Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Biologiei Educația: Jurnal Pendidikan Biologi

UJI EFEKTIFITAS AIR FERMENTASI KULIT BAWANG SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP SERANGGA Susintowati, Susintowati; Muhimmatin, Ifa Muhimmatin; Nugrahani, Jingga Rahma Nugrahani; Salsabila, Nafisah Haudli Salsabila; Suprihatin, Rina Suprihatin
BIO EDUCATIA JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): BIOLOGIEI EDUCAȚIA JOURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/be.v4i2.388

Abstract

Hama pada tanaman budidaya merupakan masalah pelik. Penggunaan bioinsektisidamerupakan cara bijak untuk mengatasi hama tanpa merusak lingkungan. Kulit bawang memilkiprospek menjadi bahan bioinsektisida. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen denganair fermentasi kulit bawang sebagai bioinsektisida. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efekperbedaan konsentrasi air fermentasi kulit bawang sebagai bioinsektisida pada cabuk putih dansemut. Konsentrasi air fermenasi kulit bawang yang digunakan adalah 100%, 75%, dan 50%.Sebagai kontrol digunakan air (0%) dan ekstrak segar bawang sebagai pembanding. Analisisdata menggunakan Anova single factor. Hasil yang didapatkan adalah bahwa angka kematiantertinggi adalah 97% dan terendah 84,3%. Prosentase angka kematian cabuk putih yangtertinggi adalah penyemprotan air fermentasi dengan konsentrasi 100%, sedangkan yangterendah adalah konsentrasi 50%. Terdapat signifikansi perbedaan angka kematian cabuk putihpada tiap konsentrasi berdasarkan hasil analisis Anova single factor. Semut bukan merupakanserangga target bioinsektisida yang berasal dari air fermentasi kulit bawang, karena angkaprosentase kematian adalah 0% pada semua konsentrasi. Perlu kajian lebih lanjut sehubungandiversitas target bioinsektisida ini.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS APLIKASI POWTOON PADA MATERI JAMUR UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA SMA Wulandari, Rani Wulandari; Muhimmatin, Ifa Muhimmatin; Susintowati, Susintowati
BIO EDUCATIA JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): BIOLOGIEI EDUCAȚIA JOURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/be.v4i2.389

Abstract

Aplikasi Powtoon adalah salah satu aplikasi desain grafis yang sangat populer. Aplikasi ini memiliki layanan pembuatan sebuah presentasi seperti animasi 2 dimensi, video pembelajaran dengan berbagai template sehingga sangat menarik digunakan sebagai media pembelajaran siswa khususnya pelajaran biologi. Mata pelajaran biologi memiliki berbagai sub tema diantaranya sub tema jamur. Jamur merupakan organisme yang bersifat heterotrof yang dapat ditemui di beberapa habitat seperti pada kayu yang sudah lapuk. Hasil wawancara dengan guru biologi kelas X MA Al-Fatah Sragi menunjukkan bahwa minat dan antusias belajar siswa sangat rendah hal ini dibuktikan dari metode pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengetahui hasil uji para ahli terhadap sebuah multimedia pembelajaran agar dapat menambah minat siswa dalam mengikuti pembelajaran biologi. Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang memiliki 6 tahapan yaitu concept (pengonsepan), design (desain), material collecting (pengumpulan bahan), assembly (pembuatan), testing (pengujian), dan distribution (pendistribusian). Teknik pengumpulan data menggunakan 3 instrument pengujian yaitu uji ahli isi, uji ahli media dan uji respon pengguna. Hasil pengujian ahli isi dengan menggunakan indeks validitas aiken v mendapat hasil 0,82 dengan kategori bagus, pengujian ahli media menggunakan indeks validitas aiken v memperoleh hasil 0,97 dengan kategori bagus sekali dan pengujian respon pengguna menggunakan skala likert yang diujikan kepada 22 responden mendapatkan hasil 90% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil perolehan nilai maka dapat disimpulkan bahwa multimedia berbasis aplikasi powtoon layak digunakan serta dapat meningkatkan antusias dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran biologi.
PENGARUH KATEGORI UMUR DAN VARIETAS KELAPA (Cocos nucifera) TERHADAP VOLUME PRODUKSI VCO Handary, Guszendha Hilmi Handary; Nariswari, Asti Syahda Nariswari; Suprihatin, Rina Suprihatin; Susintowati, Susintowati
BIO EDUCATIA JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): BIOLOGIEI EDUCAȚIA JOURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/be.v4i2.390

