Swamedikasi merupakan suatu upaya seseorang dalam mencari pengobatan terhadap penyakit yang dideritanya yang harapannya akan mengatasi keluhan, tanpa melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Efek samping penggunaan obat tanpa resep dokter perlu mendapatkan perhatian khusus yang mana dapat menyebabkan medication error. Pembelian obat dapat dilakukan di apotek, melihat hal ini maka apoteker dan tenaga teknis kefarmasian memiliki tugas untuk memberikan informasi tentang pengonsumsian obat. Informasi yang berkualitas dapat meningkatkan kepuasan. Melihat hal ini maka pengukuran kepuasan terhadap pelayanan swamedikasi perlu dilakukan di apotek. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap pelayanan swamedikasi di Apotek Rowokele dan Apotek Galenica dengan melihat lima dimensi kepuasan yaitu kehandalan, ketanggapan, jaminan, bukti langsung, dan empati. Metode: Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapatkan 100 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah di uji dengan hasil valid dan reliabel. Hasil: Penelitian ini menunjukan hasil kepuasan secara keseluruhan pada 5 dimensi yaitu diperoleh Apotek Rowokele 77,90% dan Apotek Galenica 79,72% dengan kategori puas. Diskusi: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan analisis yang berbeda seperti Customer Satisfiaction Indeks (CSI), Importance Performance Analysis (IPA).