Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara welas asih diri dan persepsi dukungan sosial sebagai prediktor ide bunuh diri pada remaja. Masa remaja adalah tahap perkembangan yang krusial yang ditandai dengan transformasi emosional dan sosial yang signifikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik purposive sampling untuk mengumpulkan data dari remaja berusia 15 hingga 18 tahun melalui kuesioner daring. Temuan menunjukkan bahwa baik welas asih diri maupun persepsi dukungan sosial secara signifikan mengurangi kemungkinan munculnya ide bunuh diri. Welas asih diri muncul sebagai faktor pelindung yang kuat, sementara persepsi positif terhadap dukungan sosial memberikan ketahanan emosional tambahan. Penelitian ini menekankan pentingnya menumbuhkan welas asih diri dan meningkatkan jaringan dukungan sosial untuk mengurangi pikiran bunuh diri di kalangan remaja.