Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : NUCLEUS: Jurnal Sains dan Teknologi

Analisis Pengelompokan Gempa Bumi di Indonesia Berdasarkan Ruang-Waktu-Kekuatan Kedalaman Anggraeni, Wulan
NUCLEUS Vol 4 No 2 (2023): NUCLEUS
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/nuc.v4i2.1480

Abstract

Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi dikarenakan terletak antar pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Pada periode 2009 s. 2021, terjadi 73,674 dengan kekuatan gempa berada dalam interval 1 sampai dengan 7.9 Skala Richter (SR) dan gempa lebih dari 6 SR sebanyak 162 kejadian. Analisa Seismik dalam penelitian ini mengelompokkan jarak Space, Time, Depth dan Magnitude (STDM) pada kejadian gempa ke-i dan ke-j dimana menggunakan kombinasi Metode K-Means dan Indeks Silhouette. Hasil pengelompokkan menunjukkan bahwa karakteristik seismisitas berdasarkan transformasi logaritma jarak STDM, zona 1, zona 2, zona 4, zona 5 memiliki 2 tipe, zona 7 memiliki 4 tipe sedangkan zona 3 dan zona 6 memiliki 6 tipe. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode alternatif dalam pengelompokkan data kegempaan sehingga dapat menggambarkan kondisi seismik suatu wilayah.
Analisis Seismisitas Sumatera Barat menggunakan Space-Time-Depth-Magnitude Mulyono, Adi; Dzahabiyyah, Mufliha; Putri, Ika Apriliana; Anggraeni, Wulan
NUCLEUS Vol 5 No 1 (2024): NUCLEUS
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/nuc.v5i1.1501

Abstract

Sumatera Barat merupakan wilayah rawan gempa karena terletak pada lempeng tektonik India-Australia  dengan lempeng Eurasia, Mentawai Fault System (MFS) dan Sumatera Fault System (SFS) atau sesar Sumatera.  Oleh karena itu, perlu adanya kajian seismik untuk menggambarkan karakteristik kegempaan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh karakteristik gempa Sumatera Barat melalui Space-Time-Depth-Magnitude. Alur penelitian terdiri atas 7 tahap yaitu, penambangan data, preprocessing data, perhitungan nilai b pada persamaan Gutenberg Ritcher, fraktal, jarak haversine, STDM, interpretasi hasil. Data yang dipergunakan adalah data kejadian gempa periode 2009 hingga 2023 bersumber dari Badan Meterologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) dengan membaginya menjadi 3 periode yaitu periode 1 pada 30 September 2009 hingga 24 Oktober 2010, periode 2 pada 25 Oktober 2010 hingga 10 April 2012, periode 3 pada 11 April 2012 hingga 24 April 2023. Hasil yang diperoleh adalah penurunan jarak STDM pada suatu periode mengisyaratkan gempa merusak yang akan terjadi memiliki kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya, sedangkan peningkatan STDM mengisyaratkan gempa merusak yang akan terjadi memiliki kekuatan lebih besar dari gempa merusak sebelumnya. Hasil penelitian diharapkan dapat berkontribusi dalam menggambarkan keadaan seismik Sumatera Barat sehingga dapat mengantisipasi terjadinya korban jiwa.