Novita Sekarwati, Novita
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan kesehatan Indonesia

STUDI LITERASI PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TENTANG MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN SABUN DENGAN DIARE PADA ANAK Novita Sekarwati; Subagiyono Subagiyono
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v9i2.289

Abstract

Latar Belakang: Salah satu dampak dari meningkatnya kejadian diare adalah berkurangnya kebiasaan hidup bersih dalam kehidupan masyarakat. Hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa kejadian dan periode prevalensi diare untuk semua kelompok umur di Indonesia adalah 3,5 persen dan 7,0 persen. Berdasarkan analisis tren secara rata-rata nasional, terdapat peningkatan proporsi penduduk cuci tangan layak pada tahun 2013 (47,0%).Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga tentang cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare (studi literatur).Metode: Jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka yaitu dengan memahami pendapat, tanggapan, atau persepsi seseorang yang diperoleh dari jurnal atau hasil penelitian orang yang bersangkutan.Hasil:. Kebiasaan mencuci tangan ibu rumah tangga pada lima waktu penting, yaitu setelah buang air besar dan sebelum makan tercatat tinggi sebesar 70,8 persen dan 75,9 persen. Sedangkan tiga tindakan lainnya yaitu memandikan anak, sebelum memberi makan anak, dan sebelum memasak menunjukkan persentase masing-masing sebesar 35,1 persen, 30,1 persen, dan 37,8 persen.Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan kejadian diare pada balita yang ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pengetahuan ibu dalam melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun pada lima waktu penting.
PENGARUH KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN DI DUSUN JAGALAN TEGALTIRTO BERBAH SLEMAN Putri Sayidah; Novita Sekarwati; Dewi Wahyu Indriyani
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 4, No 1 (2016): Vol.4 No.1 Februari 2016
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v4i1.111

Abstract

 ABSTRACTHearing disorders caused by noise (noise induced hearing loss or NIHL) is a deaf which is caused by exposure of loud noise in a considerable period of time and usually it is caused by environmental  noise. There are many factors making people deaf easily such as intensity, high noise frequency,  the period of exposure by noise, individual sensitivity, and many more. According to the preliminary research, the noise intensity measuring in Dusun Jagalan, Tegaltirto, Berbah, Sleman produces average results that is 63,61 dB that means it exceeds of threshold number. The general objective in this research is to fi nd out the effect of noise to hearing disorders in dusun jagalan, Tegalrejo, Berbah, Sleman. The specifi c objective is to fi nd out the noise and noise disorders in society living in RT 5 Dusun Jagalan, Tegaltirto, Berbah, Sleman.This research uses cross sectional approach method and this non-experimental research correlation quantitative research design. This research uses total sampling technique. Sample in this research is 8 points of noise intensity measuring and people with hearing disorders are 30. The result of noise intensity measuring shows the average of 62,04dB (A) and hearing disorders measuring shows the result that 14 people have deaf criteria hearing level of 1.It can be concluded that correlation test using product moment it is known sig (2-tailed)=0,122>0,05 it means that there is no effect between noise and hearing disorders of people living in RT 5 Dusun Jagalan, Tegaltirto, Berbah, Sleman. 14 people have hearing disorders with 1 deaf criteria and noise intensity 62,04 dB that it exceeds of the threshold number.
ANALISIS KANDUNGAN MERKURI (Hg) PADA KRIM PAGI DAN KRIM MALAM DI KLINIK KECANTIKAN YOGYAKARTA Puteri Puspitasyar; Eva Runi Khristiani; Novita Sekarwati
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 4, No 1 (2016): Vol.4 No.1 Februari 2016
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v4i1.116

Abstract

ABSTRACTMercury is a toxic metal that, even in low concentrations, can impair fertility, suppress the immune system, kidney damage, nerve damage, and disrupt the workings of the brain. In accordance  Annex I to Regulation Head POM No. HK.00.05.42.1018 of 2008 on Cosmetic Ingredients, stated  that Mercury and its compounds are included in the list are prohibited except Cosmetic Mercury in the compound as listed in Annex IV List of permitted preservatives Used In Cosmetics, phenyl mercury salts and thiomersal (NN) with The maximum level of 0.007% (calculated as Hg).The purpose of the work of writing Scientifi c is determine the content of mercury (Hg) and to compare in the cream morning and night cream in Yogyakarta Beauty Clinic. This type of research is to use the method of Reaction Colour / MA PPOMN 53 / K0 / 13, that the results will be analyzed descriptively. Based on the results of 8 samples taken in cosmetic beauty clinic A, B, C, and D in the area of   Yogyakarta, the sample consist of 4 cream morning and 4 nigh the result is saturation of mercury (Hg)but still less than 0,007 ppm and this is safe to use.
GAMBARAN PENGELOLAAN LINEN DI BAGIAN LAUNDRY RSPAU Dr. SUHARDI HARDJOLUKITO YOGYAKARTA Mentari Mungesti; Novita Sekarwati; Eva Runi Khristiani
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 4, No 1 (2016): Vol.4 No.1 Februari 2016
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v4i1.112

