Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi

PENGARUH PENGGUNAAN TESTIMONI PEMBELI TERHADAP TINGKAT BRAND TRUST PADA PEMBELI ONLINE (Survei Terhadap Pembeli Online Shop Shopee pada Mahasiswa di Kecamatan Depok) Ardila Diana Putri; Chatia Hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2019): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i2.15812

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh testimoni pembeli terhadap Brand trust pembeli online shop Shopee. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitiannya adalah Ex-Post Facto. Data yang digunakan merupakan data hasil pengisian kuesioner oleh para responden yang termasuk dalam kategori digital natives yaitu mahasiswa dalam rentang umur 18 sampai 25 tahun. Pengolahan data hasil kuesioner menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta dengan jumlah 30.651 mahasiswa aktif pada tahun 2018. Pengambilan sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Multistage Random Sampling, dan ditentukan sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara testimoni pembeli terhadap brand trust/kepercayaan merek pada pembeli online dimana ????ℎ???????????????????? lebih besar dari ???????????????????????? (0,490 0,195). Hasil dari uji signifikansi menggunakan korelasi Product Moment menunjukkan jika hipotesis diterima sehingga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara testimoni pembeli terhadap brand trust/kepercayaan merek pada pembeli online.Kata kunci : E-commerce, Testimoni, Brand trust, Online shop
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMPROMOSIKAN OBJEK WISATA JOGJA EXOTARIUM Putri Setya Mahanani; Chatia Hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 4 (2019): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i4.16344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran Jogja Exotarium dalam mempromosikan objek wisatanya. Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi pemasaran oleh Agus Hermawan dan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini sesuai dengan langkah-langkah strategi komunikasi pemasaran dalam kajian Agus Hermawan yaitu a) khalayak sasaran objek wisata Jogja Exotarium yaitu wisatawan nusantara dengan segmen pelajar dan keluarga; b) tujuannya meningkatkan jumlah kunjungan dan mengenalkan Jogja Exotarium pada masyarakat; c) pesan berbeda-beda sesuai dengan media yang digunakan; d) saluran personal berupa presentasi kepada calon konsumen, menyebarkan brosur, pameran dan mengikuti kegiatan yang diadakan Dinas Pariwisata; e) anggaran promosi ditetapkan dengan metode tujuan dan tugas; f) bauran promosi yang digunakan yaitu periklanan, promosi penjualan, acara, humas publisitas, pemasaran langsung, pemasaran dari mulut ke mulut dan penjualan personal; g) mengukur hasil promosi dilakukan dengan melihat data kunjungan pengunjung dan bertanya langsung pada beberapa pengunjung; h) mengoordinasi proses komunikasi yang terintegrasi, dilakukan oleh bagian pemasaran.  Kata kunci: strategi, bauran, komunikasi pemasaran, IMC, objek wisata Jogja Exotarium
CITRA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DALAM KORAN LOKAL (Analisis Wacana Kritis pada Kedaulatan Rakyat dan Tribun Jogja Periode Januari – Desember 2017) Desy Nurjanah; Chatia Hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 4 (2020): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i4.16956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: analisis wacana Pemerintah Kabupaten Sleman dalam pandangan koran lokal khususnya SKH Kedaulatan Rakyat dan Tribun Jogja sebagai hasil dari kegiatan media relations Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana model Teun A. Van Dijk dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini berupa studi dokumen. Objek penelitian adalah citra Pemkab Sleman dilihat dari wacana koran Kedaulatan Rakyat dan Tribun Jogja yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra Pemkab Sleman dari hasil analisis teks pada koran Kedaulatan Rakyat dan Tribun Jogja dalam kurun waktu satu tahun cenderung positif. Citra yang terbangun melalui wacana pemberitaan-pemberitaan pada kedua koran tersebut merupakan jenis citra perusahaan yang meliputi: (1) layanan pemerintahan yang berkaitan dengan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat; (2) kesejahteraan rakyat yang merujuk pada bidang pendidikan, kesiapsiagaan Pemkab Sleman terhadap penanggulangan bencana, dan peningkatan fasilitas kesehatan; (3) ekonomi yang berfokus pada koperasi, usaha mikro kecil dan menengah, pertanian, dan pariwisata; dan (4) pembangunan yang merujuk pada layanan pemerintah dalam memperbaiki dan membangun infrastruktur serta fasilitas umum di wilayah Kabupaten Sleman This research aim to determine the image of the Government of Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta in point of view from local newspaper especially Kedaulatan Rakyat and Tribun Jogja as a result from media relations activities in Sleman Regency Government. This research is using qualitative research method of critical discourse analysis of the Teun A. van Dijk model. Research data collection in the form of document studies. The research objects were the images of Sleman Regency Government from the text analysis of Kedaulatan Rakyat and Tribun Jogja newspaper that selected by purposive sampling. The results of this study indicate that the image of Sleman Regency Government from the text analysis results in Kedaulatan Rakyat newspaper and Jogja Tribun within one year tends to be positive. The image that was developed through the discourse in the two newspapers was a type of corporate image which included: (1) government services relating to peace, public order and public protection; (2) people's welfare which refers to the education sector, Sleman Regency Government's preparedness for disaster management, and improvement of health facilities; (3) an economy that focuses on cooperatives, micro, small and medium enterprises, agriculture, and tourism; and (4) development which refers to government services in public facilities, repairing and building infrastructure in the Sleman Regency area. . 
