Tarakan memiliki potensi yang cukup tinggi pada sumberdaya hayati salah satunya adalah kepiting bakau (Scylla cerrata). Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis model pertumbuhan allometri dan indeks kondisi serta rasio kelamin dari kepiting bakau (S.serrata) yang berasal dari perairan Estuaria disekitar kota Tarakan. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel kepiting bakau (S.serrate) bersifat purposive sampling dengan mengikuti nelayan yang biasa menangkap kepiting S.serrate di habitatnya. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 periode yaitu saat pasang dan surut dengan menggunakan alat tangkap ambau kurung sebanyak 35 unit beserta umpan ikan belut yang dikeringkan. Hasil Penelitian mengenai model pertumbuhan allometri berdasarkan antara dimensi karapas (panjang, lebar dan tebal karapas) denganb berat total dari kepiting bakau (Scylla serrata) jenis kelamin jantan dan betina memiliki pertumbuhan bersifat allometri negatif. Indeks kondisi antara dimensi cangkang (panjang karapas) dengan berat total untuk jantan dan betina di dominasi bentuk tubuh gemuk sedangkan untuk indeks kondisi antara dimensi cangkang (lebar dan tebal karapas) dengan berat total untuk jantan di dominasi bentuk tubuh kurus dan untuk betina didominasi bentuk tubuh gemuk. Rasio kelamin betina lebih banyak dibandingkan dengan jantan.