Rimpang temu kunci memiliki kandungan minyak atsiri seperti boesenborgin, cardomonin, pinostrobin, 5,7- dimetoksiflavon, 1,8 sineol, dan panduratin. Senyawa flavonoid pada tanaman ini yaitu panduratin memiliki kemampuan yang cukup kuat sebagai antijamur, antibakteri, antikanker, dan antiinflamasi. Formulasi yang akan dibuat sediaan gel sebagai antijamur dengan variasi konsentrasi carbopol 0,7%, 1,2% dan 1,7%. Carbopol dalam formulasi ini digunakan sebagai gelling agent. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan konsentrasi carbopol dalam sediaan gel rimpang temu kunci yang memenuhi persyaratan sifat fisik gel dan mengetahui formula gel ekstrak rimpang temu kunci yang menghasilkan formula terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Terdapat tiga formulasi gel yang akan dibuat dengan variasi gelling agent yaitu : FI (carbopol 0,7%), F2 (carbopol 1,2%), dan FIII (carbopol 1,7%). Dilakukan evaluasi sediaan gel ekstrak rimpang temu kunci yang terdiri dari uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat, daya sebar, dan iritasi. Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel ekstrak rimpang temu kunci menggunakan carbopol dengan konsentrasi 0,7% dan 1,2% menunjukkan sifat fisik yang paling baik dibandingkan dengan carbopol konsentrasi 1,7%. Dari hasil uji organoleptis berbentuk semipadat, berwarna kuning, dan memiliki bau khas temu kunci, sediaan homogen, memiliki nilai pH 5,9 dan 5,6, daya lekat, daya sebar, viskositas dan iritasi yang sesuai pada rentang sediaan gel.