Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Serunai Matematika

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPET HINK PAIR SHARE (TPS) DAN JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Sri Zulhayana
Jurnal Serunai Matematika Vol 11, No 2 (2019): JURNAL SERUNAI MATEMATIKA
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.982 KB) | DOI: 10.37755/jsm.v11i2.184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Jigsaw terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di kelas VIII SMP Swasta Melati. Pada penelitian ini, desain yang digunakan adalah non equivalent group pre-test post-test design. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yakni uji normalitas dan uji homogenitas.Normalitas diuji dengan menggunakan titik liliefors dan homogenitas dengan menggunakan uji F. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t dimana pengumpulan data untuk variabel kemampuan pemecahan masalah matematis diperoleh H_0 ditolak, dan H_a diterima. Dari pengujian hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dan jigsaw terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa  pada pokok bahasan SPLDV di kelas VIII SMP Swasta Melati Kec. Hamparan Perak Kab.Deli Serdang tahun ajaran 2018/2019.
PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA DARING (DALAM JARINGAN) DI MASA PANDEMI COVID-19 DI SMA NEGERI 1 PADANG TUALANG rhadinda S.A; Sri Zulhayana; Dewi Rulia Sitepu
Jurnal Serunai Matematika Vol 13, No 1 (2021): JURNAL SERUNAI MATEMATIKA (JSM) MARET 2021
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/jsm.v13i1.356

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan persepsi siswa dalam penerapan pembelajaran matematika dengan media daring di SMA Negeri 1 Padang Tualang.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa seluruh siswa kelas XI IPA yang berjumlah 143 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 yang berjumlah 36 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskritif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan 31 butir pernyataan. Dari perhitungan data yang diperoleh menunjukan bahwa persepsi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan media daring di SMA Negeri 1 Padang Tualang masuk dalam kriteria kurang positif. Hal ini dapat dilihat dari pada indikator menerima/menyerap bahwa besar skor 2012,5 dengan besar persentase 34,16%. Indikator mengerti/memahami besar skor 1875 dengan besar persentase 31,84%. Dan indikator menilai besar skor 2002,8 dengan besar persentase 34%. Maka dari itu, persepsi siswa SMA Negeri 1 Padang Tualang dalam mengikuti penerapan pembelajaran matematika  dengan media daring “Kurang Positif”.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X SMK SWASTA NAPSI’AH STABAT TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Silvia Ramadhani; Sri Zulhayana
Jurnal Serunai Matematika Vol 12, No 2 (2020): JURNAL SERUNAI MATEMATIKA (JSM) Edisi : Oktober 2020
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/jsm.v12i2.310

Abstract

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran think talk write terhadap kemampuan komunikasi matematis pada materi persamaan linier tiga variabel oleh siswa kelas X SMK Swasta Napsi’ah Stabat tahun pelajaran 2019/2020. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X SMK Swasta  Napsi’ah Stabat yang berjumlah 64 siswa. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-1 dan X-2 yang masing-masing berjumlah 32 siswa, dimana siswa kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X-2 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dimana dalam mengambil data digunakan observasi terhadap siswa yang menggunakan model pembelajaran think talk write dan dengan menggunakan metode konvensional.  Dari hasil perhitungan di peroleh nilai thitung = 2,30. jika dilihat dari ttabel dengan taraf signifikan 5% di dapat ttabel = 2.03. jadi nilai thitung > ttabel maka dapat di simpulkan bahwa Ho di tolak dan Ha di terima maka hipotesis yang di ajukan bernilai benar adalah : Terdapat pengaruh model pembelajaran think talk write terhadap kemampuan komunikasi matematis pada materi persamaan linier tiga variabel oleh siswa kelas X SMK Swasta Napsi’ah  Stabat tahun pelajaran 2019/2020.
PENGARUH PENERAPAN MODEL CORE DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMA Mardiati Mardiati; Ice Wirevenska; Sri Zulhayana
Jurnal Serunai Matematika Vol 12, No 2 (2020): JURNAL SERUNAI MATEMATIKA (JSM) Edisi : Oktober 2020
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37755/jsm.v12i2.311

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah  untuk mengetahui pengaruh Model  CORE  (Connecting,   Organizing,  Reflecting,  Extending)  dalam  pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMA. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Selesai. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Selesai Tahun Pelajaran 2019-2020. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa dengan pengambilan sampel secara acak. Data kemampuan dasar matematika siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa  diperoleh dari hasil  instrumen yang diberikan berupa tes yang terdiri dari 5 soal uraian. Data dianalisis menggunakan uji analisis kovarian. Hasil penelitian menunjukkan  (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang menggunakan pembelajaran model  CORE dengan pendekatan kontekstual dan konvensional; (2) setelah kemampuan dasar matematika dikendalikan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang menggunakan pembelajaran model  CORE dengan pendekatan kontekstual  dan konvensional; (3) terdapat kontribusi  kemampuan dasar matematika  siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.