Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Edukasi Tanggap Hipertensi di Desa Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Nurpratiwi Nurpratiwi; Ali Akbar; Mimi Amaludin; Uti Rusdian Hidayat; Fauzan Alfikri; Debby Hatmalyakin; Rifani Anggela
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5494

Abstract

ABSTRAK Banyak dari penderita hipertensi yang tidak menyadari atau menganggap remeh akibat belum dirasakannya keluhan berarti meskipun tekanan darah sudah mencapai level berbahaya. Kondisi tersebut akan semakin berbahaya apabila masyarakat memiliki keterbatasan akses ke pelayanan kesehatan yang memadai seperti daerah-daerah pesisir pantai atau pulau-pulau kecil yang memerlukan transportasi air apabila ingin menuju ke pekayanan kesehatan yang memadai. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang tanggap hipertensi di Desa Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang tanggap hipertensi dan pelatihan pengolahan mentimun serta prosedur rendam kaki air hangat dan jahe kepada masyarakat Desa Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah penyuluhan kesehatan tentang tanggap hipertensi dengan hasil sebelum diberikan edukasi dan demonstrasi pengolahan penurun tekanan darah non farmakologis dan terapi terkait penurunan hipertensi sebagian besar peserta memiliki pengetahuan dan kemampuan pada kategori sedang yaitu 66,7%, kategori rendah yaitu 30% dan kategori tinggi yaitu 3,33%. Sedangkan setelah diberikan edukasi dan pengolahan penurun tekanan darah non farmakologis dan terapi terkait penurunan hipertensi  diperoleh pengetahuan dan kemampuan pada kategori sedang yaitu 76,7% dan kategori tinggi yaitu 23,33%.. Peningkatan pengatahuan masyarakat tentang hipertensi dan keterampilan dalam melakukan pengolahan mentimun serta prosedur rendam kaki air hangat jahe menjadi salah satu upaya pencegahan komplikasi hipertensi. Kata Kunci: Edukasi, Pelatihan, Hipertensi     ABSTRACT Many people with hypertension do not realize or underestimate the consequences of not having any significant complaints even though their blood pressure has reached a dangerous level. This condition will be even more dangerous if the community has limited access to adequate health services, such as coastal areas or small islands that require water transportation if they want to go to adequate health services. The purpose of community service is to increase community knowledge and skills about hypertension response in Lemukutan Village, Sungai Raya Islands District. The method of implementing community service is counseling about hypertension response and training on cucumber processing as well as foot soaking procedures in warm water and ginger to the people of Lemukutan Village, Sungai Raya Islands District. The results of community service showed that there was an increase in community knowledge before and after health counseling about hypertension response with the results before being given education and demonstration of non-pharmacological blood pressure-lowering processing and therapy related to reducing hypertension, most of the participants had knowledge and abilities in the moderate category, namely 66.7 %, the low category is 30% and the high category is 3.33%. Meanwhile, after being given education and processing non-pharmacological blood pressure lowering and therapy related to reducing hypertension, knowledge, and abilities were obtained in the medium category, namely 76.7%, and the high category, namely 23.33%. Increasing public knowledge about hypertension and skills in processing cucumbers and The procedure of soaking feet in warm ginger water is an effort to prevent complications of hypertension. Keywords: Education, Training, Hypertension
Program Desa Wisata Aman dan Sehat: Edukasi Penolong Pertama Wisata Pulau Uti Rusdian Hidayat; Nurpratiwi Nurpratiwi; Debby Hatmalyakin; Fauzan Alfikrie; Ali Akbar; Mimi Amaludin; Verren Kerren Tumundo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5493

