Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Optimalisasi Penerapan Media Game Online Camat pada Program Edukasi BHD untuk Desa Wisata Aman dan Sehat di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Hidayat, Uti Rusdian; Hatmalyakin, Debby; Alfikrie, Fauzan; Arisandi, Defa; Akbar, Ali; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Amaludin, Mimi; Anjarwadi, Ihsan Angga; Annisa, Nur; Iswara, Ruhil
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18020

Abstract

ABSTRAK Dalam proses pengembangan kawasan pariwisata, pengembang tidak hanya dituntut untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, namun sumber daya manusianya harus didukung dengan pengetahuan pengelolaan objek wisata khususnya penanganan awal pada kasus kegawatdaruratan. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan berupa pembelajaran dengan penerapan media game online CAMAT pada program Edukasi BHD. Hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan data terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah melakukan pembelajaran dengan game online CAMAT pada program Edukasi BHD. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih siap untuk menyambut dinamika desa wisata yang ramai pengunjung dengan segala resiko kegawatdaruratan yang mungkin bisa terjadi. Kata Kunci: Game online CAMAT, Kegawatdaruratan, Desa Wisata  ABSTRACT In the process of developing tourism areas, developers are not only required to prepare tourism facilities, but their human resources must be supported by knowledge of tourism object management, especially initial handling in emergency cases. The implementation of community service has been carried out in the form of learning with the application of CAMAT online game media in the BHD Education programme. The results of the implementation of activities obtained data on the increase in community knowledge after learning with the CAMAT online game in the BHD Education programme. This increase in knowledge is expected to make the community better prepared to welcome the dynamics of a crowded tourist village with all the risks of emergencies that might occur. Keywords: CAMAT online game, Emergency, Tourism Village
Edukasi Buku Saku EDH (Early Detection Score) dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Penyakit Hipertensi di Desa Temajuk Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Amaludin, Mimi; Hidayat, Uti Rusdian; Arisandi, Defa; Akbar, Ali; Alfikrie, Fauzan; Anjarwadi, Ihsan Angga; Annisa, Nur
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18021

Abstract

ABSTRAK Dalam proses pengembangan kawasan pariwisata, pengembang tidak hanya dituntut untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, namun sumberdaya manusianya harus didukung pengetahuan tentang resiko penyakit yang mungkin diderita diwilayah pesisir pantai yang salah satunya berupa hipertensi. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah pemberian edukasi buku saku EDH (Early Detection Score) dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi di Desa Temajuk. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi peningkatan masyarakat tentang penyakit hipertensi. Peningkatan pengetahuan tentang hipertensi menjadi salah satu langkah menjadikan desa temajuk bukan hanya desa wisata tetapi desa sehat. Kata Kunci: Hipertensi, Pengetahuan, Buku Saku EDH  ABSTRACT In developing tourism areas, developers are not only required to prepare tourism facilities but their human resources must be supported by knowledge about the risk of diseases that may be suffered in coastal areas, one of which is hypertension. The method of implementing community service is providing EDH (Early Detection Score) pocketbook education to increase public knowledge about hypertension in Temajuk Village. The results of community service obtained data on an increase in the community's awareness of hypertension. Increasing knowledge about hypertension is one of the steps to make Temajuk village not only a tourist but a healthy village. Keywords: Hypertension, Knowledge, EDH Pocket Guide
Deteksi Dini Diabetic Foot Ulcer (DFU) dengan Mengenali Sensasi Sensorik Pada Kaki di Desa Temajuk Kab. Sambas Arisandi, Defa; Amaludin, Mimi; Safitri, Dewin; Hidayat, Uti Rusdian; Akbar, Ali; Alfikrie, Fauzan; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.19112

