Artikel ini menjelaskan pengembangan seni di Kota Dumai melalui workshop dan pelatihan seni dan budaya dengan memetakan seni dulu, kini, dan nanti. Pengembangan seni pertunjukan di Kota Dumai pada tari kreasi Zapin, Persembahan, dan musik gambus masih dilakukan secara intuitif dan belum mempertimbangkan segi artistik dan estetika. Pengembangan artistik dan estetika perlu dilakukan dengan cara pengembangan dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Pengembangan kualitatif atau kualitas adalah pengembangan pada bentuk, struktur, dan substansi gerak dan materi musiknya, teknik melukis, pengolahan warna, dan karakter untuk mencapai kualitas. Pengembangan kuantitatif atau kuantitas difokuskan pada upaya memperluaskan dan memperbesar volume pertunjukan dan pameran dengan cara memperbanyak dan menyebarkan ke berbagai kalangan masyarakat. Metode workshop dan pelatihan terdiri dari presentasi materi, workshop, dan pelatihan dibagi beberapa kelompok, yaitu kelompok tari, musik, dan seni rupa. Kemudian dilakukan evaluasi dan saran perbaikan. Hasil workshop dan pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat perlu dilakukan untuk membuka wawasan dan cara mengembangkan suatu seni ke seni kreasi dengan pertimbangan konsep seperti kualitas dan kuantitas.