Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)

Distribusi Spasial Kelimpahan Zooplankton Subclass Copepoda di Waduk Klego Boyolali Jawa Tengah Ramadansyah, Ilham Bukhori; Roziaty, Efri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Copepoda adalah organisme invertebra mikroskopis yang tersebar melimpah di ekosistem aquatik termasuk ke dalam kelompok crustacea yang berukuran mikroskopis berukuran 60 – 220 µm. ukuran ini sesuai dengan bukaan mulut larva ikan karena fungsi ekologis dari copepoda adalah makanan utama larva ikan. Habitat di dasar perairan berkisar pada kedalaman 7 – 9 m dari permukaan air. Copepoda termasuk organisme zooplankton, bergerak mengikuti arus air tidak tentu arah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kelimpahan copepoda dan hubungan kelimpahan terhadap kualitas perairan di perairan Waduk Klego Boyolali Jawa Tengah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah purpossive sampling, dengan penentuan titik stasiun sampling. Penentuan titik sampling di masing – masing stasiun berdasarkan aktivitas manusia yaitu Satasiun I di bagian tepi waduk dimana aktivitasnya dipengaruhi oleh para pemancing ikan dan udang, Stasiun 2 merupakan keramba ikan dan Stasiun 3 merupakan bagian tengah waduk merupakan spot menjaring ikan sehingga banyak terdapat Copepoda di wilayah tersebut. hasil pengamatan diketahui bahwa genus-genus Copepoda planktonik yang ditemui di perairan Waduk Klego Boyolali Jawa Tengah didapat 6 Genus 13 spesies Copepoda yaitu Calanus, Paracalanus, Euchaeta, Cyclops, Microsetella, , dan 2 larva yaitu Naupillus. Cyklops adalah Genus Copepoda yang paling sering ditemui di okasi penelitian. Indeks Keragaman Copepoda planktonik di perairan Waduk Klego Boyolali Jawa Tengah sebesar 255 adalah kategori sedang. Faktor abiotik lingkungan di lokasi penelitian suhu permukaan air adalah 29 oC, pH air 6, kelembaban udara permukaan air berkisar antara 60 – 65 %, kecepatan angin berkisar antara 7 – 12 km/jam. Kondisi lingkungan ini adalah kondisi normal untuk habitat Copepoda.
Karakteristik Morfologi Jamur Makroskopis pada Jalur Pendakian di Kawasan Hutan Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur Nurromadhon, Muhammad Fauzi; Roziaty, Efri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur adalah salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak melakukan fotosintetik dan bersifat heterotrof. Habitat Jamur makroskopis umumnya menempel pada serasah di tempat yang lembab dan kurang cahaya matahari. Kawasan Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur merupakan hutan di Gunung Lawu yang memiliki keanekaragaman vegetasi yang tinggi khususnya pohon. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Karakteristik morfologi jamur makroskopis yang terdapat di jalur pendakian kawasan Hutan Cemoro Sewu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jelajah (Survey Eksploratif), dengan penentuan titik menggunakan purposive sampling sehingga lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun. Stasiun 1 pada jalur pendakian dengan ketinggian 1.800 – 1.900 m dpl, Stasiun 2 pada jalur pendakian dengan ketinggian 1900-2000 m dpl, dan Stasiun 3 pada jalur pendakian dengan ketinggian lebih dari 2.100 m dpl. Jamur Basidiomycota ditemukan tersebar pada tiga stasiun ketinggian yang berbeda, yaitu pada Stasiun 1, Stasiun 2 dan Stasiun 3. Hasil penelitian mendapatkan 23 spesies jamur makroskopis yang terdiri 5 Ordo, 13 Familia dan 14 Genus. Didoninasi jenis Ganoderma lucidum (Curtis) P. Karst. Dengan karakteristik morfologi jamur makroskopis meliputi perbedaan pada bentuk tudung, warna tudung, permukaan tudung, Perlekatan, serta habitatnya. Data faktor abiotik di dapatkan bahwa habitat yang ditumbuhi oleh jamur makroskopis ini adalh lingkungan dengan suhu sekitar 18 – 26,3 oC dan kelembaban berkisar 62 – 85%. Indeks Keanekaragaman jamur makroskopis di jalur pendakian di Hutan Cemoro Sewu adalah sedang.
