts. The heart was then processed into histological preparations with a thickness of 5 µm, then stained using Haematoxylin-Eosin (HE) staining. Then the thickness of the epicardium of the right and left ventricles, the myocardium of the right and left ventricles and the endocardium of the right and left ventricles were measured. The results showed that the histological structure of the turkey heart did not differ between the treatment groups. The mean thickness of the right epicardium at weeks 8, 16 and 24, respectively, was 177.91±40.57 µm, 838.59±223.05 µm, 1306.96±91.37 µm. the thickness of the right myocardium at weeks 8, 16 and 24 respectively were 1245.55±78.93 µm, 1866.21±257.13 µm, 2465.98±285.82 µm. The thickness of the right endocardium at weeks 8, 16 and 24 were 19.01±1.58 µm, 28.16±5.33 µm, 26.57±2.19 µm, respectively. The thickness of the left epicardium at weeks 8, 16 and 24 were 636.31±423.61 µm, 737.19±244.58 µm, 927.43±321.2 µm, respectively. The thickness of the left myocardium at weeks 8, 16 and 24 were 5304.99±764.52 µm, 6429.6±685.49 µm, 8334.3±1166.86 µm, respectively. The thickness of the left endocardium at weeks 8, 16 and 24 were 31.92±17.36 µm, 37.06±12.53 µm, 49.78±5.16 µm, respectively. Histomorphometric data that has been analyzed shows that the results of measuring the thickness of the heart wall layer in each age group are significantly different (P0.05). It can be concluded that as the animal ages, the wall thickness will increase. Keyword : Heart, turkey (Meleagris gallopavo), histology, histomorphometry
Co-Authors A Halim Abdul Harris Abdul Salam M Abdul Waris Ade Irma Marpaung Adi Firmansyah Afrizul Afrizul Akmaluddin Akmaluddin Ali Armadi Amiruddin . Amiruddin Amiruddin Anggini Mutia Suwa Anik Sudarismiati Anton Sinaga Anugrah Septian Arfi Nurul Hidayah Arman Sayuti Arsalan Akram Adista Azhar Azhar Bagindar Sianipar Benjamin Situmorang BENYAMIN SITUMORANG Burhanuddin AG Burhanuddin AG Busmin Gurning Cut Dahlia Iskandar Cut Elidar Cut Nila Thasmi Cut Rusmina Cut Tasya Irayana Darmawati Darmawati Dasrul Dasrul Desi Andriani Dewi Dewantara Dian Masyitha dian masyithah Dian Sartika Simanjuntak Didik Hermanto Dwi Noviani Edy Ervianto Eka Sustri Harida Eliana Eliana Endah Retno Suci Enny Mirfa Erdiansyah Rahmi Erdiansyah Rahmi Eriawan Rismana Erwin Erwin Erwin Pardede Etriwati E Eva Solita Pasaribu Fadli A Gani Fahlefi, Rizal Faidha Rahmi, Faidha Fathurrahman Muhtar febri ramadana Firmani, Ummul Fitriani Fitriani Fuadi Fuadi gina morina Ginta Riady Guslihati Nasution Hamdan Hamdan Hamdani Budiman Hamny Sofyan Haryati Haryati Hastitin Nel Kamta Hawalina Hawalina Heni Pujiastuti Husnus Sawab Ida Ayu Putu Sri Widnyani Idah Rosidah Ijal Fahmi Ishak Ishak Ismail Ismail Jalaluddin Jalaluddin Jogiyanto Hartono Khoiriyah Khoiriyah Kurnia Agustini Langga Mora Lestari Pudjiastuti Lukmanul Hakim M Jalaluddin M Nur Salim M. Ikhlashul Omar S M.S. Almujaddedi Mahfudz Mahfudz Mardiana Mardiana Mariani Pakpahan Maryam Qadarin Masropah Masropah Melsi Damayanti Mhd Yadi Harahap Miko Ferine Moris Johanes Sintindaon Muamar Al Qadri Muchlis Syam Muhammad Farras Mufadhdhal Muhammad Hambal Muhammad Hambal Muhammad Nafis Muhammad Rizky Hidayat Muhammad Yusuf MULYADI Murna Muzaifa Mursalim Mursalim Musleh Wahid Muslihul Umam Muslim Akmal Mustafa Sabri Muttaqien Bakri Muttaqien Muttaqien Myna Agustina Yusuf nadya septia nengsih Nanda Afrizan nasri zarman Nasrun Marpaung Nasrun Nasrun Nauval Arifin Nazaruddin Nazaruddin NitaBonita Samosir Nofialdi Nofialdi Nofriadi Nofriadi Nova Wardani Novita S. C Naibaho Nuzul Asmilia Oktavianus Oktavianus Olivia Bunga Panigoran Siburian Pulungan Nababan Rahma Yulianti Ramadhan Syahmedi Rani Raranta Rasmulia Sembiring Razali Daud Refna Zia resti aulia putri Reza Perdana Putra Rica Wijayanti Rifai Alafanta Rini Ayunda Rini Fitriani Rismayanti Rismayanti Rita Nengsih Rita Ningsih Rizki Fadli Robert Faber Roki Ade Deswan roza Agravion Rusli Sulaiman Ryan Moulana Sallazaria Hanin Prameswari Syafiqa Ardli Sarah Miriam sariati latif Sedrisa Lidya Pertiwi Sihat Ridwanto Sinen, Kasim Siti Nurhareza Sri Rahmaningsih Sri Wahyuni suci latania fizikri Sufitrayati Sufitrayati Supardi Rusdiana Susanti Susanti Syafa Nabila Syahrul Efendi Lubis Teuku Reza Ferasyi Teuku Reza Ferasyi Tridian Novia Gelis Ummu Balqis viola erian Wahyudin Wahyudin Weni Gusdi Sari Winaruddin Winaruddin Yuliani Aisyah Yusrizal Lubis Yusuf Hadijaya Zakaria Zakaria Zamhari Zamhari