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni dari buah kelapa (Cocos nucifera L.) yangdalam proses pembuatannya menggunakan proses fermentasi. Belum banyak diketahui potensiproduksi VCO berdasarkan varietas kelapa dan kategori umur buah. Prospek budidaya kelapacukup baik di Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan mengkaji volume produksi VCO berdasarkanperbedaan varietas dan umur buah kelapa. Metode yang digunakan adalah metodeeksperimental yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Data volume VCO dianalisismenggunakan ANOVA-Two Factor Without Replication dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasilyang didapatkan adalah volume VCO paling banyak dihasilkan pada varietas kelapa merahdengan kategori umur ±12 bulan sebanyak 119 ml/butir. Volume VCO yang paling sedikitdihasilkan pada varietas kelapa gading hijau kategori umur ±8 bulan yaitu sebanyak 15,2ml/butir. Berdasarkan uji ANOVA terbukti ada beda nyata volume produksi VCO berdasarvarietas dan kategori umur. Varietas yang paling banyak menghasilkan VCO adalah kelapamerah-cokelat dengan kategori umur ±12 bulan. Produksi VCO sangat tergantung pada varietaskelapa dan juga kategori umur buah kelapa. Semakin tua semakin banyak volume produksiVCO. Varietas kelapa gading baik kuning maupun hijau lebih sedikit memproduksi VCO.Varietas kelapa hijau memiliki produksi VCO hampir sama dengan kelapa merah
PENGARUH EKSTRAK ASYSTASIA GANGETICA TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR ALLIUM CEPA Naufal, Muhammad Ridha Naufal; Susintowati, Susintowati
BIO EDUCATIA JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): BIOLOGIEI EDUCAȚIA JOURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/be.v4i1.239

Abstract

Asystasia gangetica is a herbaceous plant commonly known as "ara sungsang," "rumput israel," and "Chinese violet." This plant is also referred to as an invasive species and is considered a weed. The purpose of this research is to study the effect of Asystasia gangetica extract on the root growth of Allium cepa. The research was conducted using an experimental approach with a completely randomized design (CRD), consisting of 6 treatments and 3 repetitions. The treatments of Asystasia gangetica extract administered included 0, 5, 25, 50, 75, and 100 ml/L. The observation parameter used was the number of growing shallot roots since shallot roots continue to grow each day to replace aging roots. Data analysis was performed using analysis of variance (ANOVA). The research results indicate that the application of Asystasia gangetica extract did not have a significant effect on the growth of Allium cepa roots. This suggests that Asystasia gangetica extract is suitable for promoting root growth at various concentrations. However, the results may vary if higher concentrations of the extract are used, potentially yielding different outcomes. The highest average growth of shallot roots was observed in the 100 ml/L treatment, at 21.6 roots. Based on these results, further research is needed to maximize the potential of Asystasia gangetica plant extract.
UJI EFEKTIFITAS AIR FERMENTASI KULIT BAWANG SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP SERANGGA Susintowati, Susintowati; Muhimmatin, Ifa Muhimmatin; Nugrahani, Jingga Rahma Nugrahani; Salsabila, Nafisah Haudli Salsabila; Suprihatin, Rina Suprihatin
BIO EDUCATIA JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): BIOLOGIEI EDUCAȚIA JOURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/be.v4i2.388

Abstract

Hama pada tanaman budidaya merupakan masalah pelik. Penggunaan bioinsektisidamerupakan cara bijak untuk mengatasi hama tanpa merusak lingkungan. Kulit bawang memilkiprospek menjadi bahan bioinsektisida. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen denganair fermentasi kulit bawang sebagai bioinsektisida. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efekperbedaan konsentrasi air fermentasi kulit bawang sebagai bioinsektisida pada cabuk putih dansemut. Konsentrasi air fermenasi kulit bawang yang digunakan adalah 100%, 75%, dan 50%.Sebagai kontrol digunakan air (0%) dan ekstrak segar bawang sebagai pembanding. Analisisdata menggunakan Anova single factor. Hasil yang didapatkan adalah bahwa angka kematiantertinggi adalah 97% dan terendah 84,3%. Prosentase angka kematian cabuk putih yangtertinggi adalah penyemprotan air fermentasi dengan konsentrasi 100%, sedangkan yangterendah adalah konsentrasi 50%. Terdapat signifikansi perbedaan angka kematian cabuk putihpada tiap konsentrasi berdasarkan hasil analisis Anova single factor. Semut bukan merupakanserangga target bioinsektisida yang berasal dari air fermentasi kulit bawang, karena angkaprosentase kematian adalah 0% pada semua konsentrasi. Perlu kajian lebih lanjut sehubungandiversitas target bioinsektisida ini.
PENGARUH KATEGORI UMUR DAN VARIETAS KELAPA (Cocos nucifera) TERHADAP VOLUME PRODUKSI VCO Handary, Guszendha Hilmi Handary; Nariswari, Asti Syahda Nariswari; Suprihatin, Rina Suprihatin; Susintowati, Susintowati
BIO EDUCATIA JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): BIOLOGIEI EDUCAȚIA JOURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/be.v4i2.390

