Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Struktur komunitas makrozoobenthos pada ekosistem mangrove di Perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan Azham S, Risal; Bahtiar, .; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.324 KB)

Abstract

Studi komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan dapat dijadikan salah satu konsep dasar dalam pengelolaan sumberdaya secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Teluk Staring selama 1 bulan. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling pada tiga stasiun. Data penelitian dianalisis menggunakan formula baku yang meliputi keanekaragaman, keseragaman, dominansi, kerapatan mangrove dan kualitas perairan (fisika dan kimia). Hasil analisis menunjukan indeks keanekaragaman berkisar 1,44-1,91, indeks keseragaman berkisar 0,74-0,91 dan indeks dominansi berkisar 0,20-0,29. Hasil pengamatan jenis mangrove yang ditemukan adalah Sonneratia alba, Rhizopora spp. dan Brugueira spp. Hasil pengukuran parameter lingkungan yang meliputi : suhu 28-310C, salinitas 24-28o/oo, pH substrat 5,93-6,97, bahan organik 4,56-5,62 serta tekstur substrat dominan pasir berlumpur. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk  Staring mempunyai keanekaragaman spesies sedang sampai tinggi dan tidak ditemukan adanya spesies yang dominan.Kata Kunci : Komunitas, makrozoobenthos, keanekaragaman, keseragaman, dominansi
Distribusi Ukuran Matang Gonad Ikan Peperek (Leiognathus equulus) di Perairan Teluk Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Arsito, .; Bahtiar, .; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.713 KB)

Abstract

Ikan peperek (Leiognathus equulus) merupakan salah satu sumber daya perikanan yang dimanfaatkan oleh nelayan yang bermukim di dekat Teluk Kendari, keberadaan sumber daya ikan tersebut terus mengalami penurunan jumlah dan ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran matang gonad ikan peperek (Leiognathus equulus). Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Kendari selama 3 bulan yang dimulai dari awal bulan Mei hingga akhir bulan Juli 2014. Sampel ikan diperoleh menggunakan alat tangkap jaring insang. Jaring yang digunakan terdiri dari tiga unit dengan ukuran mata jaring yang berbeda-beda yaitu 1,5, 2,0 dan 2,5 inci. Ikan peperek yang tertagkap selama penelitian berjumlah 540 ekor, terdiri atas 111 ekor ikan jantan dan 429 ikan betina. Tingkat kematangan gonad tertinggi pada ikan peperek jantan tingkat kematangan gonad IV yaitu pada bulan Juli dengan persentase 70,59%, sedangkan untuk ikan peperek betina tingkat kematangan gonad III yaitu pada bulan Juni dengan persentase 46,4%.Kata Kunci : Ukuran panjang, matang gonad, L. equulus, Teluk Kendari.
Studi Kepadatan dan Pola Distribusi Bivalvia di Kawasan Mangrove Desa Balimu Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten Buton Samir, .; Nurgayah, Wa; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.183 KB)

