Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PETANI JAMBU METE DESA MATARAPE KECAMATAN MENUI KEPULAUAN KABUPATEN MOROWALI Ardin, Ardin; Taena, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v5i1.14086

Abstract

ABSTRACT: The objectives of this study are: 1) To describe the social life of the cashew farmer community in Matarape Village, Menui Islands District, Morowali Regency; 2) To describe the economic life of the cashew farming community in Matarape Village, Menui Islands District, Morowali Regency. The type of research used in this research is descriptive qualitative research with the following stages: 1) Data collection techniques, namely observation, interviews and documentation; 2) Data analysis techniques, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. 3) Data validity consists of increasing persistence, triangulation and member checks. The results of this study indicate that: 1) The social life of the cashew farming community in Matarape Village, Menui Islands District, Morowali Regency can be seen in terms of: a) Education, the cashew farming community in Matarape Village is more dominated by an average level of education completing junior and elementary school. ; b) Health, diseases that often suffer are back pain, high blood pressure, fever, headaches and toothaches; c) Housing, which consists of: home ownership status, house foundation, house floor, house wall, house roof, house plapon, and house roof frame; d) Security, the cashew farmer community in the Matarape Village, MenuiIslands District is safe in the agricultural sector; 2) The economic life of the cashew farming community in Matarape Village, Menui Islands District, Morowali Regency can be seen in terms of: a) Capital, the cashew farming community already has capital, namely land and tools to cleantheir gardens; b) Expenditures, each cashew farming community is different depending on land area and ability to cultivate gardens; c) Workforce, only a small proportion of cashew farmers use labor because they have large gardens and need 3-7 workers; d) Crop yields every year, cashewfarmers get there is a significant difference between harvests in 2018 and 2019; e) Cashew farmer income, there is a significant difference where in 2018 the income is above an average of IDR 10,000,000 to IDR 67,150,000 with a purchase price of IDR 17,000 per Kg while in 2019 the income has greatly decreased to IDR < 5,000,000 and the highest income is IDR 38,402,000 with a cheap purchase price of IDR 14,000 per kg. 
PENYEBAB MAHASISWA PUTUS KULIAH DI KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH Safitri, Ani; Taena, la
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i1.19159

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor penyebab mahasiswa putus kuliah di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah serta untuk menganalisis upaya pemerintah untuk mengatasi mahasiswa putus kuliah di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Metode dan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling dalam penentuan informan, pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Analisis data dengan mereduksi data, kemudian disajikan yang sebelumnya dilakukan dengan verifikasi dan melakukan kesimpulan sementara, kemudian melakukan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor penyebab mahasiswa putus kuliaha di Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton tengah adalah faktor dari dalam diri anak itu sendiri, faktor ekonomi, kurng percaya diri, pergaulan, dan lingkungan yang kurang mendukung. Dampak mahasiswa putus kuliah yakni, kehilangan tujuan hidup, kurangnya pengetahuan anak, lahir kemalasan, serta terjadinya pernikahan dini. (2) Upaya mengatasi mahasiswa putus kuliah adalah dengan mendirikan perguruan tinggi di daerah ini, agar mahasiswa yang kurang mampu dapat melanjutkan pendidikannya selain itu menyediakan bantuan berupa beasiswa. Kata kunci: Faktor, Putus Kuliah
HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 7 SIOTAPINA KABUPATEN BUTON PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII Artianingsih, Artianingsih; Taena, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v5i2.15455

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Gambaran hasil belajar, Faktor-faktor ya ng menyebabkan rendahnya hasil belajar dan  Upaya guru dalam mengatasi rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 7 Siotapina. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskripstif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdri dari: 1) Pengamatan, 2) Wawancara, dan 3) Dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, 3) Penyajian data, 4) Penarikan kesimpulan. Teknik pengecekan keabsahan data terdiri dari: 1) Kredibilitas data, 2) Triangulasi data, 3) Transferadibility data, dan 4) Dependenbility data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terdapat 10 siswa yang nilainya tidak mencukupi KKM, diantaranya 6 siswa dari kelas VIII A dan 4 siswa kelas VIII B, 2) Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 7 Siotapina, antara lain: a) internal yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. b) faktor eksternal seperti kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua, suasana rumah yang ribut, lingkungan sekolah; hubungan/relasi antara guru dan siswa yang kurang, dan hubungan/relasi antara siswa dengan siswa yang tidak harmonis dan masyarakat (lingkungan); 3) Upaya guru dalam mengatasi rendahnya hasil belajar siswa yaitu: memberikan remedial kepada siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya, memberikan tugas tentang materi yang belum dituntaskan, memberikan motivasi kepada mereka yang belum tuntas hasil belajarnya, menyuruh siswa-siswi agar banyak membaca buku pelajaran, serta mencoba metode mengajar lain selain metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Kata Kunci: Rendahnya Hasil Belajar, Pelajaran IPS, Upaya Mengatasinya
INTERAKSI SOSIAL SUKU BUGIS DENGAN SUKU MORONENE DI DESA MAMBO KECAMATAN POLEANG TIMUR Anti, Astuti; Taena, La
Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO Vol 6, No 4 (2021): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpps.v6i4.23951

Abstract

ABSTRAK: Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan dan menganalisis sejarah kedatangan masyarakat Bugis di Desa Mambo Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana. 2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk-bentuk interaksi sosial Suku Bugis dengan Suku Moronene di Desa Mambo Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana. Metode penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1) teknik pengumpulan data terdiri dari: wawancara dan observasi, 2) teknik analisis data, 3) Pengujian keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) awal kedatangan suku Bugis di Desa Mambo yaitu pada tahun 1970 yang berjumlah tiga orang yaitu H. Abdul Rahim, Muh. Nurung dan Ariking untuk mencari lahan pertanian. Karena di daerah mereka pada saat itu kurang memungkinkan untuk bertani adapun pak Ariking berasal dari Desa Buara dan pak Nurung berasal dari Bone. (2) Bentuk-bentuk interaksi sosial antara masyarakat Moronene dengan masyarakat Bugis di Desa Mambo yakni a) proses asosiatif, yang terdiri dari kerja sama (gotong-royong), akomodasi, asimilasi dan akulturasi; b) proses disosiatif, yang terdiri dari persaingan dan konflik.