Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan

ANALISIS KUALITAS AIR SETTLING POND PT.BINA INDO RAYA SITE BUNATI KECAMATAN ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Muhammad Agan Sabrani; Mijani Rahman; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan batu bara penghasil air limbah yang cukup besar yang menghasilkan dampak buruk terhadap lingkungan terutama pada lingkungan perairan. Maka dari itu PT. BINA INDO RAYA melakukan pengolahan limbah menggunakan kolam Settling Pond sebagai penstabilan air limbah. Penelitian yang dilakukan pada Settling Pond PT.BINA INDO RAYA Site Bunati menunjukkan tingkat Efisiensi yang baik dan juga tingak beban pencemaran yang tidak melampaui batas. Dimana tingkat efesiensinya menunujukkan angka <60% tidak efektif namun efesien, pada hasil daya tampung beban pencemaran diketahui parameter pH dengan daya tampung maksimum yaitu 3,787 ton/hari, kemudian parameter TSS daya tampung maksimumnya 121,803 ton/hari, parameter Besi (Fe) daya tampung maksimumnya 4,271 ton/hari, parameter Mangan (Mn) daya tampung maksimumnya 2,417 ton/hari dan untuk parameter Kadmium (Cd) dengan daya tampung maksimumnya 0,029 ton/hari. Coal companies are one of the largest producers of wastewater which have a negative impact on the environment, especially in the aquatic environment. Therefore PT. BINA INDO RAYA performs waste treatment using a Settling Pond as a waste water stabilier. Research conducted at the Settling Pond PT. BINA INDO RAYA Site Bunati shows a good level of efficiency and also the level of pollution load that does not eceed the limit. Where the efficiency level shows the number <60% is not effective but efficient, on the results of the pollution load capacity it is known that the pH parameter with a maimum capacity of 3.787 tons/day, then the TSS parameter has a maimum capacity of 121.803 tons/day, the parameter Iron (Fe) capacity the maimum capacity is 4.271 tons/day, for the parameter Manganese (Mn) the maimum capacity is 2.417 tons/day and for the Cadmium (Cd) parameter the maimum capacity is 0.029 tons/day.
TRUKTUR KOMUNITAS IKAN BADUT YANG BERASOSIASI DENGAN ANEMON DI TERUMBU KARANG DI DESA TELUK TAMIANG KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Muhammad Hafiz; Mijani Rahman; Suhaili Asmawi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teluk Tamiang mempunyai luas perairan laut lebih kurang 2.289,8 Ha dengan panjang garis pantai kurang lebih satu kilometer di dalam terdapat sumberdaya hayati perikanan dan kelautan, termasuk terumbu karang dan asosiasinya. Perairan Teluk Tamiang diperkirakan potensial untuk tumbuh dan berkembang anemon sebagai tempat tinggal ikan badut. Ikan Badut dan anemon laut biasa hidup saling berhubungan, adapun hubungan yang dilakukan adalah simbiosis mutualisme yaitu saling menguntungkan. Hasil analisis kelimpahan (K) ikan badut pada perairan Desa Teluk Tamiang di emua stasiun dengan nilai sebesar 0,25 ekor/meter². Pada stasiun I di peroleh ikan badut sebanyak 4 ekor yang berarti masuk kedalam kategori sedikit, pada stasiun II tidak ditemukan adanya ikan badut yang berarti masuk kedalam kategori sedikit dan stasiun III di temukan sebanyak 21 ekor yang berarti masuk kedalam kategori melimpah. Tamiang Bay has an area of sea waters of approximately 2,289.8 hectares with a coastline of approximately one kilometer and contains marine and fisheries biological resources, including coral reefs and their associations. Tamiang Bay waters are estimated to have the potential to grow and develop anemones as a habitat for clown fish. Clown fish and sea anemones usually live in a symbiotic way, while the symbiosis that is carried out is symbiotic mutualism (mutual benefit). The results of the analysis of the abundance (K) of clownfish in the waters of Teluk Tamiang Village at all stations with a value of 0.25 fish/meter². At station I, 4 clown fish were found, which means they were in the low category, at station II there were no clown fish, which meant they were in the low category, and at station III, 21 fish were found, which means they were in the abundant category.
STATUS MUTU VOID TAMBANG BATUBARA BERDASARKAN ORGANISME PLANKTON (STUDI KASUS) DI KABUPATEN TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Haisyam Haisyam; Mijani Rahman; Zairina Yasmi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 2 (2022): Issue Desember-Aquatic Journal
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pertambangan batubara dilaksanakan dengan sistem open pit diakhir kegiatannya akan meninggalkan sisa lubang bekas tambang dikenal dengan istilah void yang dapat menimbulkan air asam tambang. Salah satu komponen biotik yang penentu kehidupan di perairan adalah plankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman plankton yang terdapat di kolam bekas pertambangan batubara Kabupaten Tapin. Metode yang digunakan yaitu metode observasi dan metode sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesuburan perairan di void tambang berdasarkan pehitungan kelimpahan plankton berada dalam kategori kurang subur hingga kesuburan sedang, indeks keseragaman berada dalam kategori tinggi hingga sedang dan tidak ada jenis plankton yang mendominasi. Tingkat penceraman void tambang batubara berdasarkan indeks keanekaragaman berada pada kategori tercemar berat hingga tercemar ringan dan indeks saprobitas berada pada kategori tercemar sedang hingga tidak tercemar. Coal mining activities are carried out with an open pit system, at the end of the activity leaving the rest of the former mining pit or known as void. The negative impact of the mining process is the onset of acid mine water. One of the biotic components that can be used as a reference in determining life in waters is plankton. This research aims to determine the diversity of plankton found in the former coal mining pond of Tapin Regency. The method used are the observation methods and sampling methods. The results showed that the fertility rate of the waters in the mine void based on the calculation of plankton abundance was in the category of less fertile to moderate fertility, the uniformity index was in the high to medium category and no type of plankton dominated. The void rating level of coal mines based on the diversity index is in the category of heavily polluted to lightly polluted and the saprobity index is in the category of moderately polluted to unpolluted.
