Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan

Induksi pemijahan ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) menggunakan Ovaprim TM dengan dosis berbeda Dwi Retna Kumala Ningrum; Darmawan Setia Budi; Laksmi Sulmartiwi
Depik Vol 8, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.155 KB) | DOI: 10.13170/depik.8.2.14076

Abstract

Abstract. Silver rasbora (Rasbora argyrotaenia) has become one of the freshwater culture commodities that have high economic value. Research on the use of Ovaprim™ to the induction of spawning of silver rasbora needs to be done as an effort to develop the technology of fish hatchery. This study aims to determine the effect of using Ovaprim™ and its optimal dosage on the induction of silver rasbora spawning. This research was conducted at the Wet Laboratory Airlangga University Banyuwangi campus in March to May 2018. Ovaprim ™ was applicated using intramuscular injection method following the treatment design was used a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications namely P0: Without Ovaprim ™ (control); P1: dose of 0,3 mL /kg fish weight; P2: dose of 0,5 mL/kg fish weight; P3: dose of 0,7 mL/kg weight of fish. The parameters observed in this study were fecundity, egg diameter, fertilization rate, hatching rate and larval survival rate. Induction of silver rasbora spawning using Ovaprim ™ has an effect on fecundity and fertilization rate but has no effect on hatching rate, survival rate and egg diameter. The optimal dose of Ovaprim ™ on the induction of spawning of silver rasbora is 0,7 mL/kg weight of fish with the highest fecundity value compared to other treatments.Keywords: fecundity, egg diameter, hatching rate, survival rate Abstrak. Ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) telah menjadi salah satu komoditas budidaya air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Penelitian mengenai penggunaan Ovaprim™ dalam induksi pemijahan ikan wader pari perlu dilakukan sebagai upaya pengembangan teknologi pembenihan ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Ovaprim™ dan menentukan dosis optimalnya pada induksi pemijahan ikan wader pari. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi pada bulan Maret sampai Mei 2018. Aplikasi Ovaprim™ menggunakan metode injeksi intramuskular mengikuti desain perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0 : Tanpa pemberian Ovaprim™ (kontrol), P1 : dosis 0,3 mL/kg bobot ikan, P2 : dosis 0,5 mL/kg bobot ikan, P3 : dosis 0,7 mL/kg bobot ikan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah fekunditas, diameter telur, derajat fertilisasi, derajat penetasan telur dan tingkat kelangsungan hidup larva. Induksi pemijahan ikan wader pari menggunakan Ovaprim™ memberikan pengaruh terhadap fekunditas dan derajat fertilisasi namun tidak memiliki pengaruh terhadap derajat penetasan telur, tingkat kelangsungan dan diameter telur. Dosis optimal Ovaprim™ pada induksi pemijahan ikan wader pari yaitu 0,7 mL/ kg bobot ikan dengan nilai fekunditas tertinggi dibanding perlakuan lainnya.   Kata kunci: fekunditas, diameter telur, derajat penetasan telur, tingkat kelangsungan hidup
Karakterisasi parasit pada komoditas perikanan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang, Jawa Tengah. Melinda Febrina; Mohammad Faizal Ulkhaq; Hayu Widyadi; Darmawan Setia Budi; Suciyono Suciyono
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.063 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.3.17693

Abstract

Parasite is one of the infectious disease pathogens in fish which can cause secondary infection by bacteria, fungi and viruses. Therefore, fish quarantine activities are needed to prevent disease transmission and are carried out by the fish quarantine center. This study aimed to characterize the types of parasites that infect fish commodities that will be trafficked at the Fish Quarantine Center, Quality Control and Safety of Fishery Products in Semarang, Central Java. Parasitic examination was carried out using the original microscopic method by scraping the mucus, gills and internal organs, then characterizing it morphologically. The results showed that the infected parasites in fish samples included ectoparasites (Trichodina, Gyrodactylus, Dactylogyrus, Chilodonella, and Argulus) and endoparasites (Anisakis).Keywords:ParasitesFishery CommodityBKIPMHP SemarangABSTRAKParasit merupakan salah satu patogen penyebab penyakit infeksius yang dapat memicu terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri, jamur maupun virus. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan karantina ikan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit yang dilakukan oleh balai karantina ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi jenis parasit yang menginfeksi komoditas ikan yang akan dilalulintaskan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu pemeriksaan secara mikroskopis menggunakan metode natif/langsung pada lendir, insang dan organ dalam ikan, dilakukan karakterisasi secara morfologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel ikan terinfeksi parasit dari golongan ektoparasit (Trichodina, Gyrodactylus, Dactylogyrus, Chilodonella, and Argulus) dan endoparasit (Anisakis).Kata kunci:ParasitKomoditas Perikanan BKIPMHP Semarang
Induksi pemijahan ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) menggunakan Ovaprim TM dengan dosis berbeda Dwi Retna Kumala Ningrum; Darmawan Setia Budi; Laksmi Sulmartiwi
Depik Vol 8, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.8.2.14076

