Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Daktilitas

OPTIMASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DAERAH RAWAN BENCANA DI DESA KRISIK KEC. GANDUSARI, KAB.BIITAR Yuris Permana Yoga Utama
JURNAL DAKTILITAS Vol. 1 No. 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.209 KB) | DOI: 10.36563/daktilitas.v1i1.399

Abstract

Abstract The topographical conditions of the Kab. BIitar is uneven, consisting of highlands and lowlands, especially those in the north and south, making the management of drinking water networks need special attention. Network Optimization is one of the main problems of the clean water source network system. Krisik Village, Kec. Gandusari Kab. BIitar is an area located in Kab. In the northern part of Blitar, the area is a hilly and mountainous area which is prone to landslides and floods. In the dry season, it is often difficult to get clean water. This study evaluates the condition and then analyzes the existing clean water network aiming to improve the condition and quaIity of service provision of clean water facilities for the community in Krisik Village. The Optimization of the clean water distributi0n network is carried out by capturing water from springs using a broncaptering structure and then channeling it using a gravity system to the reservoir, then distributing the water to residents through house connections (SR) with a gravity system.The resuIts of this study are (1) looking at the topological conditions of the area, the distribution system is channeled using a gravity system consisting of bronkaptering, transmission pipes, reservoirs, distribution pipes, and house channels scattered in the service area. (2) Bronkaptering is buiIt with dimensions of 3 m wide and 1.5 m high equipped with a rectangular sized container with a length 0f 2 m, and a width 0f 2 m and a height 0f 1.5 m with a volume 0f 2 x 2 x 1.5 : 6 cubic meters connected with the transmission pipe to the reservoir. (3) The reservoir is planned to be located near Krisik Village at an elevation of 740 m which is entireIy above the ground with dimensions of 3 m x 3 m x 3 m designed from concrete and foundation of river stone. (4) The main distribution network from the reservoir to the service area uses a 3” PVC pipe with a length of 1,147 m. This line is split into 3 branches. The first branch of the PVC pipe is 2” 1127m, the second is 2” PVC pipe 957m and the third is 275m with the same pipe size. Abstrak. Kondisi topografi wiIayah Kab. BIitar yang tidak rata terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah terutama yang berada di bagian Utara dan bagian Selatan membuat pengelolaan jaringan air minum perlu perhatian khusus. Optimasi Jaringan merupakan salah satu permasalahan utama sistem jaringan air bersih. Desa Krisik Kec. Gandusari Kab. Blitar merupakan daerah yang terletak di Kab.Blitar bagian Utara, daerah tersebut adalah daerah berbukit dan bergunung yang merupakan rawan bencana alam tanah longsor dan banjir. Kalau musim kemarau sering terjadi kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Penelitian ini mengevaluasi kondisi dan kemudian menganalisa jaringan air bersih yang sudah ada bertujuan untuk meningkatkan kondisi dan kualitas pelayanan penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat di Desa Krisik. Optimasi jaringan distribusi air bersih ini dilakukan dengan cara menangkap air dari mata air menggunakan bangunan penangkap mata air (broncaptering) kemudian disalurkan dengan sistem gravitasi (gravity system) ke reservoir, selanjutnya air didistribusikan kependuduk melalui sambungan rumah (SR) dengan sistem gravitasi. Hasil penelitian ini adalah (1) Melihat kondisi topologi daerah, sistem distribusi dialirkan menggunakan sistem gravitasi yang terdiri dari bronkaptering, pipa transmisi, reservoir, pipa distribusi, dan saluran rumah yang tersebar didaerah layanan. (2) Bronkaptering dibangun dengan dimensi lebar 3m dan tinggi 1,5m dilengkapi dengan bak penampung berukuran persegi empat dengan ukuran Panjang 2 m,dan lebar 2 m tinggi 1,5 m dengan v0Iume 2 x 2 x 1,5 : 6 meter kubik dihubungkan dengan pipa transmisi menuju reservoir. (3) Reservoir direncanakan terletak di dekat Desa Krisik pada elevasi 740 m yang seluruhnya diatas tanah dengan dimensi 3m x 3m x 3 m dirancang dari beton dan pondasi dari batu kali. (4) Jaringan distribusi utama dari tandon ke daerah pelayanan menggunakan pipa PVC dia 3” sepanjang 1.147 m. Jalur ini dipecah menjadi 3 cabang. Percabangan pertama pipa PVC dia 2” 1127m, kedua pipa PVC dia 2” sepanjang 957 m serta ketiga sepanjang 275m dengan besar dia pipa yang sama.
STUDI PERENCANAAN SARANA PENYEDIAAN AIR BERSIH PERDESAAAN DESA SIDOREJO KEC. DOKO, KAB.BLITAR Yuris Permana Yoga Utama
JURNAL DAKTILITAS Vol. 1 No. 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.217 KB) | DOI: 10.36563/daktilitas.v1i2.443