Abstract

ABSTRAK Kegawatandarutan bisa terjadi dimana saja terutama wisata pulau. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan pertolongan pertama masyarakat wisata pulau. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang pertolongan pertama wisata pulau kepada masyarakat Desa Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah penyuluhan kesehatan tentang pertolongan pertama wisata pulau. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama menjadi upaya penanganan kegawatdaruratan di Pulau Lemukutan. Kata Kunci: Pertolongan pertama, Pengetahuan, Edukasi  ABSTRACT The emergency condition can occur anywhere, especially island tourism. The purpose of community service was to increase the knowledge of first aid for island tourism communities. The method of implementing community service is counseling about island tourism first aid to the people of Lemukutan Island, Sungai Raya Islands District. The results of community service showed that there was an increase in community knowledge before and after health counselling about island tourism first aid. Increasing public knowledge about first aid in an effort to handle emergencies on Lemukutan Island. Keywords: First Aid, Knowledge, Education
Program Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Barotrauma: Pengabdian kepada Masyarakat Fauzan Alfikrie; Uti Rusdian Hidayat; Ali Akbar; Defa Arisandi; Nurpratiwi Nurpratiwi; Debby Hatmalyakin; Mimi Amaludin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.8090

Abstract

ABSTRAK Masalah barotrauma merupakan komplikasi serius dari kegawatdaruratan penyelaman. Masalah ini meningkat pada masyarakat yang yang sering melakukan aktivitas penyelaman seperti nelayan atau penyelam yang melakukan rekreasi bawah air. Terutama masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang keamanan saat menyelam. untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang barotrauma. metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu edukasi dengan metode ceramah dan tanya jawab tentang barotrauma. Hasil pelaksnaan pengabdian diperoleh tingkat pengetahuan masyarakat tentang barotrauma meningkat dari kategori pengetahuan cukup (100%) menjadi pengetahuan kategori baik (100%) setelah mendapat edukasi tentang barotrauma. Edukasi merupakan elemen penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarkat tenteng barotrauma. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang barotrauma diharapkan dapat memberikan upaya preventif terhadap masalah-masalah kesehatan yang dapat dialami oleh penyelam.  Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, Barotrauma  ABSTRACT Barotrauma is a serious complication of emergency diving. This problem is increasing in people who often do diving activities such as fishermen or divers who do underwater recreation. Especially people who have less knowledge about safety when diving. To increase public knowledge about barotrauma. The method of implementing the activities that have been carried out using education with the lecture method and question and answer about barotrauma. The results of the service implementation showed that the level of community knowledge about barotrauma increased from the moderate knowledge category (100%) to good knowledge (100%) after listening to education about barotrauma. Education is an important element to increase community knowledge about barotrauma. Increasing public knowledge about barotrauma is expected to provide preventive measures against health problems that can be experienced by divers. Keywords: Health Education, Barotrauma
Program Desa Wisata Aman dan Sehat: Pelatihan dan Pembentukan Tim Pertolongan Pertama Bantuan Hidup Dasar dengan Model Selamat bagi Masyarakat desa Pulau Lemukutan Uti Rusdian Hidayat; Fauzan Alfikrie; Debby Hatmalyakin; Muhammad Adrian Abdillah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.8120

Abstract

ABSTRAK Pulau Lemukutan yang terletak di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu destinasi wisata alam yang sangat bagus dengan luas wilayah mencapai luas 1.453 hektar dan merupakan Kawasan ekowisata. Akan tetapi tidak jarang wisatawan berisiko untuk mengalami kejadian kegawatdaruratan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk melatih dan membentuk tim pertolongan pertama bantuan hidup dasar dengan model SELAMAT terhadap pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Desa Pulau Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Hasil pengabdian kepada masayarakat didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terhadap pertolongan pertama bantuan hidup dasar dengan model SELAMAT. Pengingktan pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta terbentuknya tim pertolongan pertama menjadi upaya dalam pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan di pulau lemukutan. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Model SELAMAT, Pengetahuan, Keterampilan  ABSTRACT Lemukutan Island, located in Bengkayang Regency, West Kalimantan Province, is one of the best natural tourist destinations with an area of 1,453 hectares and is an ecotourism area. However, it is not uncommon for tourists to be at risk of experiencing an emergency. The purpose of community service is to train and form a basic life support first aid team with the SELAMAT model of community knowledge. The method of implementing community service in Lemukutan Island Village, Sungai Raya Islands District. The results of community service showed that there was an increase in public knowledge of basic life support first aid with the SELAMAT model. Improving public knowledge and the formation of a first aid team are efforts in first aid in emergency cases on Lemukutan Island. Keywords: Basic Life Support, SELAMAT model, Knowledge
Edukasi Hipertensi Menggunakan Media Audio Visual sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Menurunkan Tingkat Kecemasan terhadap Komplikasi di Desa Pulaulemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Nurpratiwi Nurpratiwi; Mimi Amaludin; Debby Hatmalyakin; Defa Arisandi; Uti Rusdian Hidayat; Ali Akbar; Fauzan Alfikrie
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10092

