Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Budaya Populer dalam Politik di Indonesia Imron Rosidi; Khotimah Khotimah
Al-Ulum Vol. 18 No. 1 (2018): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.949 KB) | DOI: 10.30603/au.v18i1.709

Abstract

Popular culture has actually a relationship with politics in Indonesia. In politics, media are used by a candidate to campaign and advertise. With the rise of television and social media, popular culture has manifested more in political arena. This is understandable because in recent political system being a popular politician is crucial because those who are popular are tended to be elected during elections. This paper attempts at analyzing the relationship of popular culture and Indonesian politics. This article finds that politics in popular culture has caused the reinforcement of identity politics in contemporary Indonesia. Secondly, it has supported the rise of hoaxes so that the fragmentation of grassroot society has been in a serious condition.
Toleransi Beragama Khotimah Khotimah
Jurnal Ushuluddin Vol 20, No 2 (2013): July - December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v20i2.928

Abstract

Tidak dapat ditutupi oleh siapapun bahwa fenomena modernitas yang belakangan terjadi ternyata berbarengan dengan munculnya fenomena kebangkitan agama­ agama dunia yang pada saat yang sama juga tercium aroma konflik antar pemeluk agama. Sebuah keniscayaan bahwa dalam masyarakat yang multi agama seringkali timbul pertentangan antar pemeluk agama yang berbeda. Secara umum konflik antar pemeluk agama tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain seperti:pelecehan terhadap agama dan pemimpin spiritual sebuah agama tertentu, perlakuan aparat yang tidak adil, kecemburuan ekonomi dan pertentangan kepentingan politik karena Untuk menciptakan kerukunan umat beragama di negara yang plural seperti lndonesa nilai-nilai toleransi menjadi hal yang amat penting. Karena substansi dari toleransi adalah mengajarkan kita semua untuk mempunai sifat lapang dada, berjiwa besar , luas pemahaman, pandai menahan diri, tidak memaksakan kehendak sendiri, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat sekalipun berbeda dengan pendapat kita. Kesemuanya itu dalam rangka untuk menciptakan kerukunan hidup beragama dalam masyarakat baik intern maupun ekstern
STUDI SUFISME THARIQAH QADARIYAH WA NAQSABANDIYAH DI DESA MADANI PULAU KIJANG RETEH INDRAGIRI HILIR RIAU Khotimah Khotimah
An-Nida' Vol 39, No 2 (2014): July - December 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v39i2.876

Abstract

Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah adalah perpaduan dari dua buah tarekat besar, yaitu Thariqah Qadiriyah dan Thariqah Naqsabandiyah. Pendiri tarekat ini adalah seorang Sufi Syaikh besar Masjid Al-Haram di Makkah al-Mukarramah bernama Syaikh Ahmad Khatib Ibn Abd.Ghaffar al-Sambasi al-Jawi (w.1878 M.). Beliau adalah seorang ulama besar dari Indonesia yang tinggal sampai akhir hayatnya di Makkah. Syaikh Ahmad Khatib adalah mursyid Thariqah Qadiriyah, di samping juga mursyid dalam Thariqah Naqsabandiyah. Tetapi ia hanya menyebutkan silsilah tarekatnya dari sanad Thariqah Qadiriyah saja. Sampai sekarang belum diketemukan secara pasti dari sanad mana beliau menerima bai’at Thariqah Naqsabandiyah. Sebagai seorang mursyid yang kamil mukammil Syaikh Ahmad Khatib sebenarnya memiliki otoritas untuk membuat modifikasi tersendiri bagi tarekat yang dipimpinnya. Karena dalam tradisi Thariqah Qadiriyah memang ada kebebasan untuk itu bagi yang telah mempunyai derajat mursyid
Perbedaan Motivasi dan Kemampuan Berpikir Kreatif Pembelajaran Daring Melalui Implementasi Multimedia Collaborative-Interactive (Co-Interactive) Pada Masa Pandemi T.S. Hadi; Indri Lestari; Khotimah Khotimah
Didactical Mathematics Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/dm.v4i2.3113

Abstract

Masa pandemic merupakan masa peralihan dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. dari perubahan tersebut, banyak masalah yang timbul terutama dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika harus dikemas dengan menarik dan menggunakan model pendukung. Salah satu alternative adalah model multimedia collaborative interaktif, dimana pembelajaran menggunakan fasilitas zoom meeting, learning management system dan youtube. Penelitian dilakukan terhadap dua kelompok kelas, yaitu untuk kelas eksperimen adalah kelas regular 1 dengan menerapkan pembelajaran menggunakan multimedia collaborative interaktif, sedangkan pembelajaran konensional diberikan terhadap mahasiswa kelas regular 2 atau kelas karyawan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis motivasi dan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa melalui pembelajaranmultimedia collaborative interaktif. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar matematika dengan menerapkan multimedia collaborative interaktif serta kemampuan berpikir kreatif mahasiswa lebih baik dengan menerapkan multimedia collaborative interaktif dibandingkan dengan pembelajaran kovensional dan bepusat pada pendidik.