Thomas Wijaya
Indonesian Rubber Research Institute

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Karet

KONSUMSI AIR DAN PRODUKSI KARET PADA BERBAGAI SISTEM PENGATURAN JARAK TANAM DALAM KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN AIR TANAH Cahyo, Andi Nur; Ardika, Risal; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.243

Abstract

Kekurangan air pada saat musim kemarau menyebabkan tanaman karet menggugurkan daunnya sebagai upaya adaptasi untuk mengurangi kebutuhan air. Tujuan penelitian adalah diperoleh sistem pengaturan jarak tanam yang paling efisien dalam hubungannya dengan ekstraksi air tanah, sehingga pada saat musim kemarau kompetisi air tanah dapat dikurangi. Perlakuan dalam penelitian ini ialah monokultur dengan jarak tanam normal (A), monokultur dengan jarak tanam ganda (B), dan tumpangsari (jarak tanam ganda + klon RRIC 100) (C). Perlakuan tersebut disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap parameter kadar air tanah, produksi karet, waktu terjadinya gugur daun, luas daun spesifik, dan indeks luas daun. Pengamatan terhadap kadar air tanah menunjukkan bahwa tidak terdapat beda nyata antara kadar air tanah pada semua perlakuan karena curah hujan total yang tinggi, namun pada musim kemarau terjadi perbedaan pola ekstraksi air yaitu perlakuan C mengkonsumsi air lebih cepat karena ILD yang tinggi. Produksi karet kering perlakuan C nyata lebih rendah daripada perlakuan yang lain, sedangkan perlakuan A adalah yang tertinggi. Rendahnya produksi karet kering perlakuan C disebabkan karena luas daun per pohon perlakuan C hanya sekitar 50% dari luas daun perlakuan yang lainnya. Rendahnya luas daun per pohon untuk perlakuan C ini diduga disebabkan karena terlalu tingginya kerapatan tanam perlakuan C yang mencapai lebih dari dua kali kerapatan tanam perlakuan A dan B.  Diterima : 24 Agustus 2011; Disetujui : 29 November 2011How to Cite : Cahyo, A.N., Ardika, R., & Wijaya, T. (2011). Konsumsi air dan produksi karet pada berbagai sistem pengaturan jarak tanam dalam kaitannya dengan kandungan air tanah. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 110-117. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/243
DINAMIKA GUGUR DAUN DAN PRODUKSI BERBAGAI KLON KARET KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN AIR TANAH Ardika, Risal; Cahyo, Andi Nur; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.242

Abstract

Curah hujan berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah. Pada waktu musim kemarau curah hujan menurun sehingga air menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman karet. Dengan adanya keterbatasan air pada waktu musim kemarau tersebut tanaman karet melakukan adaptasi untuk mengurangi transpirasi dengan cara menggugurkan daunnya. Beberapa jenis klon karet memiliki tipe yang berbeda-beda dalam menggugurkan daunnya karena adanya defisit air dalam tanah, yaitu klon karet yang serentak maupun yang bertahap dalam menggugurkan daunnya pada waktu musim kemarau. Oleh karena itu perlu diadakan suatu penelitian tentang dinamika gugur daun berbagai klon karet kaitannya dengan kandungan air tanah dan produksi pada daerah selatan khatulistiwa. Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah tanaman karet klon BPM 24, GT 1, RRIC 100 dan PB 260 tahun tanam 2000. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengukur kadar air tanah Troxler Sentry 200 AP, oven, dan pipa pralon. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa. Penelitian dilaksanakan dengan cara menanam pipa pralon ke dalam tanah sepanjang 1,5 m di dalam barisan tanaman dan di dalam gawangan tanaman karet. Parameter yang diamati meliputi kadar air tanah, produksi, waktu terjadinya gugur daun, luas daun spesifik, dan indeks luas daun (ILD). Data hasil penelitian menunjukkan bahwa klon PB 260 lebih dahulu menggugurkan daunnya dibandingkan dengan klon BPM 24, RRIC 100, dan GT 1. Produksi karet mulai menurun saat ILD mencapai angka sekitar 1 atau menurun sebesar 40%. Konsumsi air klon GT 1 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan klon BPM 24, RRIC 100 dan PB 260.    Diterima : 25 Januari 2011; Disetujui : 1 Juni 2011How to Cite : Ardika, R., Cahyo, A.N., & Wijaya, T. (2011). Dinamika gugur daun dan produksi berbagai klon karet kaitannya dengan kandungan air tanah. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 102-109. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/242
KARAKTERISASI SIFAT FISIK DAN KETAHANAN TERHADAP LINGKUNGAN ASAM LAHAN GAMBUT MATERIAL CANAL BLOCKING BERBASIS KOMPOSIT KARET ALAM Kinasih, Norma Arisanti; Cifriadi, Adi; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v35i2.415

Abstract

Penggunaan komposit berbasis karet alam sebagai alternatif material konstruksi canal blocking merupakan hal yang baru. Tujuan penelitian adalah mempelajari sifat fisik dan mekanik dan ketahanan terhadap lingkungan asam lahan gambut material canal blocking yang terbuat dari komposit karet alam. Komposit karet alam didisain dengan nilai kekerasan yang divariasikan sebesar 70, 80 dan 90 Shore A dan jenis bahan pengisi tipe partikulat meliputi karbon hitam dan kalsium karbonat (CaCO3). Data hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi komposit karet alam untuk produksi canal blocking terbaik diperoleh menggunakan partikulat CaCO3 sebanyak 140 bsk dan karbon hitam 65 bsk. Komposit karet alam ini memiliki sifat fisik dan ketahanan yang baik pada lingkungan asam lahan gambut yang memiliki tingkat keasamaan pH 3 (setara dengan larutan asam sulfat 20%) dan pH 2,5 (setara dengan larutan asam sulfat 40%), yang ditandai dengan rendahnya perubahan volume dan sifat fisika serta mekanik vulkanisat setelah perendaman dalam larutan asam sulfat 20% dan 40%. 
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KARET (HEVEA BRASILIENSIS) BELUM MENGHASILKAN TERHADAP PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK TABLET Saputra, Jamin; Ardika, Risal; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v1i1.304