Abstract

ABSTRAK         Desa pulau lemukutan memiliki mayorits masyarakat berprofesi sebagai nelayan masyarakat memanfaatkan potensi laut untuk kehidupan sehari dan peningkatan kesejahteraan yang sejalan dengan negara Indonesia sebagai negara kemaritiman. Salah satu yang paling berpengaruh masyarakat pulau lemukutan cenderung mengkonsumsi hanya hasil lautan bahkan hasil lautan yang dikeringkan seperti ikan asin yang jelas mengandung kadar garam yg tinggi yang merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dalam melakukan upaya pencegahan, mengurangi kecemasan dan meminimalkan resiko terjadinya komplikasi dari hipertensi. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah Edukasi menggunakan media audio visual dapat meningkatkan pengetahuan dan menurunkan tingkat kecemasan pada penderita hipertensi terhadap komplikasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data sebelum diberikan edukasi hipertensi menggunakan media audio visual sebagian besar peserta memiliki pengetahuan dan kemampuan pada kategori rendah yaitu 53,3%, kategori sedang yaitu 36,6% dan kategori tinggi yaitu 10%. Sedangkan setelah diberikan edukasi hipertensi menggunakan media audio visual  diperoleh pengetahuan dan kemampuan pada kategori sedang yaitu 73,3% dan kategori tinggi yaitu 20 %, dan kategori rendah 6,6% serta sebelum diberikan edukasi hipertensi menggunakan media audio visual sebagian besar peserta memiliki kecemasan pada kategori sedang yaitu 43,3%, kategori ringan yaitu 40%, kategori berat yaitu 3,3% dan kategori tidak cemas 13,3%. Sedangkan setelah diberikan edukasi hipertensi menggunakan media audio visual  diperoleh kecemasan pada kategori tidak cemas yaitu 66,6%,  kategori ringan yaitu 26,6 %, dan kategori sedang 6,6%. Maka dapat disimpulkan bahwa edukasi hipertensi menggunakan media audio visual mampu meningkatkan pengetahuan, menurunkan kecemasan serta kemampuan masyarakat dalam pencegahan komplikasi dari hipertensi. Kata Kunci : Edukasi, Pengetahuan, Kecemasan, Audio visual    ABSTRACT The village of Lemukutan Island has a majority of people who work as fishermen, the community utilizes the potential of the sea for daily life and increased welfare which is in line with Indonesia as a maritime country. One of the most influential people on Lemukutan Island tends to consume only marine products, even dried marine products such as salted fish which clearly contain high levels of salt, which is one of the factors that causes hypertension. The purpose of community service is to increase awareness and ability to take preventive measures and minimize the risk of complications from the disease. The method of implementing community service is education using audio-visual media to increase knowledge and reduce anxiety levels in people with hypertension about complications. The results of community service obtained data before being given hypertension education using audio-visual media, most of the participants had knowledge and abilities in the low category, namely 53.3%, the medium category, namely 36.6%, and the high category, namely 10%. Meanwhile, after being given hypertension education using audio-visual media, knowledge and abilities were obtained in the medium category, namely 73.3% and in the high category, namely 20%, and in the low category, 6.6% and before being given hypertension education using audio-visual media, most participants had anxiety about the moderate category is 43.3%, the mild category is 40%, the severe category is 3.3% and the category is not anxious 13.3%. Meanwhile, after being given hypertension education using audio-visual media, anxiety was obtained in the non-anxious category, namely 66.6%, the mild category, namely 26.6%, and the moderate category, 6.6%. The conclusion community service explain that hypertension education using audio-visual media can increase knowledge to reduce anxiety and the community's ability to prevent complications from hypertension Keywords: Education, Knowledge, Anxiety, Audio visual
Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan Ali Akbar; Nurpratiwi Nurpratiwi; Mimi Amaludin; Uti Rusdian Hidayat; Fauzan Alfikrie; Debby Hatmalyakin; Defa Arisandi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10204