Abstract

Abstract. Silver rasbora (Rasbora argyrotaenia) has become one of the freshwater culture commodities that have high economic value. Research on the use of Ovaprim™ to the induction of spawning of silver rasbora needs to be done as an effort to develop the technology of fish hatchery. This study aims to determine the effect of using Ovaprim™ and its optimal dosage on the induction of silver rasbora spawning. This research was conducted at the Wet Laboratory Airlangga University Banyuwangi campus in March to May 2018. Ovaprim ™ was applicated using intramuscular injection method following the treatment design was used a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications namely P0: Without Ovaprim ™ (control); P1: dose of 0,3 mL /kg fish weight; P2: dose of 0,5 mL/kg fish weight; P3: dose of 0,7 mL/kg weight of fish. The parameters observed in this study were fecundity, egg diameter, fertilization rate, hatching rate and larval survival rate. Induction of silver rasbora spawning using Ovaprim ™ has an effect on fecundity and fertilization rate but has no effect on hatching rate, survival rate and egg diameter. The optimal dose of Ovaprim ™ on the induction of spawning of silver rasbora is 0,7 mL/kg weight of fish with the highest fecundity value compared to other treatments.Keywords: fecundity, egg diameter, hatching rate, survival rate Abstrak. Ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) telah menjadi salah satu komoditas budidaya air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Penelitian mengenai penggunaan Ovaprim™ dalam induksi pemijahan ikan wader pari perlu dilakukan sebagai upaya pengembangan teknologi pembenihan ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Ovaprim™ dan menentukan dosis optimalnya pada induksi pemijahan ikan wader pari. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi pada bulan Maret sampai Mei 2018. Aplikasi Ovaprim™ menggunakan metode injeksi intramuskular mengikuti desain perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0 : Tanpa pemberian Ovaprim™ (kontrol), P1 : dosis 0,3 mL/kg bobot ikan, P2 : dosis 0,5 mL/kg bobot ikan, P3 : dosis 0,7 mL/kg bobot ikan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah fekunditas, diameter telur, derajat fertilisasi, derajat penetasan telur dan tingkat kelangsungan hidup larva. Induksi pemijahan ikan wader pari menggunakan Ovaprim™ memberikan pengaruh terhadap fekunditas dan derajat fertilisasi namun tidak memiliki pengaruh terhadap derajat penetasan telur, tingkat kelangsungan dan diameter telur. Dosis optimal Ovaprim™ pada induksi pemijahan ikan wader pari yaitu 0,7 mL/ kg bobot ikan dengan nilai fekunditas tertinggi dibanding perlakuan lainnya.   Kata kunci: fekunditas, diameter telur, derajat penetasan telur, tingkat kelangsungan hidup
Karakterisasi parasit pada komoditas perikanan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang, Jawa Tengah. Melinda Febrina; Mohammad Faizal Ulkhaq; Hayu Widyadi; Darmawan Setia Budi; Suciyono Suciyono
Depik Vol 9, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.3.17693

Abstract

Parasite is one of the infectious disease pathogens in fish which can cause secondary infection by bacteria, fungi and viruses. Therefore, fish quarantine activities are needed to prevent disease transmission and are carried out by the fish quarantine center. This study aimed to characterize the types of parasites that infect fish commodities that will be trafficked at the Fish Quarantine Center, Quality Control and Safety of Fishery Products in Semarang, Central Java. Parasitic examination was carried out using the original microscopic method by scraping the mucus, gills and internal organs, then characterizing it morphologically. The results showed that the infected parasites in fish samples included ectoparasites (Trichodina, Gyrodactylus, Dactylogyrus, Chilodonella, and Argulus) and endoparasites (Anisakis).Keywords:ParasitesFishery CommodityBKIPMHP SemarangABSTRAKParasit merupakan salah satu patogen penyebab penyakit infeksius yang dapat memicu terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri, jamur maupun virus. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan karantina ikan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit yang dilakukan oleh balai karantina ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi jenis parasit yang menginfeksi komoditas ikan yang akan dilalulintaskan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Semarang, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu pemeriksaan secara mikroskopis menggunakan metode natif/langsung pada lendir, insang dan organ dalam ikan, dilakukan karakterisasi secara morfologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel ikan terinfeksi parasit dari golongan ektoparasit (Trichodina, Gyrodactylus, Dactylogyrus, Chilodonella, and Argulus) dan endoparasit (Anisakis).Kata kunci:ParasitKomoditas Perikanan BKIPMHP Semarang