Beta Herilla Sekti
Institut Teknologi, Sains, Dan Kesehatan RS DR. Soepraoen Kesdam V/Brw Malang

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti

HUBUNGAN POLA PENGOBATAN GAGAL GINJAL KRONIK TERHADAP KEPATUHAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI HEMODIALISA RUMAH SAKIT “X” MALANG beta herilla sekti
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/jkhws.v7i2.272

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronik (PGK) didefinisikan sebagai abnormalitas struktur dan fungsi ginjal yang terjadi > 3 bulan yang berimplikasi pada kesehatan. Data di Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2014 jumlah pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis mengalami peningkatan sejumlah 28,882 dibandingkan pada tahun 2010 sejumlah 14,833 (Persatuan Nefrologi Indonesia, 2014). Tujuan penelitian ini memperoleh data pola pengobatan pasien hemodialisa terhadap kepatuhan minum obat di Rumah Sakit “X”Malang. Penelitian ini bersifat observasional berdasarkan hasil kuesioner pasien penyakit ginjal kronik di Instalasi Hemodialisa Rumah Sakit “X” Malang pada bulan April – September tahun 2019. Metode yang digunakan adalah korelatif untuk mengatahui Hubungan Pola Pengobatan Gagal Ginjal Kronik Terhadap Kepatuhan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Instalasi Hemodialisa. Instrumen penelitian berupa lembar pengambilan data dan kuesioner Morisky Medication Adherence (MMAS-8). Data akan dianalisis dan di dskripsikan berdasarkan kriteria MMAS-8. Berdasarkan hasil uji Chi-square jumlah obat yang diterima responden dengan kepatuhan minum obat responden didapatkan (p=0.02) hal ini menunjukan terdapat hubungan jumlah obat terhadap kepatuhan.
PEMANTAUAN RESPON KLINIS PENDERITA EPILEPSI GRAND MALL PADA LANSIA (Geriatri ) YANG MENDAPAT TERAPI FENITOIN DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ”X” Malang rakhmadani gadis aprilianti; beta herilla sekti
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/jkhws.v7i2.274

Abstract

Pendahuluan Angka prevalensi penderita epilepsi aktif berkisar antara 4-10 per 1000 penderita epilepsi (Beghi dan Sander, 2008). Bila jumlah penduduk Indonesia berkisar 220 juta, maka diperkirakan jumlah penderita epilepsi baru 250.000 per tahun. Rata-rata prevalensi epilepsi 8,2 per 1000 penduduk. Prevalensi epilepsi pada bayi dan anak-anak cukup tinggi, menurun pada dewasa muda dan pertengahan, kemudian meningkat lagi pada kelompok usia lanjut (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI, 2011). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui persentase respon penderita epilepsi tipe grand mall lanjut usia yakni respon toksik berupa hiperplasia gusi, ruam kulit, vertigo, nistagmus, mual, sukar berbicara, ataksia. Penelitian ini bersifat observasional berdasarkan hasil kuesioner pasien epilepsi di apotek rawat jalan Rumah Sakit ”X” Malang pada bulan April – Oktober tahun 2019. Metode yang digunakan adalah deskriptif untuk melihat gambaran presentasi respon penderita epilepsi tipe grandmall. Instrumen penelitian berupa lembar pengambilan data dan kuesioner. Data akan dianalisis dan di dskripsikan berdasarkan hasil kuesioner. Hasil Berdasarkan hasil penelitian sekitar 27,06 % responden menjawab Ya terjadi efek samping penggunaan fenitoin, sedangkan responden yang menjawab (Tidak) atau responden yang tidak muncul efek samping sesuai dengan kuisioner yaitu (78,94%). Berdasarkan hasil penelitian efek samping yang muncul paling banyak pada responden adalah pusing yaitu terjadi pada 7 responden, efek samping yang juga banyak muncul pada responden diantaranya sempoyongan, berputarnya bola mata secara cepat an sukar bicara yaitu masing masing terjadi pada 6 responden