Abstract

ABSTRAK Krisis kesehatan sering kali menyebabkan adanya korban luka/sakit hingga timbulnya korban jiwa. Hal ini memerlukan respon yang cepat dan tanggap sebagai upaya penanggulangan awal mulai dari fase pra, darurat dan pasca krisis kesehatan. Tujuan PKM INI adalah meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sebagai bentukupaya penanggulangan krisis kesehatan yang terjadi di Desa Pulau Lemukutan. Adapun metode palaksanaan yang digunakan adalah pemberian penyuluhan kesehatan terkait krisis kesehatan mulai dari fase pra, darurat dan pasca krisis Kesehatan.Peserta diukur pengetahuannya sebelum & sesudah diberikan penyuluhan Kesehatan menggunakan kuesioner. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan pengetahuan masyarakat sebelum diberikan penyuluhan kesehatan kategori rendah 66,7%, sedang 26,6% dan tinggi 0,67% sedangkan etelah diberikan penyuluhan kesehtan meningkat dengan kategori pengetahuan tinggi 76,6% dan sedang 23,3%. Dari hasil diatas, maka disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman `signifikan pada masyarakat setelah diberikan penyuluhan terkait krisis kesehatan. Krisis kesehatan yang terjadi pada daerah pesisir pantai dapat berupa gelombang tinggi disertai dengan angin kencang. Dampak dari krisis kesehatan tersebut bisa saja menyebabkan adanya kesakitan, kecacatan dan kematian. Namun dengan mengetahui bagaimana penanggulangan krisis kesehatan tersebut maka dapat meminimalisir dampak yang terjadi.  Kata Kunci: Krisis Kesehatan, Penanggulangan, Penyuluhan Kesehatan  ABSTRACT Health crises often cause injuries/illnesses to fatalities. This requires a rapid and responsive response as an initial response starting from the pre, emergency and post-crisis phases of health. The purpose of community service is to increase community preparedness in efforts to overcome the health crisis that occurred in Pulau Lemukutan Village. The implementation method used is the provision of health counseling related to health crises starting from the pre, emergency and post-crisis phases of health. Participants were measured for their knowledge before and after health counseling using questionnaires. The results of community service obtained community knowledge before being given health counseling in the low 66.7%, medium 26.6% and high 0.67% categories, while after being given health counseling increased with high knowledge categories of 76.6% and medium 23.3%. Judging from the results above, it can be concluded that there is a significant increase in knowledge and understanding in the community after counseling related to the health crisis. Health crises that occur in coastal areas can be in the form of high waves accompanied by strong winds. The impact of the health crisis can cause pain, disability and death. But by knowing how to overcome the health crisis, it can minimize the impact that occurs.   Keywords: Health Crisis, Countermeasures, Health Counseling
Edukasi dan Skrining Penderita Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus Sebagai Upaya Efikasi Diri dalam Pencegahan Gagal Ginjal Kronis di Desa Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Mimi Amaludin; Nurpratiwi Nurpratiwi; Defa Arisandi; Fauzan Alfikrie; Uti Rusdian Hidayat; Ali Akbar; Debby Hatmalyakin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10090