Distribusi Lichen Genus Lobaria di Jalur Pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur Puspitasari, Defi Maretiani; Roziaty, Efri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lichen adalah organisme simbiotik antara fungi dan alga. Ada tiga tipe umum life form lichen yaitu crustose, foliose dan fruticose. Crustose adalah lichen yang sangat menempel pada substrat, lichen foliose memiliki bentuk seperti helai daun dan fruticose adalah lichen dengan thalus menyerupai semak (serabut). Lichen foliose umum ditemukan di jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu salah satunya lichen Lobaria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi Lichen Genus Lobaria yang berada di jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022 menggunakan metode purposive sampling melalui eksplorasi dengan menelusuri lokasi. Ditemukan sebanyak 4 spesies Lobaria di 8 titik yaitu Lobaria pulmonaria (L) Hoffm., Lobaria scrobiculata (Scop.) P. Gaertn, Lobaria virens (With.) Laundon, dan Lobaria amplissima (Scop) Forss dari Famili Lobariaceae. Spesies yang paling banyak ditemui adalah spesies Lobaria virens (With.) Laundon. Faktor abiotik yang di catat adalah suhu, kelembaban, ketinggian dari permukaan laut. Suhu berkisar antara 15,2 – 21,6 °C, kelembaban 76 – 99 % dan ketinggiannya 1.945 - 2.822 m dpl.
Keragaman Tanaman Perdu yang Tumbuh di Sepanjang Jalur Pendakian Cemoro Sewu, Magetan Hidayah, Awalia Ristyani; Roziaty, Efri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cemoro Sewu adalah salah satu jalur pendakian Gunung Lawu dengan ketinggian 2.212 m dpl yang terletak di Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur yang memiliki tingkat keanekaraman hayati cukup tinggi. Jalur pendakian Cemoro Sewu memiliki berbagai macam jenis vegetasi, salah satunya yaitu tumbuhan perdu. Tumbuhan perdu merupakan tumbuhan berkayu yang memiliki beberapa batang yang bercabang dari dekat akarnya dan tingginya dapat mencapai 6 m, serta memiliki diameter batang kurang dari 10 cm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis tanaman perdu yang tumbuh di sepanjang jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan. Jenis penelitian ini yaitu eksplorasi dengan metode penjelajahan dan teknik pengambilan data yang digunakan yaitu purpossive sampling menggunakan petak kuadrat. Petak kuadrat yang digunakan berukuran 10 x 10 m. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 18 spesies tanaman perdu. Tanaman perdu yang mendominasi di jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan adalah spesies Chromolaena odorata sebanyak 62 individu, Debresia longifoliaW. sebanyak 48 individu, Rubus fraxinifolius P. sebanyak 38 individu, Rubus molucanus S sebanyak 25 individu dan Miconia laevigata L sebanyak 18 individu. Indeks Keragaman tanaman perdu di jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan adalah 2,2yang terkategori sedang.
Kandungan Klorofil Thalus Lumut Kerak di Jalan Protokol Kecamatan Tawangmangu Aly, Fuad Hasan; Roziaty, Efri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lumut kerak adalah organisme tingkat rendah simbiosis antara fungi dan alga. Lumut kerak membentuk struktur thalus yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bagian fungi dinamakan mycobiont dan bagian alga dinamakan phobiont. Photobiont ini mengandung klorofil sehingga lumut kerak termasuk organisme autotrof yang mampu berfotosintesis. Eksistensi klorofil dipengaruhi oleh lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil pada thalus lumut kerak di jalan protokol Kecamatan Tawang Mangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Metode yang digunakan yaitu Purpossive sampling, dengan menentukan kriteria tertentu untuk menghasilkan sampel secara logis sehingga dapat mewakili populasi. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 Stasiun Utama dimana di masing – masing Stasiun dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan klorofil a tertinggi adalah 4.30 yaitu lumut kerak dari spesies Peltigra cania. Klorofil b yang tertinggi adalah 1.72 yaitu Phlyctis agelaea. Klorofil a + b yang tertinggi adalah 6.08 pada spesies Peltigra cania. Suhu lingkungan di lokasi penelitian berkisar antara 27,3 – 33.2 ℃ . Kelembaban berkisar pada 53 – 68 %. Ketinggian lahan di lokasi penelitian berkisar pada 352 – 976 mdpl. Tingkat pencemaran teetinggi pada stasiun 3, titik 3, ulangan 3 yang ditunjukkan dengan nillai jumlah kendaraan yang lewat yaitu sebanyak 1992 /jam. Sehingga disimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah kendaraan yg melewati lokasi penelitian maka semakin rendah kandungan klorofil pada lumut kerak yang hidup pada habitat tersebut.