Abstract

ABSTRACTHospital has hazards potential very risky, one of them in laundry department. The laundry department has potential hazards such as physical, chemical, biological, ergonomic and psychosocial derived  from linen of treatmentsprocess, laundry physical part and the non-compliance employeesin  wearing personal protective equipment which will cause nosocomial infection. The purpose of this research is to knowlinen management description in the laundry department RSPAU Dr. Suhardi Hardjolukito Yogyakarta. This type of research is a survey research with cross sectional approach and analyzed descriptively. The populations in this research all linen management personnel at the laundry department in RSPAU Dr. Suhardi Hardjolukito which amounts to 9 people. This research instrument uses a check list to determine linen management, laundry physical part and the use ofpersonal protective equipment by linen management employees.Analysis results descriptively indicated that in linen of treatments there was 80% category according to standards and 20% did not meet the requirements, in laundry physical part 75% category was corresponding standards and 25% category did not fi t the standards and the use of personal protective equipment was 100% categories incomplete.The conclusion from this research was linen of treatments, laundry physical part and the use of personal protective equipment in RSPAU Dr. Suhardi Hardjolukito Yogyakarta did not fi t the standard according to the Decreeof Health Minister Number 1204 in 2004.
IDENTIFIKASI PRIORITAS MASALAH KESEHATAN DENGAN METODE DELBECQ DI DUSUN MOROBANGUN JOGOTIRTO BERBAH SLEMAN Novita Sekarwati
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v10i1.339

Abstract

Latar belakang : Masalah-masalah Kesehatan merupakan bagian dari identifikasi siklus pemecahan masalah yang merupakan proses terus menerus dalam bertujuan meningkatkan pembangunan dibidang kesehatan serta perbaikan pelayanan kesehatan dengan melibatkan masyarakat. Tujuan    : untuk mengetahui prioritas masalah kesehatan di dusun Morobangun Jogotirto berbah sleman.Metode   : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan observasional menggunakan metode delbecq . Dengan jumlah sampel 180 kepala keluarga.Hasil : Identifikasi Masalah Kesehatan mencakup indicator masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah dusun morobangun jogotirto berbah sleman.  Inditifikasi mencakup aspek Pelayanan Kesehatan, Rumah sehat, sarana air bersih, Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kesehatan ibu dan anak (KIA). Prioritas masalah yang utama dalah jumalah rumah sehat yang belum memenuhi persyaratan Permenkes. 829/menkes/SK/VII/1999 sebanyak 79,6 % dengan kategori kurang sehat. Prosentase 3,3 % rumah belum memiliki jendela, dan berprilaku BABS 9,4 %. Saran : perlunya pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan rumahsehat dengan melibatkan pemangku kebijakan dan pihak lainnya. Serta upaya peningkatan pengetahuan dalam berprilaku tidak BABS dengan adanya pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (MASKER) DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN Novita Sekarwati; Subagiyono Subagiyono
MIKKI (Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia) Vol 7, No 1 (2018): Vol. 7 No. 1 Februari 2018
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v7i1.20

Abstract

Background: The advances in the fi eld of industry in Indonesia give various positive effects that are the work opportunities, the improvement of transportations and communications and the increasing of socio-economic level of the community. Industrial activity in general is also a sector that is potential as a source of pollution that would be detrimental for the health and the environment. Objective: To fi nd out the relationship between knowledge and behavior of the use of personal protective equipment (masks) with respiratory disorder in the employees of furniture industry in District of Sewon Bantul Yogyakarta Method: This research method is quantitative research with cross sectional design. Result: There is no relationship between the level of knowledge with respiratory disorder in the employees of furniture industry in District of Sewon Bantul Yogyakarta with p-value 0,878> 0,05. There is a relationship between the behavior of the use of personal protective equipment (masks) with respiratory disorder in the employees of furniture industry in District of Sewon Bantul Yogyakarta with a value 0,001 of p-value<0,05.Conclusion: There is no relationship between the levels of knowledge with respiratory disorder in the employees of furniture industry in the District of Sewon Bantul Yogyakarta. There is a relationship between the behaviors of the use of personal protective equipment (masks) with respiratory disorder in the employees of furniture industry in District of Sewon Bantul Yogyakarta.
Pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue terhadap penurunan container index Lemba, Sentia Elisabeth Padu; Setiyawan, Doni; Sekarwati, Novita
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v12i1.525

