Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Warta Desa (JWD)

PEMBUATAN SPESIMEN AWETAN ORGANISME UNTUK MENUNJANG PELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SEKOLAH Yuliadi Zamroni; Galuh Tresnani; Bambang Fajar Suryadi; Dining Aidil Candri; Sukiman Sukiman
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jwd.v1i2.33

Abstract

Telah dilakukan pelatihan pembuatan spesimen awetan organisme kepada guru-guru di provinsi NTB. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran untuk menunjang pelajaran keanekaragaman hayati disekolah. Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari dari tanggal 30 Oktober-2 November 2017 yang diikuti oleh 34 guru yang ada di NTB. Melalui kegiatan ini, para guru diperkenalkan tentang keanekaragaman hayati yang ada di NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya. Selain itu para guru juga dilatih melakukan sampling dan pengawetan flora dan fauna yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal. Tehnik fotografi dan manajemen spesimen awetan diberikan untuk menambah softskill para guru sehingga spesimen yang dikoleksi dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Para peserta pelatihan memberikan respon yang positif terhadap kegiatan ini. Hal tersebut dapat diketahui melalui jumlah peserta yang melebihi target, antusiaisme dalam mengikuti setiap kegiaatan dan permintaan untuk diundang dalam pelatihan-pelatihan berikutnya yang diadakan Universitas Mataram.
Pelatihan Deteksi Cacing Parasit Pada Sapi dan Uji Coba Pengobatan Penyakit Cacingan Pada Sapi Menggunakan Tanaman Obat di Desa Kesik, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur Bambang Fajar Suryadi; Galuh Tresnani; Iman Surya Pratama; Kurniasih Sukenti
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.054 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v1i3.73

Abstract

Dari bulan Juli hingga Oktober 2018, Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas MIPA Universitas Mataram mengadakan pelatihan deteksi telur dan cacing dewasa di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Masbagik Lombok Timur dan pelatihan pembuatan obat cacing alternatif/herbal di Kelompok Peternak Punik Agung, Desa Kesik, Masbagik Lombok Timur dan. Kegiatan diawali dengan deteksi telur cacing dan cacing dewasa pada feses sapi yang dipelihara di kandang kolektif Kelompok Peternak Punik Agung, Desa Kesik. Hasil deteksi feses menunjukkan bahwa semua sapi yang dipelihara di kandang kolektif tersebut menderita cacingan (terdeteksi beberapa jenis/spesies cacing) dengan kategori ringan hingga sedang. Berdasarkan hasil deteksi tersebut, dilakukan pembuatan dan pemberian obat cacing alternatif/herbal. Tanaman yang dipilih sebagai obat herbal cacingan adalah pepaya/gedang (Carica papaya) dan widuri/rembiga (Calotropis gigantea). Dua tanaman ini paling mudah didapat di sekitar perumahan warga di Dusun Kesik dan paling mudah diproses untuk dijadikan obat cacing dibanding tanaman yang lain. Biji pepaya dan bunga widuri dikeringkan dan ditumbuk hingga membentuk serbuk halus untuk kemudian diberikan pada sapi yang menderita cacingan. Berdasarkan hasil deteksi diberikan pemberian obat cacing alternatif/herbal sebagai berikut. Satu kelombok diberi serbuk biji pepaya/gedang (2 hari pemberian sebagai dosis pengobatan), 1 kelompok diberikan serbuk bunga widuri/rembiga (1 hari pemberian sebagai dosis pengobatan) dan 1 kelompok lain diberian albendazol sebagai kontrol positif. Observasi terhadap jumlah telur dan cacing dewasa pasca pemberian obat dilakukan tiap 7 hari sebanyak 2 kali (selama 14 hari). Setelah 14 minggu pemberian obat anternatif/herbal, sapi yang mendapatkan bubuk biji pepaya/gedang menunjukkan penurunan infeksi yang lebih baik (berdasarkan pada penurunan persentase jumlah dan jenis cacing yang menginfeksi) dibandingan dengan bubuk bunga widuri/rembiga. Namun, penurunan tertinggi didapatkan dari sapi yang diberikan Albendazol (kontrol). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, bubuk biji pepaya dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kasus sapi cacingan, tapi tidak untuk menggantikan obat standar farmasi.
PEMANFAATAN TANAMAN PEKARANGAN DI DESA PENIMBUNG, LOMBOK BARAT, SEBAGAI SALAH SATU BAHAN MAKANAN OLAHAN YANG DAPAT MEMPERBAIKI GIZI KELUARGA Galuh Tresnani; Islamul Hadi; Yuliadi Zamroni; Sarkono Sarkono
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jwd.v4i2.126

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi dimana balita atau anak-anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang kurangakibat gizi buruk, infeksi penyakit dan stimulasi fisik serta sosial yang kurang memadai. Desa Penimbung yang berada di Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu dari banyak desa di Pulau Lombok yang masih memiliki angka stunting sebesar 40%. Angka ini dapat diturunkan jika penduduk desa mampu memanfaatkan lahan pekarangan dan tanamannya dalam olahan makanan yang dapat meningkatkan gizi keluarga. Salah satu olahan makanan yang paling mudah adalah jajanan anak berupa roti isi dimana bahan isian dan pewarnanya merupakan hasil tanaman pekarangan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada warga Desa Penimbung mengenai pengolahan pangan sehat bagi keluarga. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam 3 tahapan yaitu tahap survey lokasi, penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan dan pelatihan diberikan kepada ibu-ibu PKK dan wanita kelompok tani Desa Penimbung. Hasil dari kegiatan pengabdian ini berupa lahan pekarangan contoh yang telah ditanami dengan tanaman bermanfaat dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam pembuatan pasta ubi serta roti dengan bahan pewarna alami.