Keanekaragaman Fitoplankton di Waduk Klego Desa Bade Kabubaten Boyolali Jawa Tengah Aji, Wachid Bayu Saputro; Roziaty, Efri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fitoplankton adalah mikroorganisme tumbuhan yang mampu melakukan fotosintesis dan berperan sebagi dasar dari rantai makanan atau produsen dilingkungan perairan. Fitoplankton dapat digunakan sebagai indikator kualitas air. Fitoplankton umumnya berukuran mikroskopis antara 2 – 50 µm, sehingga fitoplankton hidup melayang diperairan dan bergerak mengikuti arus air tidak tentu arah. Habitat fitoplankton yaitu pada daerah-daerah perairan pada permukaan air dan juga kedalaman air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis fitoplankton yang terdapat di perairan waduk Klego Desa Bade, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah purpossive sampling, dengan penentuan titik stasiun sampling. Penentuan titik sampling di masing – masing stasiun berdasarkan pada kondisi lingkungan waduk dan aktivitas manusia. Yaitu Sasiun A di bagian tepi waduk dimana aktivitasnya dipengaruhi oleh pepohonan dan wisatawan, Stasiun B merupakan bagian tengah waduk yang dalam dan Stasiun C merupakan spot memancing ikan dan menjaring ikan. Sampel Fitoplankton yang diambil dari Waduk Klego Boyolali dan dilakukan pengamatan sampel menggunakan mikroskop. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan 4 kelas, 11 famili, 12 genus. Bahwa genus-genus yang ditemukan seperti Oscillatoria, Pediastrum, Trachelomonas, Dictyosphaerium, Anabaena, Synedra, Chlorella, Microcystis, Spirogyra, Pandorina, Gonium, Phacus. Dengan faktor abiotik di lingkungan Waduk Klego Boyolali dengan suhu permukaan air adalah (27-33 °C), pH air 6, kelembaban udara permukaan air berkisar antara 30–60 %, kecepatan angin berkisar antara (5–15 km/j). Kondisi lingkungan ini adalah kategori kondisi normal untuk habitat Fitoplankton. Niai indeks keanekaragaman rata-rata pada Waduk Klego Boyolali sekitar (2,27) termasuk keanekaragaman kategori sedang.
Co-Authors Abidah Rohmatillah Adiningsih, Sasmita Ike Wahyu Adnan Nurrahman Al Farisi Afrika Arianto Agyuni, Khurotul Ahmad Syarif Aji, Wachid Bayu Saputro Akbar, Shohifa Aulia Aksiwi, Daniek Hayu Aksiwi, Daniek Hayu Al Farisi, Adnan Nurrahman Aldila Septiani Alfianti, Meilinia Nurul Aly, Fuad Hasan Amalia Noviasari Annur Indra Kusumadani Arianto, Afrika Arif Rohman Arum Dyah Ripdiyanti Arwantara, Rayhandika Duan Astari, Nilam Asy’ari, Muhammad Iqbal Bayu Bagas Adityaradja Bayu Kurniawan Choirul Amin Danardono, Danardono Daniar Eka Nur Fauziah Daniek Hayu Aksiwi Dela Rizki Utami Desty Sekar Prameswari Destya, Anatri Dian Putri Utami Dian Wahyuningsih Dwi Astuti Efi Maysaroh Endang Setyaningsih Eriza Putri Ayu Ning Tias Fadila, Cikita Fadilatin, Nuha Syaj’in Fatimaturrohmah, Richa Putri Feby Istifarini Fikriyah, Vidya N. Fitri Izzatu Roniyah Furi, Ade Ratna Guntur Nurcahyanto Hamim Zaky Hadibasyir Hapsari, Kharisma Margiyana Dinda Hidayah, Awalia Ristyani Ima Aryani Indah Purnamasari Indah Purnamasari Irnawati, Dika Dwi Izzah, Nisrina Arifatul Jumadi, J Khurotul Agyuni Kristiono, Andris Kuswaji Dwi Priyono Laikha Listiyani Leneng, Nurdina H. Lina Agustina Listiawati, Vina Lotfata, Aynaz Masruroh, Heni Maysaroh, Efi Meilinia Nurul Alfianti Mufida Sholihatunisa Muhammad Galih Wicaksono Muhammad Iqbal Bayu Asy’ari Muhammad Reisa Andika Mustofiyah, Lilik Mutia Ayu Kusuma Nawaz, Muhammad Nisrina Arifatul Izzah Nugroho, Rio Abdi Nur Aini Dewi Setyowati Nurromadhon, Muhammad Fauzi Pambudi, Edwin Fajar Pristiwi, Yunitisia Puspitasari, Defi Maretiani Putri Agustina Rafika Dian Rahmawati Rahayu Rahayu Rahayu, Ruruh Catur Ramadansyah, Ilham Bukhori Rina Astuti RIZKA NURFITRIANTI Rohmatillah, Abidah Santhyami Santhyami Santhyami Santhyami, S Sari, Siti Kartika Sattar, Farha Septiani, Aldila Setyowati, Nur Aini Dewi Setyowati, Nur Aini Dewi Siti Kartika Sari Sri Wahyuni Suherman Sulaiman, Rizky Ta'ziyah Suparti Suparti SUPRIYONO Swari, Azzahra Amay Ririh Titik Suryani Triastuti Triastuti Ummie Masrurah Utami, Dela R. Utomo, Ichtiar Aji Vina Listiawati YAN ADITYA PRADANA Yunitisia Pristiwi