Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung dalam ASI. Bayi memerlukan perawatan yang optimal sejak dini, termasuk pemberian nutrisi yang ideal. Cakupan ASI eksklusif ini masih di bawah target nasional yaitu 80%. Menurut survei yang dilakukan di Indonesia, 38% ibu berhenti menyusui karena kurangnya produksi ASI. Faktor psikologi merupakan hal yang perlu diperhatikan. Breastfeeding Self Efficacy (BSE) yakni keyakinan seorang ibu pada kemampuannya untuk menyusui atau memberikan ASI pada bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh Breastfeeding Self Efficacy (BSE) terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu nifas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian analitik dan desain cross sectional (potong lintang). Penelitian dilakukan di PMB Teta Irayanti, AMd.Keb bulan September 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas postpartum normal dengan jumlah sampel 31 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan consecitive sampling. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner BSES-SF (Breastfeeding Self Efficacy Scale Short Form) dan lembar ceklist kelancaran produksi ASI.Analisis data menggunakan uji Spearman Rank didapatkan nilai p-value = 0,019 (<0,05) hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Breastfeeding self efficacy (BSE) dengan kelancaran produksi ASI. Breastfeeding self-efficacy (BSE) atau keyakinan diri ibu saat menyusui akan mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Persepsi positif tentang diri ibu sendiri pada saat menyusui dan keyakinan diri ibu menentukan keberlanjutan pemberian ASI.