Perubahan teknologi disruptif dan kompleksitas regulasi global telah membentuk ulang lanskap persaingan dalam sektor Testing, Inspection, and Certification (TIC). Penelitian ini bertujuan untuk merancang routing daya saing berdasarkan Porter’s Five Forces dan Dynamic Capabilities. Metode yang digunakan adalah pendekatan campuran: analisis deskriptif (SPSS), Interpretive Structural Modeling (ISM), dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan eksternal seperti intensitas persaingan dan substitusi mendominasi struktur industri (Porter), sementara pada sisi internal, inovasi, digitalisasi, kolaborasi, dan keterikatan pelanggan menjadi kunci keunggulan dinamis (Dynamic Capabilities). Routing daya saing Porter menekankan efisiensi, reputasi teknis, dan kemitraan strategis, sedangkan routing berbasis Dynamic Capabilities menekankan sensing, seizing, dan reconfiguring berbasis reputasi dan kapabilitas inti. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan Porter bersifat diagnostik, sedangkan pendekatan Resource-Based View (RBV) lebih relevan dalam menjelaskan strategi bersaing berkelanjutan Perusahaan TIC Indonesia berbasis core competencies dan strategic alliances.