Abstract

ABSTRAK Setiap tahunnya, prevalensi penderita DFU semakin meningkat, dari 0,5 % menjadi 3 % setiap tahunnya. Ulkus diabetes dan amputasi ekstremitas bawah merupakan komplikasi diabetes yang akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas setelah lima tahun amputasi pertama. Sebanyak 28 – 51 % pasien akan menjalani amputasi kedua. Tren terbaru panduan tambahan tentang pencegahan DFU mencakup salah satunya pemantauan sensasi sensorik. Mendeteksi secara dini sensasi sensorik pada kaki sebagai upaya pencegahan Diabetic Foot Ulcer (DFU) penyandang DM dengan pemeriksaan kaki yang mudah dipahami dan diaplikasikan secara mandiri. Kegiatan edukasi dilakukan di Desa Temajuk, Kab. Sambas yang diikuti oleh kelompok dewasa dan lansia. Pre-test diberikan sebelum edukasi kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pencegahan penyakit gagal ginjal kronik menggunakan media power point. Kegiatan diakhiri dengan pemberian pos-test kepada responden. Sebelum diberikan edukasi, sebagian besar pengetahuan responden rendah (53,3%), dan setelah diberikan edukasi sebagian besar pengetahuan responden tinggi (73,3%). Terdapat peningkatan pengetahuan pada kelompok dewasa dan lansia setelah diberikan Edukasi dan demonstrasi pengenalan sensasi sensorik pada kaki diabetes melitus sebagai upaya pencegahan Diabetic Foot Ulcer (DFU).   Kata Kunci: Deteksi Dini, Diabetic Foot Ulcer, Sensasi Sensorik  ABSTRACT Every year, the prevalence of DFU sufferers increases, from 0.5% to 3% every year. Diabetic ulcers and lower extremity amputations are complications of diabetes that will increase mortality and morbidity after five years of the first amputation. As many as 28 – 51% of patients will undergo a second amputation. The latest trend in additional guidance on preventing DFU includes monitoring sensory sensations. Early detection of sensory sensations in the feet as an effort to prevent Diabetic Foot Ulcer (DFU) for people with DM with foot examinations that are easy to understand and apply independently. Educational activities were carried out in Temajuk Village, Kab. Sambas was attended by adult and elderly groups. The pre-test was given before education, then continued with providing material about preventing chronic kidney failure using power point media. The activity ended with giving a post-test to respondents. Before being given education, most respondents' knowledge was low (53.3%), and after being given education, most respondents' knowledge was high (73.3%). There is an increase in knowledge in the adult and elderly groups after being provided with education and demonstrations regarding the introduction of sensory sensations in diabetes mellitus feet as an effort to prevent Diabetic Foot Ulcer (DFU). Keywords:  Early Detection, Diabetic Foot Ulcer, Sensory Sensation
Impelemntasi Mnemonic “Sambas” dengan Leaflet sebagai Media Pembelajaran Pertolongan Pertama Kasus Trauma di Desa Temajuk Kabupaten Sambas Hatmalyakin, Debby; Hidayat, Uti Rusdian; Alfikrie, Fauzan; Arisandi, Defa; Akbar, Ali; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Amaludin, Mimi; Anjarwadi, Ihsan Angga; Annisa, Nur
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18014

Abstract

ABSTRAK Dalam proses pengembangan kawasan pariwisata, pengembang tidak hanya dituntut untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, namun sumberdaya manusianya harus didukung keterampilan dalam penanganan awal pada cedera atau trauma. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah simulasi tentang pertolongan pertama pada kasus trauma dengan mnemonic SAMBAS dengan menggunakan bantuan leaflet. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi peningkatan keterampilan masyarakat sebelum dan setelah disimulasikan tentang pertolongan pertama pada kasus trauma dengan Mnemonic SAMBAS. Peningkatan keterampilan masyarakat tentang pertolongan pertama pada kasus trauma menjadi upaya penanganan kondisi gawat darurat yang berkaitan dengan kasus trauma. Kata Kunci: Keterampilan, Pertolongan Pertama, Trauma, Mnemonic SAMBAS  ABSTRACT In the process of developing tourism areas, developers are not only required to prepare tourism facilities, but their human resources must be supported by skills in the initial handling of injury or trauma. The method of implementing community service is a simulation of first aid in trauma cases with the SAMBAS mnemonic using leaflets. The results of community service obtained data on the improvement of community skills before and after simulation of first aid in trauma cases with SAMBAS mnemonic. Increasing community skills about first aid in trauma cases is an effort to handle emergency conditions related to trauma cases. Keywords: Skills, First Aid, Trauma, SAMBAS Mnemonic
Pendekatan Edukatif dalam Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal Kronis pada Kelompok Remaja di Desa Temajuk Kabupaten Sambas Amaludin, Mimi; Arisandi, Defa; Hidayat, Uti Rusdian; Akbar, Ali; Alfikrie, Fauzan; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Safitri, Dewin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.19029

