Dalam era digitalisasi, data telah menjadi aset berharga dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Rapor Pendidikan sebagai sebuah platform data yang komprehensif, menawarkan potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, pemanfaatan data dalam perencanaan pendidikan, khususnya melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD), masih belum optimal di banyak satuan pendidikan. Hal ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara potensi data yang dimiliki dengan implementasinya di satuan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelaksanaan perencanaan berbasis data yang dilakukan berdasarkan rapor pendidikan, (2) kendala yang dihadapi dalam proses perencanaan berbasis data, (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam melakukan perencanaan berbasis data. Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah di kawasan kecamatan Bontang Selatan Kota Bontang yaitu SDN 011 Bontang Selatan, SDN 002 Bontang Selatan, dan SDN 012 Bontang Selatan dengan metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara observasi dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan berbasis data yang berdasar pada rapor pendidikan sudah dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri di Bontang Selatan dengan langkah identifikasi yaitu mengakses dan mengunduh rapor pendidikan serta menggali data dukung, refleksi dengan mememtukan upaya perbaikan layanan sekolah, benahi perencanaan dengan menuangkan dalam RKT dan benahi implementasi dengan melakukan penyesuaikan kegiatan dan anggaran, (2) Kendala-kendala yang dihadapi dalam perencanaan berbasis data oleh ketiga sekolah adalah SDM yang kerang memahami dan peduli dengan rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data derta keterbatasan anggaran, Kendala lain SDN 011 dan 012 BS mengalani kendala keterbatasan waktu, SDN 002 BS Keterbatasan sarana dan prasarana, SDN 011 BS terkendala kurangnya pengawasan dinas pendidikan, (3) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala kemampuan SDM di ketiga sekolah adalah mengikuti kegiatan pelatihan, keterbatasan anggaran SDN 011 BS terfokus pada indikator prioritas, SDN 012 BS melakukan pengelolaan lebih efektif, dan SDN 002 BS dengan melibatkan komite sekolah dan paguyuban kelas, kendala keterbatasan waktu SDN 011 BS membentuk tim kerja.