Abstract

Abstract Sidorejo Village is one of the villages located in Doko District which is in the northeast of the capital city of Blitar Regency - Kanigoro with a distance of about 27.8 Km. The topography of the northern part of the region is hilly, mountainous and prone to natural disasters, Indonesian soil and flooding. The population of Sidorejo Village in 2018 was 4,828 people. This village is a surplus area because of its fertile soil, due to volcanic ash from the volcano so that many plants grow well. The regional mainstay potential is in agriculture and horticulture while the regional mainstay commodities are rice, corn, and cassava. At this time, the residents of Sidorejo village use clean water from village water sources and do not yet have adequate clean water services. Due to the inadequate flow of drinking water from village water sources, it is often problematic to carry moss and mud and sometimes the network is cut off due to landslides, the residents of Sidorejo village decided to make a proper clean water supply facility to overcome the problem of clean water in their village. This study aims to determine the need for clean water in Sidorejo village, to know the planning of the pipeline network and to know the required budget plan. According to field conditions and regional topography, the drinking water network is channeled using a gravity system consisting of a water catchment tank, bronkaptering system, to the transmission pipe. The catch basin is designed to surround a raw water source with a width of 3.70 meters and a length of 1.87 meters which serves to accommodate temporary source water. The bronkaptering is built with dimensions of 3.40 m wide and 2 m high. It is equipped with a simple filter system to maintain the quality of drinking water before it is sent to the transmission pipe. The transmission network from broncaptering is multiplied using a 96 meter long GI dia 3 pipe and a 12.5 meter PVC (RRJ) pipe 1,920 meters long with thrust block every 9 meter. The Budget Plan (RAB) needed in planning the clean water supply facilities in Sidorejo Village, Doko District as a whole is Rp. 189.089.000, - (One Hundred Eighty Million Eighty Nine Rupiah) including VAT. Keyword: cIean water netw0rk, water catchment tank, broncaptering, simple filter system, gravity system, the transmission pipe, thrust block, the budget plan. Abstrak. Desa Sidorejo meupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Doko yang berada di timur laut Ibu Kota Kabupaten Blitar - Kanigoro dengan jarak sekitar 27,8 Km. T0p0grafi wiIayah BIitar di bagian Utara ini adaIah daerah berbukit, bergunung dan merupakan rawan bencana aIam tanah I0ngs0r dan banjir. Jumlah penduduk Desa Sidorejo pada tahun 2018 sebanyak 4.828 jiwa. Desa ini termasuk daerah surplus karena tanahnya yang subur, dikarenakan abu vulkanik gunung berapi sehingga banyak tanaman yang tumbuh dengan baik. Potensi andalan daerah adalah di bidang pertanian dan holtikultura sedangkan komoditi andalan daerah adalah padi, jagung, dan ketela. Pada saat ini, penduduk desa Sidorejo memanfaatkan air bersih dari sumber air desa dan belum memiliki pelayanan air bersih yang memadai. Dikarenakan aliran air minum dari sumber air desa kurang memadai seringkali bermasalah hingga membawa lumut dan lumpur serta terkadang terputus jaringannya karena longsor maka warga desa Sidorejo memutuskan untuk membuat sarana penyediaan air bersih yang layak guna mengatasi masalah air bersih di desanya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air bersih yang dibutuhkan di desa Sidorejo, mengetahui perencanaan jaringan pipa dan mengetahui rencana anggaran biaya yang diperlukan. Sesuai k0ndisi lapangan dan t0p0I0gi daerah, jaringan air minum diaIirkan menggunakan sistem gravitasi yang terdiri dari bak penangkap air, bronkaptering, sampai pada pipa transmisi. Bak penangkap dirancang mengelilingi sumber air baku lebar 3.70 meter dan panjang 1.87 meter yang berfungsi untuk menampung air sumber sementara. Bronkaptering dibangun dengan dimensi Iebar 3,40 m dan tinggi 2 m diIengkapi sistem filter sederhana untuk menjaga kualitas air minum sebelum dialirkan menuju pipa transmisi. Jaringan transmisi dari broncaptering dialirkan menggunakan pipa GI dia 3” sepanjang 96 meter dan pipa PVC (RRJ) S 12,5 sepanjang 1.920 meter yang dilengkapi dengan thrust block disetiap 8 meter. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan dalam perencanaan sarana penyediaan air bersih di Desa Sidorejo Kecamatan Doko secara keseluruhan sebesar Rp. 189.089.000,- (Seratus Delapan Puluh Juta Delapan Puluh Sembilan Rupiah) termasuk PPn. Kata kunci: jaringan air bersih, bak penangkap, broncaptering, filter sederhana, sistem gravitasi, jaringan transmisi, thrust block, rencana anggaran biaya.
PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN RSUD CAMPURDARAT Almizan Dicky Kurniawan; Yuris Permana Yoga Utama
JURNAL DAKTILITAS Vol. 2 No. 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/daktilitas.v2i1.569

