Kegiatan pengabdian ini berfokus pada implementasi teknologi Internet of Things (IoT) dan Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) guna meningkatkan produktivitas serta efisiensi penggunaan sumber daya air pada sistem pertanian lahan kering di Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah ini menghadapi tantangan serius berupa keterbatasan ketersediaan air dan ketidakpastian iklim yang tinggi. Oleh karena itu, kegiatan ini menawarkan solusi inovatif berupa sistem pemantauan dan otomatisasi irigasi tetes berbasis sensor. Sensor IoT yang digunakan meliputi pengukur kelembapan tanah dan suhu, yang mampu memberikan data secara waktu nyata (real-time) untuk mendukung pengelolaan air secara tepat guna. Hasil awal dari implementasi teknologi ini menunjukkan adanya efisiensi penggunaan air yang signifikan, serta peningkatan hasil panen tanaman tomat. Pada lahan mitra, sistem ini mampu menghemat penggunaan air antara 25% hingga 30%, dengan peningkatan hasil panen dari 260 kilogram menjadi 300 kilogram. Artikel ini menguraikan metodologi implementasi teknologi, hasil yang diperoleh dari proyek, serta implikasi penggunaan IoT dalam mendukung pertanian berkelanjutan, khususnya di wilayah lahan kering kepulauan. Inovasi ini diharapkan menjadi model penerapan teknologi digital dalam bidang pertanian presisi di Indonesia.