Abstract

ABSTRAK Ginjal berfungsi sebagai penyaring darah serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Apabila fungsi tersebut tidak berjalan maka munculah penyakit gagal ginjal. Pencegahan awal penyakit gagal ginjal penting dilakukan sejak dini pada anak maupun remaja, untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Memberikan pengetahuan pada remaja tentang pencegahan gagal ginjal kronik. Kegiatan edukasi dilakukan di Desa Temajuk, Kab. Sambas yang diikuti oleh kelompok remaja. Pre-test diberikan sebelum edukasi kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pencegahan penyakit gagal ginjal kronik menggunakan media power point. Kegiatan diakhiri dengan pemberian pos-test kepada responden. Sebelum diberikan edukasi, sebagian besar pengetahuan responden rendah (43,3%), dan setelah diberikan edukasi sebagian besar pengetahuan responden tinggi (83,3%). Terdapat peningkatan pengetahuan pada kelompok remaja setelah diberikan edukasi tentang pencegahan gagal ginjal kronik. Kata Kunci: Edukasi, Gagal Ginjal Kronik, Remaja  ABSTRACT The kidneys function as blood filters and regulate the normal balance of fluids and electrolytes in the body. If that function fails, renal failure will occur. Comprehensive prevention of kidney failure should begin in childhood and adolescence providing knowledge and comprehension regarding the significance of protecting renal health. To educate adolescents about the prevention of chronic kidney failure. The educational activity took place in Temajuk Village, Sambas Regency, with the participation of a group of adolescents. A pre-test was administered before to the educational session, which was succeeded by a presentation on the prevention of chronic kidney disease utilising Powerpoint media. The session ended with the distribution of a post-test to the participants. Prior to the educational intervention, a majority of respondents exhibited low knowledge (43.3%), however subsequent to the intervention, a majority demonstrated good knowledge (83.3%). The adolescent group exhibited an enhancement in knowledge following education on the prevention of chronic renal failure. Keywords: Chronic Kidney Failure, Non-Communicable Diseases
Edukasi tentang Vaksin Booster pada Lansia di Wilayah Pesisir Alfikrie, Fauzan; Hidayat, Uti Rusdian; Akbar, Ali; Arisandi, Defa; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Amaludin, Mimi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13788

Abstract

ABSTRAK Penerimaan vaksin covid-19 masih menjadi tantangan bagi pemerintah. Banyak masyarakat yang tidak ingin divaksin dengan berbagai alasan seperti tidak ingin divaksin karena vaksin menyebabkan efek samping yang mematikan, vaksin tidak halal, maupun vaksin menyebabkan terkena covid-19. Survey pendahuluan kami kepada lima orang masyarakat menunjukkan bahwa secara keseluruhan belum melakukan vaksinasi covid-19 dengan alasan tidak terlalu penting, masih sehat, vaksin dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Persepsi ini dapat muncul karena masyarakat kurang memahami tentang tujuan dari pemberian vaksin, kurangnya informasi dan beredarnya informasi yang kurang tepat turut menyebabkan pemahaman masyarakat tentang vaksin keliru. Untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang vaksinasi booster di wilayah pesisir. Metode pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab selama 45 menit yang berkaitan dengan masalah serta hambatan tentang penerimaan vaksinasi booster di wilayah pesisir. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan peserta kegiatan antusias mengikuti dan aktif. Hasil evaluasi akhir diperoleh sebagian besar peserta memahami tentang vaksinasi booster dengan tingkat pengetahuan cukup 60%. Edukasi kesehatan, diskusi serta tanya jawab meningkatkan pengetahuan masyarakat tetang vaksinasi booster pada lansia diwilayah pesisir. Pengetahuan menjadi dasar pengambilan keputusan dari lansia untuk memilih berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan vaksianasi. Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, Vaksin Booster  ABSTRACT Acceptance of the covid-19 vaccine is still a challenge for the government. Many people do not want to be vaccinated for various reasons such as not wanting to be vaccinated because vaccines cause deadly side effects, vaccines are not halal, or vaccines cause COVID-19. Our preliminary survey of five people in the community showed that overall they had not carried out the Covid-19 vaccination for reasons that were not too important, they were still healthy, vaccines could cause unwanted side effects. This perception can arise because people do not understand the purpose of giving vaccines, lack of information and the circulation of inaccurate information also causes people's understanding of vaccines to be wrong. To increase the knowledge of the elderly about booster vaccinations in coastal areas. The method for this community service activity is lecture, discussion and question and answer for 45 minutes relating to problems and obstacles regarding receiving booster vaccinations in coastal areas. The results of the evaluation of the implementation of community service activities showed that the activity participants were enthusiastic and active. The final evaluation results showed that most participants understood about booster vaccination with a sufficient level of knowledge of 60%. Health education, discussions and questions and answers increase public knowledge about booster vaccinations for the elderly in coastal areas. Knowledge is the basis for decision making for the elderly to choose to participate or not participate in the implementation of vaccination activities Keywords: Health Education, Booster Vaccination
Deteksi Dini Diabetic Foot Ulcer (DFU) dengan Mengenali Suhu Kaki Arisandi, Defa; Amaludin, Mimi; Alfikrie, Fauzan; Hidayat, Uti Rusdian; Akbar, Ali; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Safitri, Dewin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.14698