PENGARUH LIMBAH CAIR SASIRANGAN TERHADAP MORTALITAS IKAN PAPUYU (Anabas testudineus) Ilin Maulina; Mijani Rahman; Zairina Yasmi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 2 (2022): Issue Desember-Aquatic Journal
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kain sasirangan merupakan kain khas Banjar yang dalam proses pewarnaannya menggunakan bahan pewarna sintetik yang mengandung bahan kimia, sehingga limbah yang dihasilkan mengandung berbagai bahan pencemar yang berdampak ke lingkungan perairan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak limbah cair sasirangan terhadap mortalitas Ikan Papuyu (Anabas testudineus) dan menghitung nilai LC50 96 jam. Adapun tahapan dari penelitian ini ada 2, yaitu uji pendahuluan dan uji utama. Data dari uji utama akan dianalisis menggunakan analisis probit untuk mendapatkan nilai LC50 96 jam. Hasil perhitungan nilai LC50 96 jam yang didapat adalah pada konsentrasi limbah 5,84%, dengan beberapa variabel kualitas air yang digunakan sebagai parameter pendukung yaitu pH, DO, suhu dan amonia (NH3). Sasirangan cloth is a typical Banjar fabric which in the dyeing process uses synthetic dyes that contain chemicals, so that the waste produced contains various pollutants that have an impact on the aquatic environment. The purpose of this study was to determine the impact of sasirangan liquid waste on the mortality of Papuyu Fish (Anabas testudineus) and calculate the value of LC50 96 hours. There are 2 stages of this study, namely the preliminary test and the main test. Data from the main test will be analyzed using probit analysis to obtain a 96-hour LC50 value. The result of the calculation of the 96-hour LC50 value obtained was at a waste concentration of 5.84%, with several water quality variables used as supporting parameters, namely pH, DO, temperature and ammonia (NH3).
KUALITAS PERAIRAN PANTAI TELUK TAMIANG YANG DI MANFAATKAN SEBAGAI AKTIVITAS PARIWISATA, DI KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rahman Ramadani; Mijani Rahman; Dini Sofarini
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 2 (2022): Issue Desember-Aquatic Journal
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teluk Tamiang mempunyai luas perairan laut lebih kurang 2.289,8 Ha dengan panjang garis pantai kurang lebih satu kilometer dan di dalamnya terdapat sumberdaya hayati perikanan dan kelautan. Panjang garis pantai ± 1 km yang khas dengan pasir putihnya, latar belakang gunung serta bebatuan pantai menambah kesan keeksotikan pantai itu. Ditambah lagi kelandaian pesisir di sepanjang bibir pantai, menambah kesan keeksotisan pantai ketika air laut surut. Membuat kesan lebih nyaman bagi para wisatawan yang datang berlibur. Pantai Teluk Tamiang sudah lama dikenal masyarakat lokal, hingga luar kabupaten kotabaru, Kalimatan Selatan umumnya. Selain sepanjang bibir pantai yang khas dengan pasir putih dan bersih, air lautnya juga yang jernih tak jarang menjadi tempat wisata bersnorkling dan diving.Pantai Teluk Tamiang merupakan salah satu destinasi wisata alam pantai di Kabupaten Kotabaru yang sudah sedemikian populer,. Pantai Teluk Tamiang berada didesa Teluk Tamiang, Kecamatan Pulau Tanjung Selayar yang menyimpan keindahan alam, tidak salah jika Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kotabaru menjadi Pantai Teluk Tamiang, salah satu dari lima destinasi unggulan daerah. Kualitas air yang menurun akan menyebabkan terkumpulnya bahan organik, senyawa toksik atau racun, dan zat berbahaya lainnya. Kondisi kualitas perairan pantai di teluk tamiang belum diketahui oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang kualitas air di pantai teluk tamiang. Tamiang Bay has an area of sea waters of approximately 2,289.8 hectares with a coastline of approximately one kilometer and in it there are fisheries and marine biological resources. The length of the coastline is ± 1 km which is distinctive with its white sand, mountain background and beach rocks that add to the impression of the exoticism of the beach. Plus the slope of the coast along the shoreline, adding to the impression of the exoticism of the beach when the sea water recedes. Make a more comfortable impression for tourists who come on vacation. Tamiang Bay Beach has long been known to the local community, even outside the Kotabaru district, South Kalimantan in general. In addition to the typical coastline with white and clean sand, the clear sea water is also often a tourist spot for snorkeling and diving. Tamiang Bay Beach is one of the most popular natural beach tourism destinations in Kotabaru Regency. Teluk Tamiang Beach is located in Teluk Tamiang village, Tanjung Selayar Island District which has natural beauty, it is not wrong if the Kotabaru Regency Government through the Kotabaru Youth Sports and Tourism Office becomes Tamiang Bay Beach, one of the five leading regional destinations. Decreased water quality will cause the accumulation of organic matter, toxic or toxic compounds, and other harmful substances. The condition of the quality of the coastal waters in Tamiang Bay is not yet known. Therefore, a study was conducted on the water quality of Tamiang Bay Beach.