Abstract

Abstract Occupational safety and health (K3) factors are very influential on the performance of a project, so they must be considered seriously. Ignoring these factors has proven to result in a high rate of work accidents on construction projects. This will increase labor insurance costs and affect project performance. Therefore, when carrying out construction work, it is required to implement an occupational safety and health (K3) system. This study aims to determine the effect of occupational safety and health (K3) on the performance of construction workers in the construction project of the Campurdarat Hospital. The stage of this research is the study of various existing literatures to determine the variables to be used. The next stage is to collect data by direct interviews and using the Simple Random Sampling method. To determine the effect of occupational safety and health (K3) on the performance of construction workers, multiple linear regression analysis was used including validity & reliability tests, classical assumption test (multicollinearity, autocorrelation normality, heteroscedasticity) regression test (f & t test). The results of this study indicate that the independent variables Occupational Health and Safety (X1) and Occupational Health (X2) on K3 problems simultaneously and partially have a significant and positive effect on the variable performance of construction workers in the construction project of the Campurdarat Hospital, where the influence of the X1 variable is 1,309 ( 54.38%) and X2 of 1,098 (45.62%). This study also shows that the Occupational Safety variable (X1) has a dominant effect compared to the Occupational Health variable (X2). Keyword: Occupational safety and health (K3), work accidents, the construction project, construction workers. Abstrak Faktor – faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat berpengaruh terhadap kinerja dari sebuah proyek, sehingga harus diperhatikan dengan sungguh – sungguh. Pengabaian faktor tersebut terbukti mengakibatkan tingginya tingkat kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Sehingga akan menambah biaya asuransi tenaga kerja dan mempengaruhi kinerja proyek. Oleh karena itu, saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pekerja konstruksi pada proyek pembangunan RSUD Campurdarat. Tahapan penelitian ini adalah studi berbagai literatur yang ada untuk menentukan variabel yang akan digunakan. Tahap selanjutnya melakukan pengambilan data dengan cara wawancara langsung dan dengan metode Simple Random Sampling. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pekerja konstruksi digunakan analisis regresi linear berganda meluputi uji validitas & realibilitas, uji asumsi klasik (multikolinieritas, normalitas autokorelasi, heterokedasitas) uji regresi ( uji f & t ). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas Kesehatan Kerja Keselamatan Kerja (X1) dan Kesehatan Kerja (X2) terhadap masalah K3 secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel kinerja pekerja konstruksi pada proyek pembangunan RSUD Campurdarat, dimana pengaruh variabel X1 sebesar 1,309 (54,38%) dan X2 sebesar 1,098 (45,62%). Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel Keselamatan Kerja (X1) berpengaruh dominan dibandingkan variable Kesehatan Kerja (X2). Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kecelakaan kerja, proyek konstruksi, pekerja konstruksi.
STUDI PERENCANAAN PERLUASAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN DESA SAMBIGEDE, KECAMATAN. BINANGUN, KABUPATEN BLITAR Yuris Permana Yoga Utama; Ruli Ariyadi
JURNAL DAKTILITAS Vol. 2 No. 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/daktilitas.v2i1.502

