Ekowati Retnaningsih
Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : PUBLIKASI PENELITIAN TERAPAN DAN KEBIJAKAN

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID Ekowati Retnaningsih; Rini Oktariza
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 2 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian berat badan lebih pada anak usia sekolah di Indonesia mencapai 15,9%. Prevalensi kejadian obesitas pada anak usia sekolah di Provinsi Sumatera Selatan diatas angka nasional yaitu mencapai 27,0%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh altifitasfisik terhadap kejadian obesitas pada murid SDK Frater Xaverius 2 Palembang Tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Besar sampel 88 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi murid obesitas 44,3 % sementara proporsi murid yang mempunyai aktifitas ringan 33 %, sedang 36,3 %, dan berat 30.7 %. Hasil analisis lanjut menunjukkan OR= 2,4 , AFE=0,58, dan AFP=0,49. Disimpulkan bahwa aktifitas fisik mempengaruhi kejadian obesitas pada murid Sekolah Dasar. Kelompok murid yang mempunyai aktifitas fisik ringan atau dan sedang mempunyai kemungkinan menderita obesitas 2,4 kali dibandingkan kelompok murid yang mempunyai aktifitas fisik berat. Sebanyak 58 % kejadian obesitas tidak akan terjadi pada kelompok murid yang mempunyai aktifitas fisik ringan dan atau sedang, apabila mereka mempunyai aktifitas fisik berat. Sebesar 49 % kejadian obesitas tidak akan terjadi pada populasi, apabila mereka mempunyai aktifitas fisik berat.
PRIORITAS WILAYAH BERDASAR FAKTOR KONTEKTUAL UNTUK MENINGKATKAN NILAI INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DI SUMATERA SELATAN Ekowati Retnaningsih
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 5 No 3 (2011): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan manusia di bidang kesehatan di Indonesia dapat diukur menggunakan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yaitu indikator komposit yang dirumuskan dari 24 indikator kesehatan yang berasal dari data berbasis komunitas. Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) digunakan untuk mengukur kemajuan pembangunan pada bidang kesehatan dan mendukung efektivitas intervensi pada bidang kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui wilayah kabupaten/kota yang termasuk dalam prioritas berdasar masing-masing faktor kontektual yang berhubungan dengan IPKM sehingga perencanaan program dalam rangka upaya peningkatan IPKM akan tepat sasaran. Studi ini menggunakan paradigma penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi ekologi dan rancangan penelitian kros seksional. Hasil studi menunjukkan bahwa wilayah yang termasuk priortas pertama untuk melakukan intervensi terhadap akses tenaga dan sarana kesehatan, penurunan jumlah penduduk miskin, dan peningkatan APKSLTA adalah kabupaten Musi Rawas dan kabupaten OKI.
DETERMINAN MOTIVASI BIDAN DALAM MEMATUHI SOP PERTOLONGAN PERSALINAN DI KABUPATEN BANYUASIN DAN KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2010 Ekowati Retnaningsih
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 1 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di provinsi Sumatera Selatan masih terdapat 32,9% tenaga kesehatan kebidanan yang belum patuh terhadap standart operasional prosedur. Salah satu faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan adalah motivasi kerja. Motivasi dipengaruhi oleh faktor internal individu dan faktor eksternal. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan motivasi bidan dalam penerapan SOP pertolongan persalinan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain kros seksional dan jumlah sampel 73 orang yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sebagian besar (63%) bidan mempunyai motivasi dalam kategori baik, 2) terdapat 2 variabel yang berhubungan dengan tingkat motivasi bidan adalah sikap dan status pelatihan APN, dan 3) variabel yang paling dominan hubungannya dengan tingkat motivasi bidan adalah sikap (p=0,001; OR:10,2). Kesimpulannya adalah kelompok bidan yang mempunyai sikap baik terhadap kepatuhan menerapkan SOP pertolongan persalinan mempunyai tingkat motivasi 10,2 kali dari kelompok yang mempunyai sikap kurang.
STUDI KASUS: MODEL PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA UNTUK PENUNJANG GIZI KESEHATAN KELUARGA DI KELURAHAN TALANG KERAMAT KABUPATEN BANYU ASIN Ekowati Retnaningsih
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 6 No 2 (2012): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumatera Selatan masih mempunyai 5,5 % balita gizi buruk dan 14,4 % balita gizi kurang(1). Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Ketahanan pangan di tingkat rumah tangga menjadi faktor yang amat penting karena berhubungan langsung dengan penyebab langsung kekurangan gizi yaitu kecukupan asupan zat gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan ketahanan pangan keluarga berbasis kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan paradigma campuran antara kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan rancangan studi kasus pre-post test. Untuk menjaga validitas data dilakukan triangulasi metode. Berdasarkan hasil identifikasi potensi dan modal sosial yang ada maka dikembangkan model intervensi berbasis pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah, yang terdiri beberapa komponen yaitu : 1) penunjukan motivator bagi tokoh masyarakat, 2) mengembangkan rumah contoh pemanfaatan pekarangan, 3) pemberian stimulan. Hasil intervensi pengembangan model menunjukkan bahwa model pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan dirasakan sangat bermanfaat oleh kelompok kasus dan berhasil mereplikasi secara swadaya ke rumah tangga lainnya.