Abstract

ABSTRAK         Lemukutan adalah daerah pesisir pantai, mayorits masyarakatnya bekerja sebagai nelayan yang berarti masyarakat memanfaatkan hasil laut untuk kehidupan sehari serta peningkatan kesejahteraan yang sejalan dengan negara Indonesia sebagai negara kemaritiman. Salah satu paling berpengaruh yaitu masyarakat pulau lemukutan mengkonsumsi hanya hasil lautan bahkan hasil lautan yang dikeringkan seperti ikan asin dan rumput laut yang dibikin manisan yang mengandung kadar garam dan gula yang tinggi yang merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi dan diabetes melitus sehingga berisiko mengalami gagal ginjal kronis. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran diri masyarakat dan kemampuan dalam melakukan upaya pencegahan dan meminimalkan resiko terjadinya penyakit tersebut. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah edukasi dan skrining tentang penyakit hipertensi dan diabetes melitus dalam upaya pencegahan gagal ginjal kronis kepada masyarakat Desa Lemukutan. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data sebelum edukasi diperoleh tingkat pengetahuan sebagian besar peserta berada pada kategori sedang yaitu 60 %, kategori rendah yaitu 30% dan kategori tinggi yaitu 10%. Sedangkan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat yaitu pada kategori tinggi yaitu 63,33% dan kategori tinggi yaitu 30 % dan kategori rendah 6,6 %. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang konsep pencegahan penyakit serta deteksi dini penyakit ginjal menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir keterlambatan dalam mengenal tanda-tanda munculnya penyakit ginjal. Kata Kunci: Edukasi, Skrining, Gagal Ginjal  ABSTRACT Lemukutan is a coastal area, the majority of the people work as fishermen, which means that people use marine products for their daily lives and increase their welfare which is in line with Indonesia as a maritime country. One of the most influential is that the people of Lemukutan Island consume only marine products and even dried marine products such as salted fish and seaweed which are made into sweets that contain high levels of salt and sugar which are one of the factors that cause hypertension and diabetes mellitus so that they are at risk of experiencing chronic kidney failure . The purpose of community service is to increase people's self-awareness and ability to make efforts to prevent and minimize the risk of the disease. The method of implementing community service is education and screening about hypertension and diabetes mellitus in an effort to prevent chronic kidney failure for the people of Lemukutan Village. The results of community service obtained data before education obtained that the knowledge level of most participants was in the medium category, namely 60%, the low category, namely 30%, and the high category, namely 10%. Meanwhile, after being given education, there was an increase in public knowledge, namely in the high category, namely 63.33% and in the high category, namely 30% and in the low category, 6.6%. Increasing public knowledge about the concept of disease prevention and early detection of kidney disease is an effort to minimize delays in recognizing the signs of kidney disease. Keywords: Education, Screening, Renal Failure
Kemandirian Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Diabetic Foot Ulcer (DFU) pada Penderita Diabetes Melitus di Desa Pulau Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat Defa Arisandi; Mimi Amaludin; Debby Hatmalyakin; Fauzan Alfikrie; Uti Rusdian Hidayat; Ali Akbar; Nurpratiwi Nurpratiwi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10091

