Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Bahtera - Jurnal Pendidikan Bahasa Sastra dan Budaya

REALISASI FONEM VOKAL BAHASA INDONESIA Mohammad Fakhrudin; Bagiya Bagiya
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.252 KB) | DOI: 10.37729/btr.v4i8.4158

Abstract

Abstract: This research aims at describing the realization of all vowel phonemes in Indonesia language. It is expected that this research will be advantageous to all of the Indonesia language speakers, particularly to the teachers and students. Moreover, the findings of this research are also expected to be inspiring to the linguists in Indonesia to do research more comprehensively. The research approach used in this research is qualitative-descriptive. The data were collected using recording, listening, and noting technique. The data that are suitable with this research are noted in data-noting form. The instrument used in this research is the researcher himself, equipped with recorder and data-noting form. The data-noting form is the saved in the hard disc. Then, the data are analysed using distributional method with minimal pair technique and replacement technique. The results of analysis are presented using informal technique. According to this research, it can be concluded that (1) the realization of vowel in Indonesia language consists of two types, i.e. (a) following the rules, and (b) violating the rules; and (2) the violation of vowel realization is found in vowels /i/, /u/, and /o/ in closed position and also in derivative words. The violation is also found in acronym. The violation of vowel realization /u/ is found in the acronym of Indonesia original words. Meanwhile, the violation of vowel realization /e/ and /ә/ not only causes meaning differences, but also does not cause meaning differences. Vowel / ә /, realized with [ε], can cause meaning differences. There are also vowels in open syllable that are followed by different vowels can produce gliding sound and also can produce [?]. In conversation, poem or song lyrics, and also in certain words, vowel /ә/ can disappear.Keyword: realization of vowel phonemes, the languageAbstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan realisasi fonem vokal bahasa Indonesia.Melalui penelitian ini, diharapkan diperoleh temuan yang berguna bagi penutur bahasa Indonesia, terutama pendidik dan peserta didik. Di samping itu, temuan ini pun diharapkan menginspirasi para pakar linguistik untuk meneliti lebih komprehensif. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik rekam, simak, dan catat. Data yang sesuai dengan masalah penelitian ini dicatat dalam form pencatat data. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah peneliti sendiri dilengkapi dengan perekam dan form pencatat data. Form pencatat data itu disimpan dalam hard disc. Selanjutnya, data tersebut dianalisis dengan metode distribusional dengan teknik pasangan minimal. Hasil analisis disajikan dengan teknik informal. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa (1) realisasi vokal bahasa Indonesia terdiri atas dua macam, yakni (a) sesuai dengan kaidah dan (b) menyimpang kaidah; dan (2) penyimpangan realisasi vokal terdapat pada vokal  /i/, /u/, dan /o/ pada posisi tutup dan pada kata turunan. Penyimpangan pun terjadi pada akronim. Penyimpangan realisasi vokal /u/ terjadi pula pada singkatan kata asli Indonesia. Penyimpangan realisasi vokal /e/ dan /ә/ ada yang menimbulkan perbedaan makna, tetapi ada pula yang tidak menimbulkan perbedaan makna. Vokal /ә/ jika direalisasikan dengan [ε] dapat menimbulkan perbedaan makna. Ada vokal pada suku buka yang diikuti vokal yang berbeda dapat menimbulkan bunyi peluncur dan ada pula yang menimbulkan [?]. Dalam percakapan, teks puisi, atau lagu, pada kata-kata tertentu, vokal /ә/ dapat hilang.Kata kunci: realisasi fonem vokal, bahasa Indonesia
KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR’AN DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN LITERARY APPRECIATION PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Setiyono, Junaedi; Nugraheni, Ismawati Ike; Bagiya, Bagiya
Jurnal Bahtera: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v11i1.8920

