Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi Kesehatan pada Lansia di Kelurahan Kapuk Jakarta Barat Yizri Novfrida Novfrida; Erna Juliana Simatupang; Yully Kusnadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.8451

Abstract

ABSTRAK Peningkatan populasi jumlah penduduk lansia dari tahun ketahun sampai tahun 2050 harus dipersiapkan dengan upaya-upaya peningkatan lansia yang produktif dan sehat pula, karena pada saat seseorang berada pada usia lansia mulai menunjukkan penurunan kondisi kesehatan dan timbulnya berbagai penyakit kronis.  Penyakit yang sering terjadi pada lansia adalah hipertensi dan diabetes melitus. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan informasi yang tepat untuk penanganan kesehatan di masa lansia. Kegiatan dilakukan di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat kepada lansia sebanyak 105 orang. Metode pelaksanaan yang dilakukan meliputi : Tahap persiapan : melakukan  pendekatan melalui RT dan RW setempat, persiapan bahan dan alat; Tahapan pelaksanaan: melakukan pelayanan kesehatan dan edukasi kesehatan berupa penyuluhan dan konsultasi gizi perorangan; Tahapan evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Setiap tahapan kegiatan dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang telah disepakati bersama serta menerapkan protokol kesehatan. Hasil kegiatan mayoritas responden kategori pralansia (53,3%), mayoritas perempuan (71,4%), mayoritas menikah (75,2%), mayoritas dengan pendidikan SD (55,23%), mayoritas ibu rumah tangga (65,7%). Mayoritas responden dengan kategori hipertensi tingkat II (31,4%), responden dengan diabetes melitus (16,2%) dan responden dengan asam urat (21%). Mayoritas responden diberikan konsultasi gizi mengenai hipertensi (67,61%) dan terkecil dengan kategori konsultasi gizi mengenai diabetes mellitus (16,19%). Setelah mendapatkan pelayanan kesehatan, mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik (73,53%). Demikian juga pada responden setelah mendapatkan konsultasi gizi mengenai diabetes, hipertensi, asam urat, mayoritas memiliki pengetahuan yang baik. Responden menyampaikan pelayanan yang diterima sangat memuaskan, baik pada pelayanan penyuluhan kesehatan (61,76%), pada responden yang diberikan konsultasi gizi mengenai diabetes melitus (88,23%), pada responden yang diberikan konsultasi gizi mengenai hipertensi (69,01%) dan pada responden yang diberikan konsultasi gizi mengenai asam urat (72,72%). Setelah dilakukan kegiatan pengetahuan responden baik dan responden sangat puas dengan pelayanan yang diberikan. Diharapkan kegiatan pengabdian masyarakat pada lansia dapat dilakukan secara continue dan dapat dilakukan juga pada kelompok fase dewasa tengah (40-60 tahun) untuk mempersiapkan masa tua yang produktif dimasa yang akan datang dan mencegah resiko penyakit pada masa lanjut usia. Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Diabetes Mellitus, Asam Urat, dan Pengetahuan   ABSTRACT The increase in the population of the elderly population from year to year until 2050 must be prepared with efforts to increase the elderly who are productive and healthy as well, because when someone is at an elderly age they begin to show a decline in health conditions and the emergence of various chronic diseases. Diseases that often occur in the elderly are hypertension and diabetes mellitus. This community service activity aims to provide appropriate health services and information for health care in the elderly. The activity was carried out in Kapuk Village, West Jakarta for 105 elderly people. The implementation method used includes: Preparatory stage: approaching through the local RT and RW, preparing materials and tools; Stages of implementation: providing health services and health education in the form of counseling and individual nutrition consultations; The evaluation stage is carried out using a questionnaire. Each stage of the activity is carried out according to mutually agreed standard operating procedures (SOP) and implements health protocols. The results of the activities of the majority of respondents were in the pre-elderly category (53.3%), the majority were women (71.4%), the majority were married (75.2%), the majority had elementary school education (55.23%), the majority were housewives (65.7 %). The majority of respondents were in the category of hypertension level II (31.4%), respondents with diabetes mellitus (16.2%) and respondents with gout (21%). The majority of respondents were given nutrition consultations regarding hypertension (67.61%) and the smallest were in the category of nutritional consultations regarding diabetes mellitus (16.19%). After receiving health services, the majority of respondents had good knowledge (73.53%). Likewise for the respondents after receiving nutritional consultation regarding diabetes, hypertension, gout, the majority had good knowledge. Respondents said that the services they received were very satisfactory, both in health counseling services (61.76%), in respondents who were given nutritional consultations about diabetes mellitus (88.23%), in respondents who were given nutritional consultations about hypertension (69.01%) and the respondents who were given nutritional consultation regarding gout (72.72%). After carrying out activities the knowledge of the respondents was good and the respondents were very satisfied with the services provided. It is hoped that community service activities for the elderly can be carried out continuously and can also be carried out in the middle adult phase group (40-60 years) to prepare for a productive old age in the future and prevent the risk of disease in the elderly. Keywords: Elderly, Hypertension, Diabetes Mellitus, Gout, and Knowledge
Pencegahan Kehamilan Usia Dini dan Pergaulan Bebas Melalui Peran Teman Sebaya di SMPN 3 Mande Desa Jamali, Cianjur, Jawa Barat Simatupang, Erna Juliana; R. Sapeni, Muhammad Al-Amin; Sinaga, Wanto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.19914