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni dari buah kelapa (Cocos nucifera L.) yangdalam proses pembuatannya menggunakan proses fermentasi. Belum banyak diketahui potensiproduksi VCO berdasarkan varietas kelapa dan kategori umur buah. Prospek budidaya kelapacukup baik di Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan mengkaji volume produksi VCO berdasarkanperbedaan varietas dan umur buah kelapa. Metode yang digunakan adalah metodeeksperimental yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Data volume VCO dianalisismenggunakan ANOVA-Two Factor Without Replication dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasilyang didapatkan adalah volume VCO paling banyak dihasilkan pada varietas kelapa merahdengan kategori umur ±12 bulan sebanyak 119 ml/butir. Volume VCO yang paling sedikitdihasilkan pada varietas kelapa gading hijau kategori umur ±8 bulan yaitu sebanyak 15,2ml/butir. Berdasarkan uji ANOVA terbukti ada beda nyata volume produksi VCO berdasarvarietas dan kategori umur. Varietas yang paling banyak menghasilkan VCO adalah kelapamerah-cokelat dengan kategori umur ±12 bulan. Produksi VCO sangat tergantung pada varietaskelapa dan juga kategori umur buah kelapa. Semakin tua semakin banyak volume produksiVCO. Varietas kelapa gading baik kuning maupun hijau lebih sedikit memproduksi VCO.Varietas kelapa hijau memiliki produksi VCO hampir sama dengan kelapa merah
Mengulas Dampak Polusi Suara Akibat Sound Horeg terhadap Kualitas Lingkungan Masyarakat Apriliyanti, Silvia Apriliyanti; Putri, Reza Intan Prasetia; Hermawati, Darissa’adah Hermawati; Azizi, Rizky Daffa Azizi; Susintowati, Susintowati
BIO EDUCATIA JOURNAL Vol 5 No 2 (2025): BIOLOGIEI EDUCAȚIA JOURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/be.v5i2.732

Abstract

Fenomena sound horeg merupakan bagian dari tradisi hiburan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Penggunaan sound system berkapasitas besar dengan intensitas suara sangat tinggi ini bertujuan memeriahkan berbagai acara, mulai dari perayaan keagamaan hingga pawai dan karnaval. Namun, penggunaan sound horeg secara berlebihan menimbulkan polusi suara yang  negatif terhadap kualitas lingkungan, kesehatan masyarakat, dan keharmonisan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik penggunaan sound horeg, menganalisis dampak kebisingannya terhadap kesehatan fisik, mental, dan lingkungan, serta mengkaji dinamika sosial dan potensi konflik yang timbul di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa paparan kebisingan sound horeg dapat mencapai 120–135 desibel, melebihi ambang batas aman WHO, sehingga berisiko menyebabkan gangguan pendengaran, stres,insomnia, hipertensi, serta gangguan ekosistem dan kerusakan fisik bangunan. Selain itu, fenomena ini juga memicu keresahan, kemacetan, dan konflik antar warga. Oleh karena itu, pengelolaan sound horeg memerlukan regulasi tegas, penetapan zona khusus, penerapan teknologi peredam kebisingan, serta peningkatan edukasi masyarakat agar manfaat budaya tetap terjaga tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan.
Analisis Dampak Polusi Suara Sound Horeg di Sumbersewu Banyuwangi: Tinjauan Ekologi dan Sosial Fikriyah, Wafirotul Fikriyah; Wati, Intan Sidah Wati; Nazila, Icha Aulia Nazila; Arisa, Ahmad Dani Arisa; Susintowati, Susintowati
BIO EDUCATIA JOURNAL Vol 5 No 2 (2025): BIOLOGIEI EDUCAȚIA JOURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62734/be.v5i2.735

Abstract

Fenomena sound horeg di Desa Sumbersewu, Banyuwangi telah menjadi bagian dari tradisi lokal dalam berbagai acara sosial dan keagamaan. Tradisi yang memadukan tradisi lokal dengan teknologi modern ini telah ada sejak tahun 2014 di Kabupaten Malang dan kini menyebar ke berbagai daerah, termasuk di daerah Sumbersewu, Banyuwangi. Sound Horeg bahkan telah menjadi tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dan menjadi hiburan utama dalam berbagai acara, dari pesta pernikahan hingga acara desa. Namun, intensitas suara yang sangat tinggi dari aktivitas ini menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem dan kehidupan sosial masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan suara yang melebihi 85 dB dapat mengganggu sistem pendengaran, meningkatkan stres, serta menyebabkan gangguan tidur dan hipertensi pada manusia. Selain itu, kebisingan juga berdampak pada hewan, seperti perubahan pola migrasi dan perilaku, serta gangguan pertumbuhan tanaman akibat getaran suara. Dari sisi sosial, konflik antar warga, ketidaknyamanan komunitas, serta ketidaksesuaian dengan norma budaya menjadi isu yang muncul diperlukan regulasi dan edukasi masyarakat untuk meminimalkan dampak negatif sambil melestarikan nilai budaya.