KESENJANGAN SOSIAL DALAM IKLAN MEIKARTA VERSI “AKU INGIN PINDAH KE MEIKARTA” (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Fakhri Uzair; Chatia Hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 1 (2018): Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v1i1.12618

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan 1) makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam iklan Mekarta versi “Aku Ingin Pindah ke Meikarta” 2) representasi kesenjangan sosial dalam iklan Mekarta versi “Aku Ingin Pindah ke Meikarta”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis semiotika model Roland Barthes. Subyek penelitian ini adalah iklan Meikarta versi “Aku ingin pindah ke Meikarta” yang ditayangkan di televisi pada tahun 2017. Objek penelitian ini adalah 1) makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam iklan 2) simbol- simbol yang merepresentasikan kesenjangan sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan studi pustaka. Validitas data yang diperoleh diuji dengan validitas teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) iklan Meikarta bukan hanya menawarkan produknya tapi mengandung makna representasi realitas sosial pada setiap scene- nya. Makna denotasi ditampilkan pada gambar, tagline, dan dialognya. Makna konotasi ditampilkan pada kesan dan makna yang terdapat pada iklan. 2) Iklan Meikarta menampilkan realitas masyarakat yang hidup di kota Jakarta dengan gambaran dua kondisi yang berbeda yang saling bertolakbelakang. gambaran dari scene yang ditampilkan tersebut menunjukan adanya ketidakmerataan dalam sektor pembagunan tempat tinggal masyarakat. Kata Kunci: Semiotika Roland Barthes, Analisis Iklan, Kesenjangan Sosial, Lippo Group, Meikarta
STRATEGI KOMUNIKASI TEPAS TANDHA YEKTI DALAM MENGELOLA CITRA POSITIF KRATON YOGYAKARTA MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Alvita Dewi Putri; Chatia Hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2019): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i2.15814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) strategi komunikasi Tepas Tandha Yekti dalam mengelola citra positif Kraton Yogyakarta melalui media sosial Instagram dengan model komunikasi Lasswell; 2) Hambatan dan tantangan strategi komunikasi yang dilakukan Tepas Tandha Yekti dalam mengelola citra positif Kraton Yogyakarta melalui media sosial Instagram. Penelitian yang dilaksanakan di Kraton Yogyakarta ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, informan ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber. Analisis data melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan; 1) Strategi komunikasi Tepas Tandha Yekti mengelola citra positif kraton Yogyakarta melalui media sosial Instagram meliputi seluruh elemen yang ada dalam komunikasi, a) Komunikator yaitu Penghageng/ pemimpin Tepas Tandha Yekti Project Manager; b) Pesan yang disampaikan informatif, edukatif persuasif melalui pengelolaan konten digital; c) Media sosial yang digunakan adalah Instagram; d) Komunikan yaitu masyarakat diaspora; masyarakat menganggap negatif dan generasi muda yang mulai acuh terhadap kebudayaan Jawa dan adat istiadat kraton Yogyakarta; e) Umpan balik atau feedback yang diterima adalah feedback positif dan negatif; dan 2) Dua  hambatan implementasi strategi komunikasi yaitu hambatan proses produksi konten dan hambatan semantik; Tantangan yang dihadapi adalah permintaan topik bahasan di Instagram dari followers yang memerlukan pengkajian ulang serta riset yang lebih mendalam.Kata kunci: Strategi Komunikasi, Tepas Tandha Yekti, Citra Positif Kraton, Media Sosial Instagram 
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN GUSHCLOUD INDONESIA DALAM MEMASARKAN PRODUK ES KRIM GLICO WINGS Angelia Esa Kalingga; Chatia Hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 5 (2019): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i5.16372

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran Gushcloud Indonesia dalam memasarkan produk es krim Glico Wings. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu Business Development Executive dan Business Development Manager Gushcloud Indonesia untuk campaign es krim Glico Wings. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Analisis data dimulai dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran Gushcloud Indonesia dalam memasarkan produk es krim Glico Wings meliputi enam elemen bauran pemasaran, yaitu: (1) Ada limabelas jenis produk es krim Glico Wings yang dipromosikan oleh Guhscloud Indonesia. (2) Harga es krim Glico Wings dimulai dari Rp 1.000,00 sampai dengan Rp 12.000,00. (3) Es krim Glico Wings didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia yang meliputi Pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan serta tempat-tempat seperti Supermarket bahkan warung-warung kecil. (4) Promosi yang dilakukan oleh Gushcloud Indonesia memanfaatkan media sosial Blog, Instagram, dan Youtube milik digital influencer, promo potongan harga dan kompetisi berhadiah. (5) Ada empat digital influencer utama dalam campaign es krim Glico Wings yaitu Salshabilla, Arief Muhammad – Tiara Pangestika, Chandra Liow dan Anak Jajan. (6) Bukti Fisik, An attention-creating medium, perusahaan es krim Glico Wings melakukan diferensiasi pada bentuk produknya. As a message-creating medium, es krim Glico Wings membranding dirinya sebagai es krim nomor satu dari Jepang.Kata kunci: komunikasi, pemasaran, Gushcloud Indonesia 