Abstract

Desa Balimu merupakan wilayah yang memiliki sumber daya hayati yang cukup baik, baik dari sumber daya jenis ikan maupun non ikan. Sumber daya non ikan yang dimaksud yaitu bivalvia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola distribusi bivalvia yang terdapat pada kawasan hutan mangrove di perairan Desa Balimu. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai bulan Desember 2014 sampai Januari 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple random sampling, dengan menggunakan transek kuadrat yang dilakukan tiga kali pengulangan. Penentuan lokasi stasiun didasarkan pada kondisi fisik mangrove. Hasil pengukuran parameter lingkungan dan organisme yang diperoleh selama penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif. Di temukan lima jenis bivalvia yaitu; Isognomon-isognomun, I. perma, Gafrarium tumidum, G. pectinatum dan Barbatia decusata, dengan nilai tertinggi sebesar 35,14−44,62% pada jenis Isognomon-isognomun dan terendah pada jenis Barbatia decusata sebesar 1,54−3,60%. Kepadatan bivalvia tertinggi setiap bulan selama penelitian diperoleh pada stasiun I yaitu; 20,67−21,67 ind/m² sedangkan terendah diperoleh pada stasiun III yaitu sebesar 1,00−1,50 ind/m². Pola distribusi bivalvia selama penelitian pada stasiun I yaitu pola distribusi acak (Id=1) sedangkan pada stasiun II dan III yaitu mengelompok (id>1). Hasil pengukuran parameter kualitas air diperoleh kisaran yaitu suhu 27‒30ºC, salinitas 29‒35‰, kecepatan arus 1,11‒2,24 m/detik, pH air ,0‒8,0, pH substrat 5,5–6,9 dan bahan organik substrat 10,7176‒13,8727%.Kata kunci : Kerang (bivalvia), Kepadatan, Pola Distribusi
Morfometrik dan Meristik Ikan Sapu-Sapu (Pterygoplichthys sp.) di Perairan Sungai Konaweha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Firawati Firawati; Romy Ketjulan; Ermayanti Ishak
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Keberadaan spesies ikan sapu-sapu diduga mengalami ledakan populasi dari tahun ke tahun, sehingga mengakibatkan ikan tersebut menjadi ancaman tersendiri bagi populasi spesies ikanikan lokal yang ada di perairan tawar. Ikan sapu-sapu bukan ikan asli Indonesia melainkan jenis ikan hasil introduksi dari Brazil. Keberadaan ikan sapu-sapu di perairan tidak terlepas dari aktivitas penggemar budidaya ikan hias yang tanpa sengaja melepas ke perairan tawar. Identifikasi ikan sapu-sapu dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan studi morfometrik dan meristik. Penelitian ini bertujuan mengetahui morfometrik dan meristik ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys sp.) di perairan Sungai Konaweha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, yang dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Mei-Juli 2021. Sampel ikan yang digunakan sebanyak 150 ekor yang terdiri dari 94 jantan dan 56 betina. Morfometrik yang diukur sebanyak 27 karakter dan meristik sebanyak 5 karakter. Berdasarkan hasil analisis morfometrik ikan sapu-sapu jantan dan betina memiliki perbedaan pada salah satu karakter dan hasil perhitungan meristik tidak diperoleh perbedaan jumlah pada setiap karakter. Kata Kunci: Ikan sapu-sapu, Meristik, Morfometrik, Sungai konaweha
Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan Sapu-Sapu (Pterygoplichthys pardalis) di Sungai Konaweeha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Rekza Hidayat; Romy Ketjulan; Ermayanti Ishak; Latifa Fekri
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) merupakan ikan spesies invasif dan banyak ditemukan di sepanjang pinggiran Sungai Konaweeha, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe pertumbuhan serta faktor kondisi ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis). Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan April-Juni 2021. Jumlah sampel yang diperoleh selama penelitian sebanyak 198 individu terdiri dari 105 individu jantan dan 93 individu betina. Hasil analisis secara temporal bobot ikan sapu-sapu jantan memiliki nilai b rata-rata 2.616-2.91 dan betina 2.616-3.087 Analisis spasial ikan jantan menunjukkan rata-rata 2.465-2.975 dan betina 2.857-2.960. Secara temporal pola pertumbuhan ikan jantan allometrik negatif selama waktu penelitian,sedangkan pada ikan betina menunjukkan 2 pola pertumbuhan yaitu allometrik negatif (bulan April dan Mei) sedangkan (bulan Juni) pertumbuhan isometrik. Secara spasial ikan jantan dan betina menunjukkan pola pertumbuhan allometrik negatif. Faktor kondisi ikan sapu-sapu jantan dan betina secara temporal dan spasial dari segi fisik dalam keadaaan baik. Kata Kunci : faktor kondisi, ikan sapu-sapu, panjang bobot, tipe pertumbuhan.
Kelimpahan Relatif Ikan Sapu-Sapu (Pterygoplichthys sp.) di Sungai Konaweha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Aldi Prasetya; Romy Ketjulan; Ermayanti Ishak Ishak
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sungai Konaweha merupakan salah satu perairan yang terpanjang di Sulawesi Tenggara dengan panjang 341 km dan memiliki lebar 32,87 km. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kelimpahan relatif ikan sapu-sapu (Ptrygoplichthys sp.) di perairan Sungai Konaweha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2021 di Sungai Konaweha, Desa Anggoro, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penentuan stasiun menggunakan teknik purposive sampling (penentuan secara sengaja) pada 3 stasiun dengan karakteristik habitat yang berbeda. Sampel ikan sebanyak 198 ekor yang terdiri dari 107 jantan dan 91 ekor betina. Kelimpahan relatif jantan berdasarkan bulan tertinggi pada bulan April 35.5% dan terendah di bulan Juni 29.9%. sedangkan betina tertinggi pada bulan April 53.3% dan terendah pada bulan Juni 21.1%. Kelimpahan relatif jantan dilihat berdasarkan stasiun tertinggi terdapat pada stasiun 1 55.8% dan terendah pada stasiun 3 berkisar 12.5%. sedangkan betina tertinggi terdapat pada stasiun 1 berkisar 44.9% dan terendah pada stasiun 3 berkisar 20.2%. Sehingga kelimpahan relatif ikan sapu-sapu jantan dan betina berdasarkan bulan dan stasiun tergolong sangat melimpah yaitu >20% dengan persentase ikan sapu-sapu jantan lebih tinggi. Kata kunci : Ikan sapu-sapu, Kelimpahan Relatif, Sungai Konaweha.
Variasi Makanan Ikan Sapu-Sapu (Pterygoplichthys sp.) di Perairan Sungai Konaweha Desa Anggoro Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Sintia Sasmita said; Romy Ketjulan; Ermayanti Ishak; Latifa Fekri
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 7, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys sp.) merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk dalam invasive species. Ikan sapu-sapu mendominasi di perairan sungai karena ikan ini mampu hidup pada perairan tercemar serta perairan dengan kandungan oksigen terlarutnya rendah. Penelitian inidilakukan dengan tujuan untuk menganalisis variasi makananikan sapu-sapu di Perairan Sungai Konaweha, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan April-Juni 2021. Lokasi penelitian di Perairan Sungai Konaweha, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan menentukan karakteristik tertentu. Hasil penelitian menunjukkan jenis makanan ikan sapu-sapu didominasi oleh kelas Cyanobachteria dengan jenis Oscillatoria tenuis bernilai 15.22%, indeks bagian terbesar (IBT) berdasarkan waktu didominasi oleh jenis kelamin jantan pada bulan Juli yaitu 52.14%, selanjutnya ikan sapu-sapu berdasarkan ukuran besar memiliki nilai IBT 38.11%. Panjang relatif usus berdasarkan waktu, sampel terbanyak diperoleh bulan Mei berjumlah 60 ekor. Jenis makanan ikan sapu-sapu terdapat 14 jenis makanan yaitu dari kelas Bacillariophyceae, Cyanobacteria, Croococcaceae, dan Euglenophyta. Nilai panjang relatif usus ikan sapu-sapu yaitu lebih besar dari 3 artinya ikan sapu-sapu di perairan termasuk ikan golongan herbivora.Kata kunci: ikan sapu-sapu, Sungai Konaweha, variasi makanan