Sejak beberapa tahun terakhir, kejadian banjir disekitar Kota Lubuk Linggau telah mengakibatkan banyak kerugian materil maupun immaterial. Pada tahun 2021, banjir besar telah terjadi pada delapan kelurahan disekitar kawasan Kota Lubuk Linggau yang mengakibatkan penggenangan serta kerusakan infrastruktur dan rumah warga setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan besar debit puncak banjir di daerah Lubuk Linggau yang berasal dari limpasan Sungai Kelingi. Debit banjir dihitung untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun berdasarkan data curah hujan harian dari tahun 2011 hingga 2021. Data curah hujan dan penggunaan lahan diperoleh dari PT. Saeba Consultant. Dalam penelitian ini, analisis hidrologi meliputi: 1) analisis curah hujan rata-rata tahunan dengan Metode Aljabar; 2) analisis distribusi curah hujan dan pendugaan curah hujan rencana dengan mempertimbangkan tiga metode yaitu: Log-Normal, Log Pearson Tipe III, dan Gumbel Tipe 1; dan 3) analisis debit banjir dengan mengadopsi Metode Satuan Hidrograf Sintetik Nakayasu (SHU). Analisis distribusi curah hujan menunjukkan bahwa Log Pearson Type III paling cocok. Berdasarkan analisis debit puncak banjir, diperoleh hasil bahwa debit banjir periode ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun di Kota Lubuk Linggau, yang berasal dari DAS Sungai Kelingi adalah sebesar 40.94 m3/s, 44.99 m3/s, 50.29 m3/s, 54.41 m3/s dan 58.69 m3/s.