Abstract

ABSTRAK Diabetic Foot Ulcer (DFU) menjadi salah satu komplikasi negatif dari penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang prevalensinya terus meningkat. DFU terjadi karena adanya gangguan persarafan, gangguan sirkulasi, dan infeksi pada tungkai bawah yang berakibat munculnya suatu kelainan. Lebih parahnya, sekitar 85% dari penyandang DM yang berisiko mengalami DFU harus dilakukan tindakan amputasi. Sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan dilakukanlah deteksi dini DFU dengan mengenali suhu kaki. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi secara dini suhu kaki sebagai upaya pencegahan Diabetic Foot Ulcer (DFU) penyandang DM dengan pemeriksaan kaki yang mudah dipahami dan diaplikasikan secara mandiri. Metode yang dilakukan pada kegiatan PKM ini adalah edukasi dan demonstrasi yang kemudian dilakukan pre dan post tes. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan terhadap deteksi dini DFU dengan mengenali suhu kaki. Pemberian edukasi dan demonstrasi deteksi dini DFU dengan mengenali suhu kaki dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan DFU Kata Kunci: Diabetic Foot Ulcer, Diabetes Mellitus, Suhu Kaki  ABSTRACT Diabetic Foot Ulcer (DFU) is one of the negative complications of Diabetes Mellitus (DM), whose prevalence continues to increase. DFU occurs due to nerve disorders, circulation disorders, and infections in the lower limbs which result in the appearance of an abnormality. What's worse, around 85% of people with DM who are at risk of experiencing DFU have to undergo amputation. As a form of prevention effort, early detection of DFU is carried out by identifying foot temperature. This activity aims to detect early foot temperature as an effort to prevent Diabetic Foot Ulcer (DFU) for people with DM with a foot examination that is easy to understand and can be applied independently. the method used in this PKM activity is education and demonstration which is then carried out pre and post-tests. As a result of community service, it was found that there was an increase in knowledge regarding early detection of DFU by recognizing foot temperature. Providing education and demonstration of early detection of DFU by recognizing foot temperature can increase public knowledge and can be an effort to prevent DFU. Keywords: Foot Temperature, Diabetic Foot Ulcer, Diabetes Mellitus
Kewaspadaan Dini Masyarakat melalui Pemanfaatan Support System Penanggulangan Gagal Ginjal Kronis Akbar, Ali; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Amaludin, Mimi; Safitri, Dewin; Arisandi, Defa; Hidayat, Uti Rusdian; Alfikrie, Fauzan; Hatmalyakin, Debby
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14813

Abstract

ABSTRAK Gagal ginjal kronik salah satu dari penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya terus mengalami peningkatan. Untuk itu diperlukannya upaya kewaspadaan dini terhadap penyakit GKK salah satunya dengan pemanfaatan support system. Berbagai macam support system yang dapat dimanfaatkan adalah fasilitas kesehatan terdekat serta dukungan dari keluarga. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kewaspadaan dini masyarakat melalui pemanfaatan support system penanggulangan GGK. Metode: metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah pemberian edukasi. Hasil: sebelum diberikan edukasi pengetahuan tentang kewaspadaan dini melalui pemanfaatan support system penanggulangan GGK sebagian besar peserta memiliki pengetahuan dengan kategori rendah yaitu 46,67%, ketegori sedang 40% dan kategori tinggi 13,33%. Kemudian setelah diberikan edukasi diperoleh pengetahuan masyarakat pada kategori tinggi 73,3%. Kesimpulan: Pemberian edukasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kewaspadaan dini melalui pemanfaatan support system penanggulangan GGK. Kata Kunci: GGK, Kewaspadaan Dini, Support System ABSTRACT Chronic kidney failure is a non-communicable disease whose number of sufferers continues to increase. For this reason, early awareness efforts for GKK disease are needed, one of which is the use of a support system. Various types of support systems that can be utilized are the nearest health facilities and support from family. Purpose: This activity aims to increase knowledge about early community awareness through the use of a CKD prevention support system. Method: The method used in this PKM activity is providing education. Results: before being given knowledge education about early awareness through the use of a CKD management support system, most participants had knowledge in the low category, namely 46.67%, 40% in the medium category and 13.33% in the high category. Then, after being given education, public knowledge was found to be in the high category at 73.3%. Conclusion: The education provided can increase public knowledge about early awareness through the use of a support system for dealing with CKD. Keywords: Ckd, Early Awareness, Support System
Edukasi Wisata Aman, Sehat dan Lestari di Desa Temajuk Kabupaten Sambas Hidayat, Uti Rusdian; Hatmalyakin, Debby; Alfikrie, Fauzan; Akbar, Ali; Arisandi, Defa; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Amaludin, Mimi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14194