Abstract

Pentingnya peran agama dalam kehidupan manusia tidak diragukan lagi. Banyak agama yang lahir ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu masih diakui keberadaannya hingga saat ini. Yudaisme, Kristen, dan Islam merupakan tiga agama besar yang pengikutnya mempunyai pengaruh besar pada perkembangan peradaban manusia sedunia. Dalam kitab suci ketiga agama tersebut terdapat kisah tentang Nabi Yusuf. Dalam kitab suci Islam, kisah Nabi Yusuf dikatakan sebagai kisah terbaik. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah, pertama, untuk mengetahui keistimewaan Al-Qu'ran berbahasa Inggris terjemahan Abdullah Yusuf Ali di mana kisah tentang Nabi Yusuf ditemukan. Kedua, penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan temuan dan pendapat cendekiawan muslim kelas dunia yang dapat mendukung tujuan pertama penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif atau library research dengan menggunakan teknik note taking yang memanfaatkan teknologi informasi atau jaringan internet. Hasil penelitian ini adalah bahwa Kitab Suci Al-Qur’an dapat digunakan dalam pembelajaran Literary Appreciation yang merupakan salah satu mata kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kemudahan memperoleh kitab suci terjemahan itu dan kualitas terjemahannya menjadi alasan utamanya. Diketahui pula bahwa cendekawan muslim yang meneliti kisah Nabi Yusuf adalah Mustansir Mir, seorang akademisi asal Pakistan yang mengajar di beberapa universitas ternama di Amerika Serikat. Dalam mengkaji kisah Nabi Yusuf, akademisi ini menemukan tiga perangkat sastra dalam Surah Yusuf, yaitu alur, tema, dan tokoh. Dengan demikian, kisah Nabi Yusuf ini dapat dimasukkan sebagai materi tambahan dalam perkuliahan Literary Appreciation di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan mensinergikan karya Abdullah Yusuf Ali dan Mustansir Mir. Materi tambahan ini diharapkan menjadi salah satu ciri khas Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Kata kunci: Abdullah Yusuf Ali, Mustansir Mir, Kisah Yusuf, Literary Appreciation
STUDI KOMPARASI ANTARA GOOGLE TRANSLATE DAN PENERJEMAH MANUSIA TEKS PEKIK BURUNG KEDASI DI TEPI KAHAYAN CERPEN KARYA HAN GAGAS Setiyono, Junaedi; Widodo, Sri; Bagiya, Bagiya
Jurnal Bahtera: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 11, No 2 (2024): Jurnal Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v11i2.9043

Abstract

ABSTRAK: Di era digital ini, penerjemah tidak bisa mengabaikan keuntungan penggunaan mesin penerjemah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karya penerjemahan yang dilakukan oleh mesin penerjemah dengan penerjemah manusia dalam menerjemahkan cerita pendek berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Dalam membandingkan, peneliti memusatkan pada perubahan finite antara mesin penerjemah dan penerjemah manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif yang dipaparkan oleh Enio Cipani dan studi komparatif oleh Robert L Stake. Sementara itu, untuk perubahan finite, peneliti menggunakan teori finite dan non-finite clause yang ditulis oleh Jim Miller. Dalam pengumpulan data, peneliti memilih salah satu cerita pendek di laman Dalang Publishing, penerbit yang berpusat di San Mateo, California, Amerika Serikat, yaitu cerita pendek karya Han Gagas Pekik Burung Kedasi di Tepi Kahayan yang diterjemahkan oleh Umar Thamrin menjadi Crying Cuckoos over the Kahayan. Temuan penelitian ini adalah cerita pendek Indonesia yang awalnya memiliki 2844 kata setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh mesin penerjemah, yaitu Google Translate, menjadi 3487 kata. Sementara itu, penerjemah manusia menerjemahkannya menjadi 3.210 kata. Kalimat dalam cerpen berbahasa Indonesia yang berjumlah 241 kalimat setelah diterjemahkan oleh mesin penerjemah menjadi 242 kalimat. Sementara itu, penerjemah manusia menerjemahkannya sebanyak 254 kalimat. Jika dipusatkan pada finite, ditemukan 297 perubahan mendasar dalam karya penerjemah mesin dibandingkan dengan penerjemah manusia (termasuk perubahan kata benda, kata sifat, dan sebagainya). Selain itu, di antara perubahan tersebut, terdapat 213 perubahan finite. Hal ini menunjukkan bahwa 71,72% finite dalam teks yang diterjemahkan oleh penerjemah mesin mengalami perubahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa makna kalimat atau sense hasil penerjemahan mesin penerjemah mengalami perubahan lebih dari 50% bila dibandingkan dengan hasil penerjemahan penerjemah manusia.Kata Kunci: penerjemah mesin, Google Translate, penerjemah manusia, cerpen berbahasa Indonesia, finite.