Integrasi teknologi digital dalam pendidikan dasar, khususnya dalam konteks pelestarian lingkungan dan penguatan literasi Bahasa Inggris, masih menghadapi berbagai kendala di tingkat sekolah. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi di SD Integral Luqman Al Hakim Situbondo, ditemukan sejumlah permasalahan utama, di antaranya ketiadaan sistem inventarisasi keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah, keterbatasan media pembelajaran digital yang menarik dan relevan, rendahnya kontekstualisasi pembelajaran Bahasa Inggris, serta minimnya pemanfaatan teknologi oleh tenaga pendidik. Di samping itu, kesadaran siswa terhadap pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati juga masih tergolong rendah. Program ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran berbasis digital yang mengintegrasikan teknologi informasi, edukasi lingkungan, dan peningkatan kompetensi Bahasa Inggris secara kontekstual. Implementasi program melibatkan 20-30 guru, dan 100 siswa, meliputi pendataan 45 spesies tanaman di lingkungan sekolah yang untuk menghasilkan kode QR dan konten audiovisual berbahasa Inggris sebagai media pembelajaran interaktif. Kegiatan mencakup 1 sesi untuk sosialisasi, 5 sesi pelatihan, 1 kali penerapan teknologi dan uji coba, serta 1 kali evaluasi, yang terbukti berkontribusi terhadap penguatan literasi sains, bahasa, dan teknologi, sekaligus mendorong kesadaran ekologis sejak dini. Program ini juga mendukung peningkatan kapasitas guru dalam pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran tematik.