Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Berkala Ilmiah Pertanian

SIKLUS HIDUP PENGGEREK BUAH KOPI (Hypothenemus hampei Ferr.) PADA PERBEDAAN PAKAN ALAMI BUAH KOPI DAN PAKAN BUATAN Muhammad Erfan; Hari Purnomo; Nanang Tri Haryadi
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 2 No 2 (2019): MEI
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bip.v2i2.16176

Abstract

ABSTRACT Coffee Berry Borer (Hypothenemus hampei Ferr.) Is the main pest in coffee plants in Indonesia. Characteristics of coffee berries that are attacked by pests, there is a small hole in the coffee berry and powder around it. Control is carried out biologically, technically, and chemically. These control techniques need to be tested for effectiveness in the laboratory. The test requires the insect H. hampei as a test insect. H. hampei can be obtained by mass propagation. Mass propagation can be done using artificial diet. This study was conducted to determine the effect of artificial diet on the life cycle of H. hampei. This study uses descriptive methods on 2 types of feed treatment; natural diet of coffee berry and artificial diet made from wheat powder and coffee powder. The results showed that the number of eggs produced by H. hampei in natural diet treatment could range from 30 to 46 eggs and every 3 days observation could lay eggs from 0 to 22 eggs. The percentage of eggs that succeeded in being imago was 95.32% with a sex ratio of 1: 10. The duration of life of H. hampei ranged from 100 to 150 days, with a period of 5-6 days, larvae 18-19 days and pupae 4-5 days. In the artificial diet, the egg method is able to grow into a second instar larval stage with a life span of 19 days. Keywords: Life Cycle, Coffee Berry Borer, Natural Diet, Artificial Diet ABSTRAK Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) merupakan hama utama padla tanaman kopi di Indonesia. Ciri – ciri buah kopi yang terserang hama ini, yaitu terdapat lubang kecil pada buah kopi dan serbuk disekitarnya. Pengendalian dapat dilakukan secara biologi, kultur teknis, dan kimiawi. Teknik – teknik pengendalian tersebut perlu diuji keefektifannya di laboratorium. Pengujian tersebut memerlukan serangga H. hampei sebagai serangga uji. Serangga H. hampei dapat diperoleh dengan perbanyakan secara massal. Perbanyakan massal dapt dilakukan dengan menggunakan pakan buatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pakan buatan terhadap siklus hidup serangga H. hampei. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pada 2 macam perlakuan pakan; pakan alami buah kopi dan pakan buatan dari bahan dasar bubuk gandum dan bubuk kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah telur yang dihasilkan serangga H. hampei pada perlakuan pakan alami mampu berkisar 30 – 46 telur dan setiap 3 hari pengamatan dapat bertelur 0 – 22 telur. Persentase telur yang berhasil menjadi imago 95,32% dengan sex rasio 1 : 10. Lama hidup H. hampei berkisar 100 – 150 hari, dengan masa telur 5 – 6 hari, masa larva 18 – 19 hari dan masa pupa 4 – 5 hari. Pada pakan buatan yang menerapakan metode telur mampu tumbuh menjadi stadia larva instar 2 dengan masa hidup larva sampai 19 hari. Kata Kunci: Siklus Hidup, Penggerek Buah Kopi, Pakan Alami, Pakan Buatan
Pengujian Konsentrasi Biofungisida Cair Berbahan Aktif Trichoderma sp. Dalam Pengendalian Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) Pada Cabai Di Lapang Ainun Dessy Alfia; Nanang Tri Haryadi
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 2 (2022): Mei
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.485 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i2.28858

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang diprioritaskan di Indonesia. Kendala yang sering terjadi di masyarakat yaitu terserangnya hama atau penyakit pada cabai sehingga menurunkan produktifitas tanaman cabai. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai adalah antraknosa. Penyakit ini sendiri dapat menurunkan produksi cabai sebesar 60%. Penanggulangan yang sering dilakukan para petani pada penyakit ini yaitu dengan menggunakan bahan kimia. Akan tetapi penggunaan bahan kimia yang berlebilan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan dan berbahaya untuk dikonsumsi. Upaya untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia yakni dengan penggunaan agen hayati. Salah satu agen hayati yang umum digunakan adalah Trichoderma sp. tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas dari beberapa konsentrasi Trichoderma sp dan mengetahui pengaruh pemberian Trichoderma sp dalam menekan penyakit antraknosa pada cabai dilapang. Rancangan percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji meliputi aplikasi kontrol ( tanpa cara pengendalian), konsentrasi Trichoderma sp 40ml/liter, konsentrasi Trichoderma sp 60ml/liter, konsentrasi Trichoderma sp 80ml/liter. Parameter yang diamati: 1. Keparahan penyakit 2. Kejadian penyakit 3. Efektifitas formulasi. Pemberian formulasi dengan konsentrasi 80ml/perlakuan memiliki tingakat keparahan penyakit terendah 1.12% dengan efektifitas 42,26%
Efektivitas Kombinasi Tanaman Refugia dan Pestisida Nabati dalam Menekan Populasi Hama Thrips (Thrips Sp.) pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Sallindri Apalle; Nanang Tri Haryadi
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 6 No 4 (2023): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bip.v6i4.40993