Abstract

Pupuk majemuk tablet merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang dapat dijadikan sebagai alternatif pemupukan pada perkebunan karet. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh pupuk majemuk tablet (16:12:17) terhadap pertumbuhan tanaman karet belum menghasilkan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa pada tanaman karet klon PB 260 berumur 3 tahun (TBM 3), pada tanah tipe Ultisol. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Jenis perlakuan meliputi A = dosis umum pupuk tunggal (250 g/pohon/tahun Urea, 250 g/pohon/tahun SP 36, 200 g/p/th KCl, dan 100 g/pohon/tahun Kieserit), B = 600 g/pohon/tahun majemuk tablet (setara 75% pupuk tunggal), C = 400 g/pohon/tahun majemuk tablet (setara 50% pupuk tunggal), D = 200 g/pohon/tahun majemuk tablet (setara 25% pupuk tunggal), E = 120 g/pohon/tahun majemuk tablet (setara 15% pupuk tunggal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan hara nitrogen di tanaman karet TBM yang menggunakan pupuk majemuk tablet lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pupuk tunggal. Pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan lilit batang tanaman tidak dijumpai perbedaan yang nyata antara perlakuan pupuk majemuk tablet dengan pupuk tunggal. Dosis pupuk majemuk tablet yang lebih rendah dibandingkan dengan pupuk tunggal menunjukkan bahwa pemupukan menggunakan pupuk majemuk tablet lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan pupuk tunggal.
UJI ADAPTASI BEBERAPA KLON KARET PADA ELEVASI TINGGI Saputra, Jamin; Wijaya, Thomas; Ardika, Risal; Stevanus, Charlos Togi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v1i1.281

Abstract

Lahan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet semakin terbatas sehingga banyak petani dan perusahaan mencari lahan pengembangan karet di daerah non tradisional seperti lahan pada > 500 m di atas permukaan laut (mdpl). Penelitian dilakukan di Kabupaten Muara Enim pada elevasi 760 mdpl. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi pertumbuhan dan produksi beberapa klon karet pada elevasi tinggi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan klon sebagai perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Klon yang diuji adalah PB 260, RRIC 100, BPM 24, GT 1 dan IRR 39. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman karet pada elevasi tinggi dengan perawatan sesuai anjuran akan mampu matang sadap pada umur lima tahun. Pertumbuhan klon karet paling cepat pada elevasi tinggi 760 m dpl secara berurutan adalah IRR 39, RRIC 100, PB 260, BPM 24 dan GT 1, sedangkan produksi paling tinggi adalah PB 260, RRIC 100, BPM 24, GT 1 dan IRR 39.
PENGUJIAN BEBERAPA ALTERNATIF TEKNIK PENANAMAN TANAMAN KARET DI LAHAN GAMBUT Saputra, Jamin; Stevanus, Charlos Togi; Ardika, Risal; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v36i2.595

Abstract

Lahan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman karet semakin terbatas sehingga banyak petani dan perusahaan mencari lahan pengembangan karet di daerah non tradisional seperti lahan gambut. Penanaman karet pada areal gambut terdapat hambatan seperti miskinnya hara gambut dan tanaman akan tumbang pada saat tanaman sudah besar. Masih terbatasnya informasi hasil penelitian terkait pertumbuhan tanaman karet di lahan gambut, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan cara mengatasi kendala penanaman karet di lahan gambut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan gambut dengan kedalaman 1,5 - 2 m dan tingkat kematangan gambut sapris. Klon karet yang digunakan adalah IRR 118. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, menggunakan rancangan acak kelompok dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang diuji adalah 1) Kontrol (cara penanaman biasa dengan bahan tanam konvensional), 2) Penanaman dalam (lubang tanam dibuat lebih dalam sehingga penanaman dilakukan sampai payung pertama dan menggunakan bibit konvensional), 3) Modifikasi bahan tanam (ketinggian okulasi 30 cm), dan 4) Modifikasi bahan (ketinggian okulasi 50 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman karet klon IRR 118 memiliki pertumbuhan yang baik sehingga pada umur lima tahun rata-rata lilit batangnya telah mencapai 45 cm. Pengaruh perlakuan teknik penanaman terhadap pertumbuhan dan tanaman yang miring atau tumbang sampai dengan umur tanaman lima tahun belum terlihat.
KESTABILAN KEKUATAN KOMPOSIT KARET ALAM PADA PROTOTIPE SEKAT KANAL DI LINGKUNGAN ASAM LAHAN GAMBUT Kinasih, Norma Arisanti; Cifriadi, Adi; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i1.602

Abstract

Prototipe sekat kanal berbasis komposit karet alam telah dibangun di Desa Sungei Rengit, Sumatera Selatan. Validasi pengembangan produk dilakukan dengan melakukan pengujian sifat fisika dan morfologi komposit karet sebelum dan setelah aplikasinya di lapangan. Hasil pengujian fisika komposit karet sebelum dan setelah diaplikasikan di lapangan relatif stabil, dengan nilai penurunan sifat fisika vulkanisat yang berkisar 20% setelah direndam pada suasana asam air gambut dan asam sulfat baik di laboratorium maupun di lapangan. Penurunan tersebut diakibatkan menurunnya interaksi antara matriks karet dan partikulat-pengisi sesuai hasil pengamatan morfologi komposit karet.