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit Demam Berdarah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena insidennya  yang tinggi dan penyebarannya yang luas. Peningkatan jumlah penderita DBD dan angka Container Index pada masyarakat mencerminkan tindakan pencegahan masih kurang. Sebagai akibat, pengetahuan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD masih kurang. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan untuk menurunkan jumlah penderita DBD dan angka container index adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Pengaruh pendidikan kesehatan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue terhadap penurunan Container Index di Dusun Glondong Bantul. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode pendekatan quasi eksperimental dengan desain pre post-test only Control Group Design untuk membandingkan hasil kelompok yang diberikan perlakuan dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional stratified random sampling dengan sampel sebanyak 32 responden. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil Penelitian: Berdasarkan Hasil uji Wilcoxon pada penelitian ini sebesar 0.001 pada kelompok eksperimen yang menunjukan bahwa p<0.005 yang berarti ada pengaruh Pendidikan Kesehatan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD terhadap Penurunan Container Index. Sedangkan uji Wilcoxon pada kelompok control sebesar 0.135 yang menunjukan bahwa p>0.005 yang berarti tidak ada Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap Penurunan Container Index. kesimpulan: Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue terhadap Penurunan Container Index pada Ibu – ibu di dusun Glondong.  
Efektivitas penggunaan berbagai media air dalam ovitrap (perangkap nyamuk) terhadap jumlah telur Aedes Sp yang terperangkap (studi literatur) Sekarwati, Novita; Damayanti, Susi
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v10i2.378

Abstract

Latar Belakang: Hingga saat ini nyamuk Aedes sp betina masih menjadi vektor utama dalam penyebaran penyakit DBD. Umumnya nyamuk Aedes sp menyukai air bersih sebagai tempat perkembangbiakannya. Sehingga metode pengendalian nyamuk Aedes sp dengan menggunakan ovitrap (perangkap nyamuk) dianggap efektif karena media yang digunakan yaitu berupa air bersih.Tujuan: Menganalisa hasil penelitian terkait efektivitas berbagai media air dalam ovitrap (perangkap nyamuk) terhadap jumlah telur Aedes sp yang terperangkap.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik studi literature.Hasil: Berdasarkan hasil analisa jurnal-jurnal penelitian terkait efektivitas berbagai media air yang digunakan dalam ovitrap terhadap jumlah telur Aedes sp yang terperangkap, maka diperoleh hasil total rata-rata telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap pada masing-masing media yaitu pada media air hujan 81,75 butir, air sumur 72,83 butir, air mineral 96 butir, air rendaman jerami 105,916 butir, air rendaman eceng gondok 46,33 butir, dan air lindi 35 butir. Adanya perbedaan keefektivitasan berbagai media air dalam mempengaruhi nyamuk Aedes sp untuk meletakkan telur-telurnya.Kesimpulan: Dari hasil analisa terkait efektivitas berbagai media air terhadap telur nyamuk Aedes sp yang terperangkap dapat disimpulkan bahwa air rendaman jerami yang lebih efektif dalam menarik nyamuk Aedes sp untuk meletakkan telur-telurnya, sedangkan media yang kurang efektif yaitu air lindi.
Hubungan tingkat pengetahuan ibu dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting di wilayah puskesmas Kalasan Sleman Yogyakarta Sekarwati, Novita; Khristiani, Eva Runi; Sumekar, Ariana
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 13, No 2 (2024): Volume 13 Nomor 2, Oktober 2024
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v13i2.682

Abstract

Status gizi merupakan salah satu indikator kesehatan yang penting karena anak kecil merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap permasalahan gizi khususnya stunting. Keterbelakangan pertumbuhan menyebabkan anak-anak di bawah usia lima tahun mengalami kekurangan gizi  kronis dan kekurangan gizi sesuai usia mereka. Risiko jangka pendek akibat malnutrisi mencakup peningkatan morbiditas dan mortalitas, gangguan perkembangan, dan peningkatan beban perawatan dan pengobatan. Risiko jangka panjang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan reproduksi, berkurangnya konsentrasi belajar, dan berkurangnya produktivitas kerja. Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan kecenderungan genetik, salah satu permasalahan gizi yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup anak adalah stunting. Masalah gizi pada anak  dibawah 5 tahun yang  tinggi badannya tidak sesuai dengan usianya. Kondisi ini menandakan anak mengalami gangguan tumbuh kembang akibat  kekurangan gizi yang tidak terpenuhi dalam jangka waktu lama. Berdasarkan data Survei Status Gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir, stunting memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan  masalah gizi lainnya seperti gizi buruk, wasting, dan obesitas. Prevalensi pada anak kecil meningkat sejak tahun 2016, mencapai 29,6% pada tahun 2017 dari 27,5%. Indonesia menempati urutan ke 17 dari 117 negara dengan prevalensi 30,8%. Metodologi penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Untuk populasi sebanyak 53 orang, metode pengambilan sampel menggunakan total sampel (ibu yang memiliki bayi stunting). Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian stunting dengan p-value 0,000. Terdapat hubungan antara kesehatan lingkungan dengan kejadian stunting dengan nilai p value sebesar 0,038