Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Buletin Antropologi Indonesia

Tradisi Maanta Nasi Sapek Dalam Adat Pernikahan di Nagari Rao Rao Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar Amalia, Nazhifah; Yulika, Febri
Buletin Antropologi Indonesia Vol. 2 No. 3 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/bai.v2i3.4726

Abstract

Tradisi maanta nasi sapek adalah sebuah kebiasaan yang di lakukan dalam rangkaian adat pernikahan di Nagari Rao Rao, Kabupaten Tanah Datar. Tradisi ini sebuah kebiasaan yang di lakukan secara berulang dan memiliki peran penting dalam adat pernikahan, nasi sapek adalah nasi kuning yang di hiasi dengan seekor ayam. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana prosesi tradisi maanta nasi sapek dan makna simbolis dalam tradisi tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa maanta nasi sapek bukan sekadar simbol pemberian makanan, namun juga melambangkan penghormatan, permohonan restu, dan penguatan hubungan antara dua keluarga besar. Tradisi ini menegaskan nilai-nilai kerjasama, kesopanan, dan tanggung jawab sosial dalam masyarakat. Jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang mengamati kondisi objek secara alami dan teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang di gunakan adalah teori interpretatif simbolik oleh Clifford Geertz yang mengartikan betapa pentingnya makna, simbol, dan pemahaman dalam mengekspolari tindakan manusia dalam interaksi sosial. Dalam metode ini penulis menggunakan teori kebudayaan sebagai sistem simbol, yaitu kebudayaan yang tersusun berdasarkan makna yang terkandung dalam tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi manta nasi sapek di persiapkan oleh pihak bako (keluarga dari pihak ayah) mempelai wanita, nasi sapek ini di bawa dengan cara di taruh di atas kepala yang kemudian diarak oleh bako pihak mempelai wanita dan di ikuti oleh anggota keluarga dan kerabat lainnya, kemudian di serahkan kepada keluarga mempelai wanita. Di malam hari, nasi sapek disajikan untuk kedua pasangan mempelai yang di sertai dengan canda tawa para ibuk ibuk atau wanita yang belum menikah sebagai bentuk penghargaan dan tanda dukungan di terimanya pernikahan ini.
Co-Authors A Admiral Abdul Majid Abdul Majid Abdul Majid Abdul Majid, Abdul Majid Adrias Adrias Agung Eko Budi Waspada Ahmad Akmal Amalia, Nazhifah Anak Agung Istri Agung Citrawati Andri Maijar Apriliana Apriliana Aprisia, Siska Ardi Rahmad Arianto, Tomi Asril Asril Azhari Akmal Tarigan Benny Ridwan Benny Ridwan Dewi, Susi Fitria Dharsono Dharsono Dharsono Sony Kartika Edi Satria Ediwar Ediwar Elisabeth, Noprita Endrizal Erlina Pantja Sulistijaningtijas Ermagusti Ermagusti Febrian Martha Frastica, Yuliana Garaika Hakim, Atthoriq Chairul Hanefi Hanefi Hanefi Hanefi Hanefi, Hanefi Haq, Chairul Hasnah Anita Putri, Hasnah Anita Putri Ibnu Sina ikhsan, Dipo Ikhwanuddin Harahap Ilham, Muhamad Indra Maulana Intan Tursina Iswandi Syahputra Iswandi Syahputra Ivo Ramadhani Jelly Jelly Kartika, Dharsono Sony Masta, Putri Khairina Mauladi, Muhammad Farhan Mirda Aryadi Miswar, Vanesha Muhammad Ilham MULYADI Mulyadi Mulyadi Mutia Kahanna Nofi Rahmanita Nofialdi Nofialdi Nofialdi, Nofialdi Nurhayati Nurhayati Nursyirwan Nursyirwan Nursyirwan Nursyirwan Panjaitan, Sri Wahyuni Putra, Diki Pratama Rahmatika, Safara Fitri Rahmawati, Mila Rahmi Rahmi Rahmi, Hijratur Reza Sastra Wijaya Rosta Minawati Sakti, Reza Ginandha Selvi Kasman Septriani, Septriani Siregar, Fatahuddin Aziz Siregar, Fatahuddin Aziz Siska Aprisia Sri Wahyuni Susas Rita Loravianti Syafwandi Syafwandi Taufik Akbar Twidi Ramadhani Ulfa Putrinilam Sari Waspada, Agung Eko Budi Widia Fithri Wijaya, Reza Sastra Wirdanengsih, Wirdanengsih Wisnu Prastawa Yetty Oktayanty Yulimarni Yulimarni