Abstract

Abstract Sambigede Village is one of the villages located in Binangun District which is in the southeast of Blitar Regency City with a distance of about 46 Km. The topography of Blitar in the southeast is a low-lying area, prone to drought, natural disasters and floods. Along with the increasing number of residents, the expansion of the drinking water treatment system network in this village is a problem that needs to be done immediately because the need for clean water continues to increase. Until now, the villagers of Sambigede have actually used village water sources as clean water, but the construction of new houses for the villagers is increasing demands for the addition of a new piping network. This study aims to improve the clean water services needed by the residents of Sambigede village, plan a new pipeline network and calculate the required development budget plan. Based on the geographical conditions and topology of the village, the drinking water pipeline network was built by taking underground water sources with drilled wells to take raw water, pumped it, and flowed it through a transmission pipe, stored in a reservoir (reservoir) and then through a distribution pipe it flowed to the service area. The drilled well with a depth of 40 meters is pumped using a submersible deep well type SQ 3-65 submersible pump with a capacity of 0.8 liters per second, head 92 m, pump outlet 1.25 inch, power 1.5 Kw / 2 x 220 volts / 2900 rpm / 50 Hz . Water from the source is channeled through a 24 meter long transmission network to a reservoir (reservoir) with this capacity of approximately 20.25 cubic meters or about 20,250 liters. From the reservoir, the water is then channeled through a distribution network pipe of 843 meters which is divided into area 1 and area 2. In area 1 there will be the addition of a new pipe with a diameter of 2” dim along 480 m as well as the addition of 4 (four) house channels (SR). connection of houses and area 2 there is the addition of a new pipe of 321 m long. In the plan to expand the clean water network SPAM in Sambigede village, Binangun sub-district, Rp. 200,000,000, - (Two Hundred Million Rupiah) including TAX. Keyword: clean water network, gravity system, reservoir, the transmission pipe, the distribution pipe, the budget plan. Abstrak Desa Sambigede adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Binangun yang berada di tenggara Kota Kabupaten Blitar dengan jarak sekitar 46 Km. Topgrafi Blitar di bagian tenggara adaIah daerah dataran rendah, rawan kekeringan, bencana aIam dan banjir. Seiring dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah perluasan jaringan sistem pengolahan air minum di desa ini menjadi masalah yang perlu segera dilakukan karena kebutuhan air bersih terus meningkat. Hingga saat ini, penduduk desa Sambigede sebenarnya telah memanfaatkan sumber air desa sebagai air bersih akan tetapi adanya pembangunan rumah baru warga desa yang semakin bertambah menuntut untuk penambahan jaringan perpipaan baru. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan layanan kebutuhan air bersih yang dibutuhkan warga desa Sambigede, merencanaan jaringan perpipaan baru dan menghitung rencana anggaran biaya pembangunan yang diperlukan. Berdasarkan kondisi geografis dan topologi desa, jaringan perpipaan air minum dibangun dengan mengambil sumber air bawah tanah dengan sumur bor untuk mengambil air baku dipompa dialirkan melalui pipa transmisi ditampung dalam reservoir kemudian melalui pipa distribusi dialirkan ke area pelayanan. Sumur bor dengan kedalaman 40 meter di pompa dengan menggunakan pumpa celup (submersible pump) jenis submersible deep well type SQ 3-65 dengan kapasitas 0.8 liter per detik, head 92 m, pump outlet 1,25 inch, power 1,5 Kw / 2 x 220 volt/ 2900 rpm/ 50 Hz . Air dari sumber dialirkan melalui jaringan transmisi sepanjang 24 meter menuju reservoir dengan kapasitas ini kurang lebih memiliki volume 20,25 meter kubik atau sekitar 20.250 liter. Dari reservoir, selanjutnya air dialirkan melalui pipa jaringan distribusi sepanjang 843 meter yang terbagi dalam area 1 dan area 2. Pada area 1 akan ada penambahan pipa baru dengan diameter 2” dim sepanjang 480 m serta penambahan saluran rumah (SR) sebanyak 4 (empat) sambungan rumah dan area 2 ada penambahan pipa baru sepanjang 321 m. Dalam rencana perluasan SPAM jaringan air bersih di desa Sambigede Kecamatan Binangun diperlukan dana sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) termasuk PPn. Kata kunci: jaringan air bersih, gravity system, reservoir, jaringan transmisi, jaringan distribusi, rencana anggaran biaya.