Abstract

ABSTRAK Dalam proses pengembangan kawasan pariwisata, pengembang tidak hanya dituntut untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, namun sumberdaya manusianya harus didukung dengan pengetahuan pengelolaan objek wisata khususnya penanganan awal pada kasus kegawatdaruratan. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan metode edukasi langsung tentang pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan menggunakan media video baik untuk mnemonic SELAMAT maupun manfaat pelestarian mangrove bagi kesehatan. Hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan data terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah edukasi tentang pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih siap untuk menyambut dinamika desa wisata yang ramai pengunjung dengan segala resiko kegawatdaruratan yang mungkin bisa terjadi. Kata Kunci: Pertolongan Pertama, Kegawatdaruratan, Mnemonic SELAMAT  ABSTRACT In the process of developing tourism areas, developers are not only required to prepare tourism facilities, but their human resources must be supported by knowledge of tourism object management, especially initial handling in emergency cases. The implementation of community service has been carried out with direct education methods about first aid in emergency cases using video media both for SELAMAT mnemonics and the benefits of mangrove conservation for health. The results of the implementation of activities obtained data on the increase in community knowledge after education about first aid in emergency cases. This increase in knowledge is expected to make the community more prepared to welcome the dynamics of a crowded tourist village with all the risks of emergencies that might occur. Keywords: Basic Life Support, Emergencies, SELAMAT Mnemonic
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Amaludin, Mimi; Safitri, Dewin; Arisandi, Defa; Hidayat, Uti Rusdian; Akbar, Ali; Alfikrie, Fauzan; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Nurannisa, Nurannisa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.14769

Abstract

ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam dua dekade terakhir menjadi beban dalam pembiayaan karena tingginya biaya pengobatan (penyakit katastropik) seperti penyakit jantung, kanker, dan gagal ginjal. Dalam hal ini tenaga kesehatan termasuk perawat memiliki peran penting terutama upaya promotive dan preventif agar dapat menekan angka kejadian sekaligus menurunkan beban biaya pengobatan. Sebagai upaya promotive maka dilakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penyakit tidak menular serta memberdayakan masyarakat dengan keterampilan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit tidak menular. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya menurunkan peningkatan penyakit tidak menular serta ikut memberdayakan masyarakat agar terbentuk individu dan masyarakat yang mandiri. Metode yang dilakukan pada kegiatan PKM ini adalah Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi, demonstrasi dan simulasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan. setelah diberikan edukasi pengetahuan masyarakat sebagian besar menjadi tinggi (73,33%). setelah dilakukan demonstarsi dan simulasi keterampilan masyarakat sebagian besar menjadi tinggi (70%). Pemberian edukasi dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan PTM. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Penyakit Tidak Menular  ABSTRACT Introduction: Non-Communicable Diseases (NCDs) in the last two decades have become a financial burden due to the high costs of treatment (catastrophic diseases) such as heart disease, cancer and kidney failure. In this case, health workers, including nurses, have an important role, especially promotive and preventive efforts, in order to reduce the number of incidents while reducing the burden of medical costs. As a promotive effort, education is carried out to increase public knowledge of non-communicable diseases and empower the public with the skills to carry out health checks as an effort to early detect and prevent non-communicable diseases. Objective: The aim of this activity is to increase community participation in efforts to reduce the increase in non-communicable diseases and help empower the community to form independent individuals and communities. Method: the method used in this PKM activity is method that will be used in this activity is education, exposure and simulation. Results: The results of community service show that there is an increase in knowledge and skills. after being given education, the majority of people's knowledge became high (73.33%). after demonstrations and simulations, most people's skills became high (70%). Conclusion: providing education and education can increase knowledge and skills and can be one of the efforts to prevent Non-Communicable Diseases.  Keywords: Chronic Kidney Failure, Non-Communicable Diseases