Abstract

ABSTRAK Permasalahan remaja yang sering terjadi di antaranya adalah permasalahan pergaulan bebas yang dapat menyebabkan berbagai persoalan. Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan dan pergaulan serta lingkungan yang salah.  Penggunaan hp dan media sosial yang tidak bijak juga dapat memicu terjadinya pergaulan bebas pada remaja. Terdapat peningkatan kasus kehamilan usia dini yang disebabkan oleh pergaulan bebas. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di SMPN I Mande Kab. Cianjur, Provinsi Jawa Barat untuk menggali permasalahan, ide dan gagasan dari remaja melalui kegiatan focus grup discussion (FGD) agar dapat diberikan penyuluhan Kesehatan dan solusi yang tepat kepada remaja khususnya dalam permasalahan Kehamilan di Usia Muda dan Resiko Pergaulan Bebas.  Kegiatan dilakukan dengan serangkaian melalui tahapan Focus Grup Discussion (FGD), Penyuluhan, Simulasi Peran Teman sebaya dan pembentukan kelompok teman sebaya di SMPN I Mande, Kab. Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Tahapan kegiatan dilakukan melalui tahap persiapan: analisis masalah Kesehatan di desa Mande, forum grup diskusi bersama tokoh masyarakat dan menetapkan prioritas masalah. Menetpakan kegiatan penanganan maslah melalui FGD, Penyuluhan dan Pembentukan Teman Sebaya. Tahap Implementasi:  Kegiatan FGD dibagi dalam 5 kelompok untuk menggali pengetahuan, ide dan gagasan dari peserta diskusi. Setelah dilakukan FGD kepada remaja diberikan penyuluhan Kesehatan mengguankan media Power Poin Presentasi di kelas dan LCD, selanjutnya pembentukan kelompok teman sebaya yang disebut SAHABAT Remaja melalui simulasi peran kelompok teman sebaya. Dari hasil diskusi kelompok kecil (small grup discussion) ditemukan perbedaan faktor penyebab kehamilan usia muda dan pergaulan bebas dari kelompok yang terdiri dari guru BK, Wali kelas, dan Kepala Sekolah dimana dari hasil diskusi ditemukan Penggunaan HP merupakan salah satu faktor pemicu kehamilan usia muda dan pergaulan bebas, dikarenakan dari hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan pada HP siswa/i ditemukan aplikasi, iformasi, video dan game yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan usia remaja. Sementara pada kelompok siswa/i remaja tidak ditemukan faktor ini. Hal ini dapat disebabkan karena remaja kurang peka terhadap efek negatif dari penggunaan HP.  Penyuluhan yang dilakukan meningkatkan pengetahuan remaja dan peserta diskusi sepakat untuk meningkatkan peran teman sebaya dalam mencegah kehamilan usia muda melalui kelompok teman sebaya. Saran; pentingnya dilakukan edukasi apda remaja dan orang tua serta Masyarakat tentang penggunaan HP dan sumber infroamsi yang tepat dan benar sesuai kebutuhan remaja, perlunya pengawasan kepada aktivitas dan kegiatan remaja serta meningkatkan pola asuh yang baik pada remaja.  Kata Kunci: Resiko Kehamilan Usia Muda, Pergaulan Bebas, Fokus Grup Diskusi, Penyuluhan Kesehatan, Kelompok Teman Sebaya  ABSTRACT Teenage problems that often occur include the problem of promiscuity which can cause various problems. Casual sex can occur due to the influence of the wrong environment and relationships. Unwise use of handphone and social media can also trigger promiscuity in teenagers. There is an increase in cases of early preganancy caused by promiscuity. The aim of the community service activities carried out at SMPN I Mande Village, Cianjur District, West Java Province to explore problems by Foccus Grup Discussion (FGD), toughts and ideas from teenagers so that they can provide health education and appropriate solutons to teenagers. Especially regarding the problems of pregnancy at a young age and the risks of promiscuity. Activities were carries out with a series of focus grup discussion (FGD) activities, counselling, peer role simulation and the promotion of peer groups at SMPN I Mande Cianjur, West Java. The activity stages were carried out through the preparation stage: analysis of health problems in Mande Village, discussion group forums with community leaders and determining problem priorities. Dertimine problem handling activities through FGD, counselling and formation of peer group for teenagers. Impelentasion stage: FGD activities were divided into 5 group to explore knowledge, ideas and insights from discussion participants. After FGD was carried aout teenagers were given health education using power poin presentasion and LCDin class, then the formation of a peer group called SAHABAT REMAJA (Teenage FRIENDS) through a simulation of the role of peer groupus.  From the results of small grup discussion, it was found that there were differences in the factors causing young pregnancy and promiscuity from groups consisting of guidance counsellors, homeroom tehchers and school principals, where from the results of the discussion it was found that the use of cellphones was one of the triggering factors for young pregnancy and promiscuity, because the results of examinations that had been carried out omn students” smart phone found applications, information, videos and games that were not in accordance with the needs ad age of teenagers. Meanwhile, in the group of adolescent students, this factor was not found. This can be caused by teenagers being less sensitive to the negative effects of using smartphones. The counselling carried out increased teenager knowledge and discussion participants agreed to increase the role of peers in preventing young pregnancies thorugh peer groups. The suggestion is that it is important to educate teenagers, parents and the community about correct use of handphone and information sources according to the need to supervise teenager activities and improve good parenting patterns for teengagers.  Keywords: Risks of early pregnancy, Promiscuity, Focus Grup Discussion, Health Education, Peer Group of teenagers