Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

PENGARUH ERGONOMI TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN ) PADA PEKERJA DINAS TRANSMIGRASI DAN TENAGA KERJA ACEH BARAT Nurul Hafni Harahap; Susy Sriwahyuni; Jun Musnadi Is; Lili Eky Nursia N
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.14080

Abstract

Ergonomi ialah suatu bagian dari ilmu pengetahuan terstruktur yang memberikan ulasan berupa penjelasan mengenai kemahiran dan dependensi manusia dalam bekerja, sehingga pekerja mampu bekerja secara maksimal dalam tatanan  yang teratur. Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang dapat terjadi salah satunya adalah gangguan pada bagian tulang belakang yang biasa dikenal dengan nyeri punggung bawah, yaitu gangguan Muskuloskeletel Disorders (MSDs) di daerah punggung bagian bawah yang ditandai oleh nyeri pada daerah menjalar maupun lokal. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara sikap kerja, masa kerja, fasilitas kerja, dan jenis kelamin terhadap keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) pada pekerja Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Aceh Barat. Metode penelitian ini adalah kuantitatif, dengan jenis penelitian survey analitik desain cross sectionalsurvey. Populasi yang digunakan merupakan semua pekerja Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Aceh Barat yang berjumlah 52 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 52 responden . Hasil analisis menggunakan uji chi square ditemukan bahwa adanya pengaruh antara faktor sikap kerja (P-value = 0,023), masa kerja (P-value = 0,000), fasilitas kerja (P-value = 0,017) dengan keluhan nyeri punggung bawah  dan tidak adanya pengaruh antara jenis kelamin (P-value= 0,630 ) dengan keluhan nyeri punggung bawah. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan analisis statistik menunjukkan bahwa adanya pengaruh ergonomi dilihat dari faktor sikap kerja, masa kerja, dan fasilitas kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah .Sedangkan tidak ada pengaruh antara jenis kelamin terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja Dinas Trasmigrasi dan Tenaga Kerja Aceh Barat.
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Kontak TBC Positif Berdasarkan Data Investigasi Kontak Di kota Mataram Siregar, Siti Jahraeni; Fahlevi, Muhammad Iqbal; Lutfi, Fakhrurradhi; Sriwahyuni, Susy; Yulizar, Yulizar; Rafsanjani, T.M.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48071

Abstract

Penyakit infeksi masih menjadi beban kesehatan global, dan tuberkulosis (TBC) merupakan jenis infeksi yang paling mematikan di dunia. Di Indonesia, TBC menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Penyakit ini menular melalui udara, terutama di lingkungan dengan paparan langsung terhadap penderita, seperti dalam rumah tangga. Individu yang sering berinteraksi dengan pasien TBC memiliki risiko tinggi untuk tertular. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kasus tuberkulosis kontak TBC positif di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi ialah masyarakat di Kecamatan Mataram, Kecamatan Sandubaya, dan Kecamatan selaparang yang di Investigasi kontak dan terduga Positif TBC. Sampel penelitian berjumlah 88 Responden ditentukan melalui metode purposive sampling, sementara data diperoleh dengan melakukan wawancara berbasis kuesioner serta data sekunder dari Sistem Informasi TBC Komunitas (SITK). Analisis data dilakukan dengan metode uji chi-square. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan yang signifikan signifikan antara usia (p = 0,344) dengan kejadian TBC. Terdapat hubungan signifikan antara merokok (p = 0,000) dan riwayat kontak serumah (p = 0,006) dengan kejadian TBC. Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor yang terbukti berhubungan secara signifikan dengan kasus tuberkulosis dan riwayat kontak serumah dengan pasien TBC, Oleh karena itu, upaya pencegahan perlu difokuskan pada edukasi terkait bahaya merokok dan pentingnya deteksi dini melalui investigasi kontak yang lebih intensif, guna menekan angka kejadian TBC di Kota Mataram.