Remaja masjid di Yayasan Sabilul Mutaqin berusia 12-24 tahun, dimana rentang usia ini merupakan kelompok dengan tingkat penetrasi internet tertinggi. Usia remaja sangat penting sekali untuk belajar literasi digital sebagai bekal menjalani kehidupan sehari-hari agar dapat lebih baik mengelola kehidupan digital mereka, mengurangi risiko online, dan memanfaatkan teknologi dengan cara yang bermanfaat bagi perkembangan pribadi dan sosial mereka. Level literasi digital di Indonesia saat ini sekitar 62%, angka yang lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata level literasi digital di negara-negara ASEAN lainnya. Sehingga kegiatan pengabdian kemasyarakatan ini sangatlah penting untuk menaikkan level literasi di kalangan remaja terutama pada aspek etika digital dan budaya digital. Hal ini sejalan dengan program Gerakan Nasional Literasi Digital untuk meningkatkan keterampilan digital masyarakat Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo dengan menyasar salah satu segmennya, yaitu masyarakat umum terutama remaja. Solusi yang dipilih adalah pemberian pembekalan dan pelatihan literasi digital, terutama pada dua aspek utama, yaitu etika digital (digital ethics) dan budaya digital (digital culture) yang islami dalam pelaksanaannya. Hasil kegiatan kami dengan adanya kegiatan ini adalah peserta menyadari pentingnya literasi digital dan dapat menerapkan penggunaan sosial media dengan bijak sesuai etika (dapat membedakan mana konten negatif dan positif), dan budaya islami (mengetahui pentingnya moderasi beragama sebagai warga negara).