Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Perbandingan Quantity Take-Off Beton antara Metode Konvensional dengan Metode BIM pada Gedung 13 Lantai Muhamad Rayhannafi Anwar; Yenny Nurchasanah
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu teknologi yang dapat mendukung proses konstruksi adalah Building Information Modeling (BIM). Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan dan menganalisis selisih perhitungan volume beton menggunakan metode konvensional dengan metode BIM. Penelitian ini membahas perbandingan perhitungan volume struktur beton gedung 13 lantai mulai dari pondasi raft, balok, kolom, plat lantai, shearwall dan corewall (tanpa perhitungan tulangan). Metode yang digunakan adalah membandingkan volume beton antara perhitungan metode konvensional dengan metode BIM. Metode konvensional dilakukan dengan menghitung secara manual menggunakan Microsoft Excel dan AutoCAD sedangkan metode BIM dilakukan menggunakan Autodesk Revit. Perhitungan metode BIM lebih akurat dan dapat meminimalisir terjadinya human error. Berdasarkan penelitian ini didapatkan nilai selisih perbandingan volume beton antara metode konvensional dengan metode BIM pada struktur pondasi sebesar 0,00%, struktur balok sebesar 0,03%, struktur koom sebesar 0,62%, struktur plat sebesar 0,62%, struktur shearwall sebesar 0,50%, struktur corewall sebesar 5,85%, dan volume total sebesar 0,45%.
Implementasi Building Information Modeling (BIM) dalam Analisis Struktur menggunakan Autodesk Robot Structural Analysis Professional untuk Mengoptimalkan Value Engineering Hananta Nur Hanggara; Yenny Nurchasanah
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi konstruksi di Indonesia kini semakin meningkat. Banyak kendala yang terjadi selama proses perencanaan hingga konstruksi, seperti proses perencanaan dalam perhitungan kekuatan struktur bangunan dan gambar shopdrawing yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah inovasi berbasis teknologi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah Building Information Modeling (BIM). Dengan mengintegrasikan antara proses analisis struktur menggunakan Autodesk Robot Structural Analysis Professional dengan pemodelan 3 dimensi menggunakan Autodek Revit sehingga lebih efektif dan efisien, serta dalam pembuatan shopdrawing akan lebih cepat. Berdasarkan penelitian ini, dengan analisa ulang menggunakan Autodesk Robot Structural Analysis Professional didapatkan hasil perhitungan tulangan untuk tulangan balok sebanyak 10 D22, tulangan bawah didapatkan sebanyak 4 D22 dan untuk tulangan lapangan, tulangan atas didapatkan sebanyak 5 D22, tulangan bawah didapatkan sebanyak 5 D22. Serta hasil perhitungan kolom sama dengan data awal untuk tulangan utama sebanyak 22 buah dengan diameter 32 mm. Untuk sengkang pada kolom digunakan 13 mm dengan jarak 100 mm pada daerah lapangan dan 150 mm pada daerah tumpuan.
Plat Beton Pracetak Komposit Anyaman Bambu dengan Perkuatan Kawat Galvanis Menyilang untuk Rumah Sederhana Yenny Nurchasanah; Muhammad Ujianto; Rizki Aji Pambayu
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Teknik dan Rekayasa
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu menjadi alternatif terbaik dalam menggantikan baja tulangankarena kekuatannya selain nilai ekonomisnya. Telah dikembangkaninovasi pembuatan pelat beton pracetak menggunakan tulangananyaman bambu yang diperkuat kawat galvanis menyilang. Kawatgalvanis dipilih sebagai perkuatan karena memiliki kuat lentur yangbaik sehingga plat beton pracetak akan menjadi lebih baikperformanya. Kawat galvanis juga berfungsi memperbaiki sifat betonpasca retak. Bambu dibelah dalam bentuk mendekati persegi (posisikulit di bawah) dengan ukuran tebal 0,8cm, lebar 2cm, panjang50cm, dari jenis bambu Petung yang kering udara. Perencanaancampuran beton dengan aturan Standar Nasional Indonesia SNI 03-2834-1993. Dalam analisis data ditemukan penurunan nilai momenlentur plat beton pracetak tulangan baja terhadap tulangan bambupada f.a.s. 0,5 sebesar 7,523%, tetapi terdapat kenaikan padaperbandingan antara plat tulangan bambu terhadap bambu dengankawat galvanis sebesar 2,205%. Pada f.a.s 0,6 terdapat penurunannilai momen lentur plat beton pracetak tulangan baja terhadaptulangan bambu sebesar 4,343%, pada perbandingan antara plattulangan bambu terhadap bambu dengan kawat galvanis terdapatkenaikan sebesar 1,832%. Hasil studi laboratorium ini masih mampumenunjukkan kelayakan dan keandalan menggunakan bambu sebagaimaterial penguat dalam elemen struktural beton untuk hunianberbiaya rendah, selain memilih dan menyiapkan jenis bambu yangpaling tepat yang ada disekitar kita untuk bisa digunakan sebagaialternative pada elemen beton.
