ABSTRAKPenelitian ini adalah sebuah pengujian hipotesis yang bertujuan untuk melakukan analisis dan memahami pengaruh kemudahan, motivasi intrinsik, optimisme dan risiko terhadap fenomena masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) di kalangan generasi Z di kabupaten Karanganyar. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif. Populasi yang diteliti adalah generasi Z di Kabupaten Karanganyar, dimana pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 responden sebagai sampel. Variabel independen yang dianalisis dalam studi ini mencakup kemudahan, motivasi intrinsik, optimisme, dan risiko, sedangkan variabel dependen adalah cashless society. Penelitian ini mengungkapkan bahwa kemudahan, motivasi intrinsik, optimisme, berperan penting dalam mendorong terciptanya cashless society di kalangan generasi Z di Kabupaten Karanganyar. Sedangkan variabel persepsi risiko tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fenomena cashless society di kalangan generasi Z di Kabupaten Karanganyar. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pemangku kepentingan dalam memahami faktor-faktor yang mendorong adopsi sistem pembayaran digital di kalangan generasi muda khususnya generasi Z di Kabupaten Karanganyar. ABSTRACTThis study is a hypothesis testing aimed at analyzing and understanding the influence of ease of use, intrinsic motivation, optimism, and perceived risk on the phenomenon of cashless society among Generation Z in Karanganyar Regency. This research employs a quantitative approach. The population studied consists of Generation Z in Karanganyar Regency, where data collection was conducted through the distribution of questionnaires with a sample size of 200 respondents. The independent variables analyzed in this study are ease of use, intrinsic motivation, optimism, and perceived risk, while the dependent variable is cashless society. This study reveals that ease of use, intrinsic motivation, optimism play an important role in encouraging the creation of a cashless society among generation Z in Karanganyar Regency. Meanwhile, the perceived risk perception variable does not have a significant influence on the cashless society phenomenon among generation Z in Karanganyar Regency. These findings provide important insights for stakeholders in understanding the factors that drive the adoption of digital payments system among the younger generation, especially generation Z in Karanganyar Regency.