ANALISIS KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS YOGYAKARTA MENGAJAR DALAM MEMBANGUN KOHESIVITAS ANALYSIS OF GROUP COMMUNICATION IN YOGYAKARTA MENGAJAR COMMUNITY IN BUILDING COHESIVENESS nabila ayu maharani; chatia hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 3 (2020): Lektur:Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i3.16931

Abstract

ANALISIS KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS YOGYAKARTA MENGAJAR DALAM MEMBANGUN KOHESIVITAS ANALYSIS OF GROUP COMMUNICATION IN YOGYAKARTA MENGAJAR COMMUNITY IN BUILDING COHESIVENESS Oleh: Nabila Ayu Maharani, 16419144026, Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakartanabila.ayu2016@student.uny.ac.id AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui proses komunikasi kelompok yang ada pada komunitas Yogyakarta Mengajar, dan 2) mengetahui hambatan proses komunikasi kelompok pada komunitas Yogyakarta Mengajar dalam membangun kohesivitas kelompok. Penelitian yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive, yang diantaranya: ketua komunitas Yogyakarta Mengajar periode 2018 – 2019, ketua komunitas Yogyakarta Mengajar 2019 – 2020, pengurus komunitas Yogyakarta Mengajar 2019 – 2020, dan dua relawan anggota komunitas Yogyakarta Mengajar 2018 – 2019. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara dan studi dokumentasi. Data penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan model interaktif milik Miles dan Huberman. Sedangkan untuk teknik keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan: 1) komunikasi kelompok yang dilakukan relawan anggota komunitas Yogyakarta Mengajar berhasil membangun kohesivitas meski belum maksimal. Kohesivitas kelompok yang terbangun di setiap wilayah dampingan komunitas Yogyakarta Mengajar lebih besar dibandingkan dengan kohesivitas komunitas Yogyakarta Mengajar secara umum karena ukuran kelompok yang lebih kecil dan interaksi antar relawan yang lebih sering terjadi. 2) terdapat gangguan semantik, yaitu perbedaan penggunaan bahasa dan logat yang menjadi hambatan implementasi komunikasi kelompok antar relawan anggota. Hambatan ini juga terjadi ketika melakukan komunikasi dengan warga di sekitar wilayah dampingan komunitas Yogyakarta Mengajar.Kata Kunci: Komunikasi Kelompok, Kohesivitas Kelompok, Komunitas Sosial Yogyakarta. AbstractThe purpose of this study are to 1) to know the existing group communication procesess among Yogyakarta Mengajar community, and 2) find out the obstacles of group communication procesess within  Yogyakarta Mengajar community in building a group cohesiveness. This research, which was conducted in the city of Yogyakarta, used descriptive research with a qualitative approach. Informants in this study were selected using purposive techniques, which included: the head of the Yogyakarta Mengajar community from 2018 - 2019, the head of the Yogyakarta Mengajar community 2019 - 2020, the organizer of the Yogyakarta Mengajar community 2019 - 2020, and two volunteer members of the Yogyakarta Mengajar community 2018 - 2019. The data collection method in this research are interview and documentation study. Subsequent research data were analyzed using Miles and Huberman's interactive model. As for the data validity technique, this study uses source triangulation. The results showed: 1) group communication conducted by volunteers from the members of the Yogyakarta Mengajar community succeeded in building cohesiveness although it was not yet maximized. The group cohesiveness that is built in each area that is assisted by the Yogyakarta Mengajar community is greater than the cohesiveness of the Yogyakarta Teaching community in general because of the smaller group size and the more frequent interactions between volunteers. 2) there is a semantic disturbance, which is the difference of language and accent used that become obstacles of implementing group communication among volunteers. This obstacle also occurs when communicating with local people of the that is assisted by Yogyakarta Mengajar community.Keywords: Group Communication, Group Cohesiveness, Yogyakarta Social Community. 