Pengaruh Pozzolan Buatan dari Abu Eceng Gondok terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap Air Beton Normal Ibnu Kamal Alfarisi; Yenny Nurchasanah; Muhammad Ujianto; Abdul Rochman
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2024: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu eceng gondok merupakan pozzolan buatan yang dapat dipergunakan sebagai tambahan atau sebagai pengganti sebagian campuran beton. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan dan daya serap air beton yang dicampur dengan abu eceng gondok yang biasa disebut dengan pozzolan buatan sebagai penggantian sebagian semen sebanyak 0%,8%,10%,12%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan perkembangan nilai kuat tekan beton yang diuji pada umur 28 hari, serta daya serap air beton. Pengujian kuat tekan sendiri menggunakan silinder beton ukuran 15 cm x 30 cm dan untuk pengujian daya serap air menggunakan silinder ukuran 10 cm x 20 cm. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan pengujian beton segar (slump test) didapatkan nilai tertinggi yaitu pada beton normal dengan menggunakan semen PPC 100% dibandingkan dengan semen OPC dengan penggantian sebagian abu eceng gondok. Pada beton normal semen PPC 100% didapatkan nilai kuat tekan sebesar 14,77 MPa dan kenaikkan terjadi pada variasi abu eceng gondok 12% sebesar 5,43% dengan nilai kuat tekan sebesar 20,20 MPa. Pemakaian variasi abu eceng gondok serapan airnya semakin kecil dibandingkan beton normal semen PPC 100%, dimana beton dengan 12% abu eceng gondok daya serap airnya yang paling rendah dan yang paling kedap air.
Pengaruh Jenis Pembakaran Abu Kayu sebagai Bahan Tambah terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap Paving Block Nur Khotimah Handayani; Tegar Yustisi Wibowo; Yenny Nurchasanah; Suhendro Tri Nugroho
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2024: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu kayu hasil pembakaran batu bata belum banyak dimanfaatkan. Pemanfaatan abu kayu dapat digunakan untuk bahan tambah dalam pembuatan paving block. Material abu kayu sangat dipengaruhi oleh proses pembakaran dan selanjutnya penambahan abu kayu ini akan berpengaruh terhadap sifat mekanik paving block. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pembakaran abu kayu terhadap kuat tekan paving. Pembakaran abu kayu dilakukan dengan 2 jenis pembakaran yaitu dengan suhu terkontrol (800°C) dan tidak terkontrol pada pembakaran batu bata. Penelitian ini menggunakan variasi campuran abu 0%, 10%, 15%, dan 20% dengan perbandingan semen:pasir sebesar 1:4. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental melalui uji kuat tekan. Hasil kuat tekan paving block dengan abu kayu hasil dari pembakaran furnance dengan bahan tambah 0%,10%,15%, dan 20% secara berturut-turut adalah 22,04 MPa, 24,35 MPa, 27,04 MPa, dan 27,96 MPa serta hasil daya serap rata-rata 2,85%, 1,36%, 1,09%, dan 0,57%. Sedangkan pada abu hasil pembakaran batu bata didapatkan nilai kuat tekan 22,04 MPa, 26,30 MPa, 25,28 MPa, dan 25,09 MPa serta hasil daya serap rata-rata sebesar 2,85%, 1,07%, 2,89%, dan 3,53%. Pengujian menunjukkan bahwa penambahan abu kayu hasil pembakaran tidak terkontrol mampu meningkatkan kuat tekan paving pada penambahan abu kayu 10%, namun lebih dari presentase tersebut kuat tekan paving menunjukkan nilai yang semakin menurun.
Evaluasi Kinerja Struktur Gedung menggunakan Analisis Respons Spektrum Gempa Desain SNI 1726:2019 Fajar Adhy Nugroho; Yenny Nurchasanah; Muchammad Gemawan Fauzi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2024: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan struktur gedung di Indonesia harus mengikuti peraturan yang berlaku. Pembaruan peraturan yang terjadi diakibatkan karena Indonesia merupakan negara yang memiliki intensitas gempa yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa Gedung eksisting berdasarkan peraturan yang terbaru yaitu SNI 1726:2019 dan mengevaluasi bangunan gedung eksisting dengan parameter displacement, nilai drift ratio, dan level kinerja berdasarkan peraturan SNI 1726:2019. Pemodelan struktur pada penelitian ini menggunakan SAP2000 V14, untuk menganalisis perilaku struktur yang terjadi. Proses analisis struktur terhadap gempa dengan metode Respons Spektrum untuk mengetahui perilaku struktur bangunan setelah mendapatkan gaya gempa dengan berdasarkan peraturan SNI 1726:2019. Hasil Analisis ini didapatkan nilai gaya geser dasar metode statik untuk arah-X dan arah-Y sebesar 12247,403 KN dan untuk metode dinamik didapat arah-X = 9558 KN dan arah-Y = 11170 KN. Untuk hasil Analisis simpangan antar lantai untuk arah-X didapat lantai I sebesar 32,152 mm dan lantai 2 sebesar 14,310 mm, untuk arah-Y didapat lantai l sebesar 17,355 mm dan lantai 2 sebesar 3,100 mm. Analisis evaluasi kinerja struktur untuk nilai drift ratio didapatkan arah-X sebesar 0,5666 % dan untuk arah-Y sebesar 0,2495 %, dan untuk hasil level kinerja gedung dengan metode respons spektrum berdasarkan peraturan SNI 1726:2019 struktur dapat dikategorikan dalam kondisi IO (ImmediateOccupancy).