Abstract

ABSTRAK         Deteksi dini risiko DFU dapat dilakukan dengan memeriksa kaki secara teratur dan mendeteksi jika terdapat luka atau sesuatu yang mencurigakan. Dengan demikian, hal tersebut dapat mencegah munculnya luka bahkan meminimalisir terjadinya luka yang berkembang menjadi ulkus. Lemukutan merupakan daerah pesisir yang mayorits masyarakat berprofesi sebagai nelayan yang mana konsep ini berarti masyarakat sangat memanfaatkan potensi laut untuk kehidupan sehari dan peningkatan kesejahteraan yang sejalan dengan negara Indonesia sebagai negara kemaritiman. Salah satu yang paling berpengaruh masyarakat pulau lemukutan cenderung mengkonsumsi hanya hasil lautan salah satunya rumput laut yang dibikin manisan yang jelas mengandung kadar gula yang tinggi yang merupakan salah satu faktor penyebab diabetes melitus. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan dalam melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini sehingga menimalisir resiko terjadinya penyakit tersebut. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang pencegahan dan deteksi dini diabetic foot ulcer (DFU) kepada masyarakat Desa Pulau Lemukutan. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data sebelum diberikan edukasi dan latihan tentang kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan deteksi dini diabetic foot ulcer  (DFU) pada penderita diabetes melitus sebagian besar peserta memiliki pengetahuan dan kemampuan pada kategori rendah yaitu 86,6%, kategori sedang yaitu 13,3% dan kategori tinggi yaitu 0 %. Sedangkan setelah diberikan edukasi dan latihan tentang kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan deteksi dini diabetic foot ulcer (DFU) pada penderita diabetes melitus diperoleh pengetahuan dan kemampuan pada kategori sedang yaitu 73,3,7% dan kategori tinggi yaitu 16,6 % dan kategori rendah yaitu 10%. Hasil pengabdian kepada masyarakat menjelaskan bahwa kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan deteksi dini diabetic foot ulcer  (DFU) pada penderita diabetes mellitus dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat. Kata Kunci : Diabetic Foot Ulcer (DFU), Deteksi Dini, Edukasi,  Pengetahuan    ABSTRACT Early detection of the risk of DFU can be done by checking the feet regularly and detecting if there is a wound or something suspicious. Thus, it can prevent the appearance of wounds and even minimize the occurrence of wounds that develop into ulcers. Lemukutan is a coastal area where the majority of people work as fishermen, which means that the community utilizes the potential of the sea for daily life and welfare improvement in line with Indonesia as a maritime country. One of the most influential people on the island of Lemukutan tends to consume only marine products, one of which is seaweed made into sweets which clearly contains high sugar levels which is one of the factors causing diabetes mellitus. The purpose of community service is to increase awareness and ability to make prevention and early detection efforts so as to minimize the risk of the disease. The method of implementing community service is counseling on the prevention and early detection of diabetic foot ulcer (DFU) to the people of Lemukutan Village. The results of community service obtained data before being given education and training about community independence in the prevention and early detection of diabetic foot ulcers (DFU) in patients with diabetes mellitus most participants had knowledge and abilities in the low category, namely 86.6%, medium category, namely 13.3% and high category, namely 0%. Meanwhile, after being given education and training on community independence in the prevention and early detection of diabetic foot ulcer (DFU) in patients with diabetes mellitus, knowledge and abilities were obtained in the moderate category, namely 73.3.7% and the high category, namely 16.6% and the low category, namely 10%. The results of community service explain that community independence in the prevention and early detection of diabetic foot ulcer (DFU) in patients with diabetes mellitus can increase community knowledge and abilities. Keywords: Diabetic Foot Ulcer (DFU), Early Detection, Education, Knowledge
Edukasi Mnemonic Sambas sebagai Media Pembelajaran Pertolongan Pertama Pada Kasus Trauma Debby Hatmalyakin; Uti Rusdian Hidayat; Ali Akbar; Defa Arisandi; Fauzan Alfikrie; Nurpratiwi Nurpratiwi; Mimi Amaludin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.11954

Abstract

ABSTRAK Dalam proses pengembangan kawasan pariwisata, pengembang tidak hanya dituntut untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, namun sumberdaya manusianya harus didukung dengan pengetahuan pengelolaan objek wisata khususnya penanganan awal pada cedera atau trauma. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang pertolongan pertama pada kasus trauma dengan mnemonic SAMBAS. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah edukasi tentang pertolongan pertama pada kasus trauma. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada kasus trauma menjadi upaya penanganan kondisi gawat darurat yang berkaitan dengan kasus trauma. Kata Kunci: Pertolongan Pertama, Trauma, Mnemonic SAMBAS  ABSTRACT In the process of developing tourism areas, developers are not only required to prepare tourism facilities, but their human resources must be supported by knowledge of tourism object management, especially the initial handling of injury or trauma. The method of implementing community service is counselling on first aid in trauma cases with the SAMBAS mnemonic. The results of community service obtained data on the increase in community knowledge before and after education about first aid in trauma cases. Increased public knowledge about first aid in trauma cases is an effort to handle emergency conditions related to trauma cases.  Keywords: First Aid, Trauma, SAMBAS Mnemonic
Sistem Skoring sebagai Upaya Deteksi Dini Hipertensi Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Safitri, Dewin; Amaludin, Mimi; Alfikrie, Fauzan; Hidayat, Uti; Akbar, Ali; Arisandi, Defa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.14771