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of a combination of refugia plants and botanical pesticides in suppressing the number of thrips on red chili plants. This research was conducted in October 2022-March 2023 in paddy fields, Sukorejo Village, Bangsalsari District, Jember Regency. The experimental design used was a randomized block design (RBD) with 4 treatments and 4 repetitions. The variables observed in this study were thrips pest population, pest attack intensity and chili production. The data obtained from the observed variables was then analyzed by ANOVA (Analysis of Variance) and to determine the effect between treatments, the Duncan Multiple Range Test (DMRT) was carried out at 5% level. Based on the results of the research, it was shown that the use of a combination of refugia plants and vegetable pesticides had a very significant effect on the observed variable of red chili fruit production and had a significant effect on the intensity of pest attacks, but showed no significant effect on thrips pest populations. Red chili plants with P3 treatment (marigold and tobacco leaf pesticides) had a significant effect in reducing the intensity of pest attacks and increased red chili fruit production, while chili plants treated with P2 (kenikir and tobacco leaf pesticides) had a significant effect in reducing thrips pest populations.
Co-Authors . Usmadi Adiwena, Muh Agung S. Kurnianto Agung Sih Kurnianto Agustina, Titin Ahmad Ilham Tanzil Ahmad Muammar Kadafi Aini, Falzah Riski Khoirotul Ainun Dessy Alfia Aisyah, Anjelina Putri Ajeng Faradhila Muninggar Alfarisy, Fariz Kustiawan Andaresta, Regina Ryo Ankardiansyah Pandu Pradana Anugerah, Muhammad Aldi Ilham Ar Rohmah, May Tricia AYU LESTARI Aziz Surahman Berliand, Ghalih Daffa Binti Choirul Latifa daniel christian Dewi, Nilasari Dhevischa Alamanda Iriyanto Dian Siska Safitri Dwi A, Rizkia Efendi, Galang Prasetyo Fairuzil Firdaus Fatkur Rohman Febrianti, Wanda Hamidah Zakiyah Firnanda, Anita Fitri, Dewi Adhelia Hadi Paramur Hanafi, Ahmad Rifqi A. Hanafi, Ahmad Rifqi Alief HARI PURNOMO Hari Purnomo Hari Purnomo Hari Purnomo Hoesain, Mohammad Ikhtiyar Rizqi Ritanti Imron Rosyidi, Imron Indraswari, Nadya Oktarinz Intan Karina Mutiara Irfan Harianto Irwanto Sucipto, Irwanto Isniatul Lailiyah Jannah, Muhvidatul Khowatini, Husnul Laili, Fadlul Lestari , Auralia Sakinah Lestari, Auralia Sakinah M Novel Ghufron Syahroni M. Hilman Nur Farodis Magvira, Nur Laila Mahmuda, Jevina Dewi Maysixteen, Rica Ahswara Miftakhul Jannah Muhammad Ainul Yaqin Muhammad Bagus Dirrar Al Ashar Muhammad Erfan Muhayati Rofiah Nafsi, Ach. Sulthon Azizun Noviardhana, Astiningtia Nurhayati, Wiwik Oktaviani, Nabiila Salsabil Pamungkas, A. S. P. Paramita, Sofia Dwi Puspitasari, Dea Ayu Rahma Mar’atus Sholikhah Rejanta, Mohammad Iqbal Adelia Reza Oktavianus Rika Ningtias Rose Novita Sari Handoko Rosida, Oktafia Saifuddin Hasjim Sallindri Apalle Sandra Nurmeiswara Putri Sari, Sasmita Septiadi, Luhur Siska Agustina Pertiwi Sofyana, Siska Anggraini Solekhah, Jihan Lutviatus Sri Wahyuningsih Titin Agustina Tri Bagus Wicaksono Uswatun Hasanah Wildan Muhlison, Wildan Wildatun Munawara Witjakso, Michele Aprilia Wulandari, Tri Anggi Yuliastika, Devi Elengga Zahwan, Mohammmad Daffa