ANALISIS SWOT STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL PEGAWAI PADA KANTOR CABANG BPJS KETENAGAKERJAAN KOTA YOGYAKARTA Dennis Inggil Graita; Chatia Hastasari
Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 1 (2018): Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Departemen Ilmu Komunikasi UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v1i1.12623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana  komunikasi internal pegawai Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaann Kota Yogyakarta dan bagaimana hasil analisis SWOT dari strategi komunikasi internal pada Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Yogyakarta. Saat ini komunikasi internal pada sebuah organisasi merupakan sumber kekuatan keberhasilan sebuah organisasi. Komunikasi internal dapat membantu pegawainya dalam melakukan tugas, pekerjaannya agar lebih baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan sumber data primer terdiri dari 4 orang yaitu Kepala Bidang Umum dan SDM , Kepala Bidang Pelayanan dan 2 staff Bidang Umum dan SDM. Selanjutnya sumber data sekunder yang berjumlah 3 orang terdiri dari pelanggan Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan yang beralamat di JL. Urip  Sumoharjo No. 106 Yogyakarta 55222. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Komunikasi internal yang diterapkan oleh para pegawai Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Yogyakarta lebih dominan mengikuti pola peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh kantor pusat. Namun demikian keterbatasan dalam wewenang pengambilan keputusan, tidak menjadi penghambat bagi mereka dalam mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide kreatif. 2) Hasil analisis SWOT pada strategi komunikasi internal pegawai Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Yogyakarta terdiri dari : a) Kreativitas yang selalu dikembangkan menjadi sebuah motivasi bagi pegawai dalam  melakukan pekerjaannya. b) Dukungan dari pihak lain dalam pengembangan ide menjadikan kerja giat yang dilaksanakan oleh pegawai KC BPJS Ketenagakerjaan terus meningkat. c) Peningkatan kualitas pelayanan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap BPJS terutama KC BPJS Kota Yogyakarta terus meningkat. d) Menjalin kerja sama dengan pihak perguruan tinggi dan Sekolah Menengah kejuruan untuk Program Kerja Lapangan (PKL) di KC BPJS Ketenagakerjaan Kota Yogyakarta. e) Mendidik siswa siswi yang melakukan program PKL dengan baik, sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan.Kata Kunci :    Analisis SWOT, Komunikasi Internal, Strategi Komunikasi Internal, dan  BPJS Ketenagakerjaan Kota Yogyakarta
REPRESENTASI KETIDAKADILAN GENDER TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM MARLINA SI PEMBUNUH DALAM EMPAT BABAK (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Putri Pratiwi Adiningsih; Chatia Hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 5 (2019): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i5.16366

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) representasi ketidakadilan gender terhadap perempuan pada film ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’ melalui pendekatan semiotika Roland Barthes; 2) pesan yang disampaikan melalui audiovisual kepada audiens film ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode semiotika Roland Barthes. Objek penelitian ini adalah film festival berjudul ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’ yang ditayangkan secara regular di bioskop Indonesia pada tahun 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi pustaka terhadap konten yang terkandung pada film ‘Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak’ berdasarkan landasan teori yang ada. Validitas data yang diperoleh diuji menggunakan validitas teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ketidakadilan gender terhadap perempuan direpresentasikan melalui empat bentuk, a) marginalisasi, digambarkan melalui pengabaian hak-hak perempuan yang dilakukan oleh masyarakat dan lembaga negara b) subordinasi, digambarkan melalui penomorduaan perempuan setelah laki-laki yang berakibat pemosisian perempuan pada ranah domestik, sedangkan laki-laki pada ranah publik c) stereotip, digambarkan melalui pengungkapan stigma perempuan berstatus janda dan perempuan memiliki sifat lemah dan d) kekerasan, digambarkan melalui tiga bentuk kekerasan yaitu verbal, seksual, dan fisik; 2) terdapat dua pesan yang disampaikan melalui tanda audiovisual: a¬) sistem patriarki terpelihara dalam kebudayaan, hal ini dikarenakan budaya memiliki unsur normatif yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia b) perempuan yang hidup di lingkungan patriarki harus bisa melindungi dirinya.Kata Kunci: Semiotika model Roland Barthes, representasi, ketidakadilan gender terhadap perempuan, dan film. ABSTRACTThis study aims to describe: 1) the representation of gender injustice against women in the film ‘Marlina The Murderer in Four Acts’ through Roland Barthes's semiotic approach; 2) messages delivered through audiovisuals to the audience of the film ‘Marlina The Murderer in Four Acts’. This research is a qualitative research using the Roland Barthes semiotics method. The object of this study is a festival film entitled ‘Marlina The Murderer in Four Acts’ which is aired regularly in Indonesian cinemas in 2018. Data collection techniques used are observation and literature study of the content contained in the film ‘Marlina The Murderer in Four Acts’ based on the existing theoretical basis. The validity of the data obtained was tested by using technical validation. The results showed that: 1) gender injustice against women is represented through four forms, a) marginalization, depicted through the neglect of women's rights by the citizen and state institution b) subordination, depicted through the subordination of women after men which results in the positioning of women in the realm of domestic, while men are in the public sphere c) stereotypes, depicted through the disclosure of the stigma of widowed women and the nature of women is being weak, and d) violence, depicted through three forms of violence namely verbal, sexual, and physical; 2) there are two messages conveyed through audiovisual signs: a) patriarchy system is maintained in the culture, this happens because culture has normative elements that regulate various aspects of human life b) women who live in patriarchal environment must be able to protect themselves.Keywords: Roland Barthes’ semiotics model, representation, gender injustice towards women, and film
PENERAPAN PATERNITY LEAVE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELUARGA (Studi pada Pegawai Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul) Irfan Sharif Lukman; Chatia Hastasari
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 5 (2019): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i5.16375

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan paternity leave yang dapat meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal dalam keluarga dan untuk mengetahui manfaat penerapan paternity leave dalam keluarga saat di awal kelahiran bayi. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum (RSU) PKU Muhammadiyah Bantul sebagai salah satu instansi yang menerapkan cuti paternity leave. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif ini menggunakan informan tiga  perawat laki-laki pada Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul yang mendapatkan cuti paternity leave. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan tahap pengumpulan data, reduksi data, display data serta verifikasi dan penegasan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan paternity leave sebagai upaya meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh suami adalah 1) Komunikasi interaksional berupa interaksi sederhana seperti melakukan obrolan ringan seputar kesehatan istri, kondisi bayi dan makanan yang dikonsumsi istri sehingga mendukung pemberian ASI eksklusif untuk bayi, 2) Komunikasi stimulus-respon (S-R) berupa sentuhan ringan pada bayi, menggendong bayi, mengusap dan membelai bayi dan melantunkan ayat suci Al-Qur’an yang dapat memberikan rasa nyaman pada bayi, 3) Komunikasi ABX berupa pengertian dan toleransi satu sama lain, dengan memberi nasehat, menanyakan sesuatu hal sebelum dilakukan dan menjadi pendengar yang baik. Selain hal tersebut, terdapat manfaat diterapkannya paternity leave, 1) Paternal engagement, dimana ayah berinteraksi dan memiliki kontak langsung dengan bayi. Kontak langsung yang diberikan berupa sentuhan ringan dan usapan kepada bayi.  Hal ini dapat menjadi cikal kelekatan ayah dengan bayi, 2) Paternal accessibility, ayah dapat memberikan waktu lebih kepada istri dan buah hati tercinta. Akses waktu yang intensif selama dari suami kepada istri pasca persalinan dapat membantu istri dalam pemulihan mental dan fisik, 3) Paternal responsibility, merupakan tanggungjawab dari suami kepada istri dan anaknya. Hal ini dilakukan dengan memberi nasehat mengenai kesehatan istri dan bayi, memberi pilihan lokasi untuk periksa rutin istri dan bayi serta menimbulkan rasa nyaman pada sang istri. Kata Kunci: Paternity Leave, Komunikasi Interaksional, Komunikasi Stimulus-Respons, Komunikasi ABX.