Abstract

ABSTRAK Hipertensi sering disebut sebagai “Silent Killer” karena penderita hipertensi mengeluhkan bahwa awalnya tidak merasakan keluhan atau gejala. Saat ini salah satu cara deteksi dini dilakukan dengan metode system skoring untuk memprediksi penyakit hipertensi. Tujuan dari kegiatan skrining kesehatan dengan menggunakan Early Detection of Hypertension Score (EDH) dan pemeriksaan tekanan darah untuk memprediksi kejadian hipertensi. Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan metode pemberian edukasi kesehatan tentang hipertensi, skrining kesehatan dan pemeriksaan tekanan darah. Berdasarkan usia responden rata-rata 57 tahun dengan paling muda berusia 40 tahun dan usia paling tua 78 tahun. Kemudian tekanan darah sistolok dengan rata-rata 135,9 mmHg dengan tekanan darah sistolik paling rendah 109 mmHh dan paling tinggi 167 mmHg dan untuk tekanan darah diastolic rata-rata 85,56 mmgHg dengan tekanan darah diastolic paling rendah yaitu 60 mmHg dan paling tinggi 100 mmHg. Untuk skor Early Detection of Hypertension responden rata-rata sebesar 7 dengan skor paling tinggi 14 dan paling rendan 0. Berdasarkan karakteristik responden variabel jenis kelamin lebih dominan perempuan yaitu 19 orang (63,33%). Kemudian variabel pendidikan dominan pada SD dan SMP yaitu 33,33%. Variabel hipertensi lebih banyak yang menderita hipertensi yaitu 18 orang (60%). Variabel makanan asin dan gurih mayoritas mengkonsumsi makanan asin dan gurih yaitu sebesar 83,33%. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat Early Detection of Hypertension score dapat dijadikan instrument untuk mendiagnosis awal kasus hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Skrining, Early Detection of Hypertension Score (EDH Score)  ABSTRACT Hypertension is often referred to as the "Silent Killer" because hypertension sufferers complain that initially they do not feel any complaints or symptoms. Currently, one way of early detection is using a scoring system method to predict hypertension. The aim of health screening activities is to use the Early Detection of Hypertension Score (EDH) and blood pressure checks to predict the incidence of hypertension. This PKM activity is carried out using the method of providing health education about hypertension, health screening and blood pressure checks. Based on the average age of respondents, the average age is 57 years, with the youngest being 40 years old and the oldest being 78 years old. Then systolic blood pressure with an average of 135.9 mmHg with the lowest systolic blood pressure being 109 mmHh and the highest being 167 mmHg and for diastolic blood pressure an average of 85.56 mmgHg with the lowest diastolic blood pressure being 60 mmHg and the highest being 100. mmHg. For the Early Detection of Hypertension score, the average respondent was 7 with the highest score being 14 and the lowest being 0. Based on the characteristics of the respondents, the gender variable was predominantly female, namely 19 people (63.33%). Then the dominant education variable in elementary and middle school is 33.33%. The hypertension variable is that more people suffer from hypertension, namely 18 people (60%). The salty and savory food variable, the majority consumed salty and savory food, namely 83.33%. Based on the results of community service, the Early Detection of Hypertension score can be used as an instrument for early diagnosis of hypertension cases. Keywords: Hypertension, Screening, Early Detection of Hypertension Score (EDH Score)